Tiga : Bercanda ?

8 0 0
                                    

ini lah alasan kenapa gue gak pernah berharap lebih sama seseorang, karna kita gak pernah tau. mereka itu tulus apa enggak.
-Arinda

🎶Terimakasih cinta..
untuk segalanya, kau berikan lagi kesempatan itu..

tak kan terulang lagi...

semua..

kesalahan ku yang per--- "

Ruvel yang sedang bernyanyi merdu sambil diiringi gitar itu, seketika berhenti saat matanya menangkap sosok cewek cantik berambut ikal sepunggung baru saja memasuki kelas. Tentu saja Arinda. Seperti biasa senyuman selalu menghiasi gadis manis itu.

Ruvel tersenyum jahil dan meletakkan gitar kesayangannya dan menuju meja gadis itu.
" Pagi sayang " Ruvel memamerkan senyum terbaiknya.

Arinda memutar bola mata malas. Selalu saja Rupelet bangke ini ! " Apa apan sih lo ! " Ketusnya sambil meletakkan tas biru mudanya dibangku barisan ketiga dari depan. Tepatnya bangku dekat jendela kaca.

" Kamu kenapa yang ? kok sapaan Ruvel ganteng gak dijawab " Ruvel langsung duduk disebelah Arinda. Memasang wajah sok imutnya, yang membuat Arinda sangat bergairah ingin mencekik cowok itu pagi ini.

" Gak usah gangguin gue Rupelet. Bosan hidup lo " Arinda tipe cewek yang tidak feminim, ia sedikit tomboy. Sedikit.  Dan jika menyangkut Ruvel gadis itu selalu sangar. Dia tak segan segan marah marah pada Cowok itu, meski ia tahu seberapa tampan dan seberapa terkenalnya Ruvel disekolah ini.

" Kamu PMS ya ? kok galak gitu ? padahal ini masih pagi loh yang " Ruvel tak menghiraukan tatapan tajam Arinda. Dia malah sok merajuk dan memanyunkan bibirnya. Arinda yang melihat itu merinding seketika. Rupelet sinting ! Menjijikan ! Dasar Onyet !

" Lo ngerusak mood gue tau. Awas deh gue mau ke kantin. Gue laper. belom sarapan dari rumah tau gak ! gak sempet " Sewot Arinda panjang lebar. Dia menyentuh perutnya yang sudah mulai mengeluarkan suara mengerikan.

Ruvel tersenyum. Dia berlari kemeja nya. Sedangkan Arinda terheran heran. Biasanya Ruvel tak henti henti mengganggunya, mengikutinya, tapi kenapa hanya karena dia belum sarapan, Ruvel langsung menjauhinya ? Arinda mengangkat bahu malas, seolah tak perduli. Ia segera keluar kelas menuju kekantin.

Baru saja Arinda dipintu hendak keluar, tapi sebuah lengan melingkar dibahunya. " Kamu lapar kan ? " Tanya Ruvel sambil menatap Arinda.

" Iya Ruvel Onyet !! tadi kan udah gue bilang kalo gue belom sarapan " Ucap Arinda tak santai. Ia mencoba melepaskan rangkulan Ruvel berkali kali, tapi berkali kali juga cowok itu menahannya. Akhirnya Arinda mengalah, ia membiarkan Ruvel sang Onyet Gila ini merangkulnya sampai kekantin.

" Gila.. itu kak Ruvel kan.. ganteng banget woyy "

" Siapa cewe itu ?? "

" cocok yah "

" Ceweknya imut banget "

" emang mereka pacaran ? "

" Lah.. itu Arinda kan ? Dia pacaran sama Ruvel ? Gilakk.. sakit hati gue "

" Hati abang hancur Nda.."

" Kesel gue. tuh cewek gak ada apa apanya dibanding Ruvel "

Arinda hanya memutar bola mata mendengar ucapan ucapan itu. Ini semua karna Ruvel !

" Udah ! lepasin. udah nyampe juga " Ucap Arinda dan langsung duduk dimeja kantin yang kosong. Ruvel tersenyum dan langsung duduk didepan cewek itu.

RUVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang