Bab 12

121 18 2
                                    

09:00 waktu yang tepat untuk bersepeda, ia sudah sangat semangat untuk memulainya. Menghirup udara pagi dan melihat orang - orang sedang bersantai ditaman, moment yang sangat indah untuk ia bayangkan. Sydney segera beranjak dari tempat tidurnya dan menuju lemari untuk mengambil kaos dan celana training favoritnya. Tak lupa ia mengambil ponsel kesayanganya dan membawanya keluar menuju lantai dasar. Sydney menuruni tangga.

"Buenos dias señorita" suara lembut yang berasal dari dapur. Bi Ginny adalah pembantu kedua keluarga Sydney yang berasal dari Spanyol. Nama yang sangat indah tapi jadi pembantu sayang sekali. Pertama kali Sydney tahu bi Ginny ia sangat heran karena wanita bernama yang indah menjadi pengurus ia dirumah, huh memang takdir tidak bisa ditebak. Wanita itu dipilih dad dari Spanyol agar Sydney mahir dalam bahasa Spanyol dan belajar bersama Bi Ginny,juga Bi Ginny mahir bahasa indonesia karena ia sudah tinggal di Indonesia sangat lama. Mungkin orang tua Sydney ingin anaknya kuliah disana atau menjalankan bisnis tahu sumedang isi meriam yaitu cabe 100 biji yang membuat konsumen menjadi tergila gila dengan tahu ala keluarga Sydney.

"Buenos dias tambien bi ginny" Ucap Sydney seraya mengambil gelas dan botol air mineral 1 liter dan menuangkannya ke dalam gelas.

"Bi kok sepi banget sih"

"Iya non bapak ibu lagi ada rapat sama Mas Luke lagi beli makanan"Suara lembut wanita yang berbeda 7 tahun dengan Sydney.

"Oh yaudah bi, Sydney pergi dulu ya" Ujar Sydney dan berjalan menuju garasi untuk mengambil sepedanya.

"leh ini napa kaga ada" ia terus mencari sepeda milik ayahnya yang selalu diletakkan di garasi.

"bi liat sepedanya dad gak?" ujar Sydney dengan menggaruk-garukan kepala Sydney ala orang utan.

"Tadi Mas Luke bawa sepedanya non sama perempuan, bibi gak tau siapa"

"Dasar abang laknat baru juga beberapa hari disini udah punya cewe, liat aja lu pulang gue ambil jatah makanan lo" Sydney menggerutu dan berjalan menuju keluar rumah dengan jalan kaki. Mau tidak mau ingin tidak ingin suka tidak suka apalagi yak a ga jadi. Sydney segera beranjak dari rumah dan menikmati udara yang segar. Orang-orang berlalu lalang di depan wajah Sydney. Sydney melihat seorang anak perempuan membawa lollipop dan sebuah boneka beruang berwarna putih. Berjalan dan berlari lari bersama boneka beruangnya hingga ia menabrak seorang pria menggunakan beanie hat berwarna kelabu dan berjaket kuning ala hype. Ia berjongkok dan berbicara dengan gadis muda tersebut. Kepala gadis tersebut ia elus dan memberikan sebuah Lollipop warna warni untuk gadis tersebut. Kegembiraan terpancar di wajah gadis itu dan juga di pria itu. Tiba tiba pria itu menolehkan wajahnya ke Sydney yang sedang memperhatikannya. Sydney segera berbalik arah dan

'Brruuk'

Lagi lagi sial menghampiri Sydney, sepeda milik Luke menabraknya dan membuat Sydney jatuh juga Luke yang jatuh hingga sikutnya lecet.

"Hadah dasar abang laknat ada aja cobaan gue" keluh Sydney. Luke segera bangkit berdiri dan menolong Sydney. Baru saja ada luka di kaki sekarang di tangan.

"Pulang ke indo gue boyok semua bngst"

"Maap dong sayang sini abang bantu utututu adek abang yang paling cantik jatoh" Goda Luke pada Sydney dan membetulkan sepedanya yang jatuh gara-gara menabrak Sydney adiknya sendiri.

Sydney melihat pria diseberang tersebut sedang memandang Sydney dan tepat sekali ternyata itu Daniel pegawai di cafe ayahnya. Sydney segera memalingkan wajahnya dan berjalan cepat untuk segera pulang.

"Woi buset abang sendiri ditinggal adek durhaka lu" Luke segera menuntun sepedanya dan berjalan menuju Sydney.

"leh napa gue gak naik sepeda biar cepet? dasar luke bego" Ujar Luke dengan menepukan tangan ke dahinya.

Sydney berjalan menuju rumahnya dengan setengah berlari tetapi naas baru saja 100m berlari perut Sydney terasa nyeri dan seperti ditusuk-tusuk orang jawa bilang itu 'sudukan' alias kita habis makan langsung berolahraga. Sydney terjatuh dan terlentang di tengah jalan dengan memegangi perutnya, perutnya terasa sangat sakit hingga ia guling-guling di jalan.

"Omaigot mom whet ish thet?" seorang anak balita mungkin berusia setengah tahun menunjuk-nunjuk dengan dot bayinya ke arah Sydney. Terlihat ibu si anak tadi mencoba membantu Sydney dengan raut wajah kasian dan mungkin jijik karena Sydney penuh dengan luka.

"Aduh ibuk makasih loh iya iya saya cantik gak usah gitu deh liatinnya ehe jadi malu" Ujar Sydney sembari membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel di bajunya.

Ibu itu melihat Sydney dengan keheranan dan memandang anaknya seperti memberi kode. Ni orang ngomong apasih gue ga ngerti mungkin itu yang dikatakan ibu itu dalam benaknya jika diterjemahkan.

'Oh iye gue lupa ini kan bukan di Indo tapi di luar negeri dasar Sydney goblok dah' ucap Sydney dalam benaknya dengan memalingkan wajahnya dan mulai meminta maaf dan berterimakasih dengan bahasa inggris yang benar dan tepat.

Sydney segera meninggalkan ibu dan anak tadi lalu segera pergi ke rumahnya. Ia merasa sedih dan putus asa mengapa ia selalu kena sial lihat saja sekarang luka-luka di tubuh Sydney karena kecerobohannya.

"Hadeh mana rumah masih jauh juga, mana si luk dasar abang laknat"

"TETET TETET MISI BABANG LUKE MO LEWAT". Sepeda Luke mendahului badan Sydney dan berhenti tepat di depan Sydney.

"Dedek gue yang cantiknya setengah setengah kayak kutu dugong mau ga gue anterin" Goda Luke sembari menaik turunkan alis sebelah kiri dan kanannya ala ala iklan sule di produk permen mi*tz.

Dengan berat hati dan dengan rasa kejijikan seorang adik terhadap babang gaolnya itu Sydney mengiyakan tawaran Luke. Sydney segera duduk di bagian belakang sepeda.

"Luke cepet dah tunggu apalagi lu" Ujar Sydney dengan mememukul bagian punggung Luke yang lebar seperti lapangan bola sepak.

"Bentar itu Alessia mantan gue kan udah punya anak aja cepet banget tuh cowonya naenanya napsu kali ya gue aja making out udah di gampar" Luke mengelus elus dada bidangnya seperti ada secuil rasa penyesalan.

"Halah dasar lu mesum jelas aja lu ditinggal kawin daah cepet mau gue laporin pacar lu nih" Sydney mulai mengancam Luke dan memukul punggung Luke.

Beberapa menit kemudian mereka sampai dirumah Sydney melihat Zach duduk di depan rumahnya ditepi jalan Sydney tertawa sekaligus heran karena melihat Zach seperti orang berak lebih tepatnya sambil membawa 1 kotak pizza bertuliskan 'd*minos'

'lah si Zach napa disini dah mau berak disini? mon maap kalo gitu gue usir tapi ngapain bawa pizza dah jadi takut gue' Sydney berbica dalam hati kecilnya yang seperti upin cicak.

Luke mencolek Sydney dan berkata "Ney tu temen lu napa disitu bikin malu aja suruh masuk gih gue mau naruh sepeda dulu."

"Dih mana gue tau bang kalo gue tau gue pasti beritau lu ya ga ya dong." Sydney menggaruk kepalanya yang padahal tidak gatal itu sambil terus bingung.

Sydney mulai mendekati Zach dan menanyakan kenapa ia disini sampai Sydney mengucapkan hal yang tidak-tidak pada Zach.

"Engga sih gue cuma mau ngasih ini buat lu."

"Lah emang ada acara apaan gue juga kaga ultah woi wkkwkw."

"Yaudah sih ambil aja" Zach menyerahkan sekotak pizza pada Sydney dan segera pergi sambil memasukan tanganya ke kantung celananya.

"Dih mampus ngambek kan, bodo yang penting dapet pizza gratis wkoawkoawkoa"

---------------
Alo ges setelah berabad abad akhirnya gur balik menemani kegabotan kalen :)) maap kalo typo juga maap ya ceritanya ga nyambung otak sama hati gue ga sinkron eak, maklum bulan ini gue USBN plus UNBK :( buat kalian yang lagi UNBK sama USBN tetep semangat yakk


STARS [Why don't we] ft 5sosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang