Para mahasiswa baru bersiap-siap untuk melakukan kegiatan ospek di daerah pegunungan .
Deni dan Retha pun juga bersiap-siap untuk melakukan kegiatan ospek di pegunungan , sampailah mereka di daerah pegunungan pagi hari dimana kegiatan ospek berlangsung. Diawal Deni dan Retha memasuki daerah pegunungan tersebut mereka berdua sudah di sambut dengan hal yg sangat aneh mereka berdua melihat sosok yg sering bertemu di setiap titik sampai di gerbang perijinan . Saat di pos perijinan Deni dan Retha melihat sosok itu lagi memasuki jalur lalu ada seperti gerbang ntah itu gerbang gaib atau bukan tetapi mereka sangat yakin itu gerbang gaib karena melihat dari aura gerbang itu tidak seperti gerbang biasanya, Tetapi merka berdua tidak menghiraukan hal itu mereka berdua fokus dengan kegiatan ospek yg akan berlangsung sampai malam hari . Hari pun sudah mulai gelap kegiatan ospek pun akan berlanjut di tengah malam , Deni dan Retha pun memutuskan untuk melihat-lihat daerah sekitar mereka berdua berjalan dan juga membawa lampu senter karena hari udah mulai gelap , disaat perjalanan mereka berdua melihat macam-macam sosok sampai akhirnya mereka berdua di hampirin sesorang kakek-kakek tua berumur ratusan tahun mereka berdua mengobrol dan bertanya-tanya dengan kakek-kakek tersebut ternyata kakek itu bertapa di gunung itu dan kakek itu menjelaskan soal gerbang yg Deni dan Retha lihat tadi pagi ternyata benar itu emang gerbang gaib mereka berdua pun di suruh berhati-hati dan melarang untuk memasuki gerbang tersebut , lalu kakek itu juga bilang untuk tidak macam-macam ataupun melakukan sesuatu hal negatif di daerah gunung ini dan kakek itu meminta kepada mereka berdua untuk menjaga teman-teman mereka agar tidak ada kejadian yg tidak di inginkan saat kegiatan ospek berlangsung , mereka berdua pun berterimakasih kepada kakek itu karena telah memberi tau dan memperingatin . Tengah malam pun tiba kegiatan ospek pun berlanjut Deni dan Retha mencoba mengasih tau dan menceritakan kakak senior nya untuk melakukan kegiatan ospek keesokan hari nya aja , namun kakak senior nya pun bersikokoh untuk tetap melanjutkan kegiatan ospek itu di tengah malam Deni dan Retha pun hanya bisa pasrah melihat bakal apa yg akan terjadi dan apa yg akan diperbuat kakak-kakak seniornya . Kegiatan ospek pun berjalan , di tengah berjalannya kegiatan ospek itu ada salah seorang mahasiswa kesurupan seluruh mahasiswa kaget dan ketakutan Deni dan Retha pun mencoba ngomong untuk jangan mengosongkan pikiran dan menghilangkan rasa takut dan panik nya namun hal seluruh mahasiswa masih merasakan hal tersebut , Deni menhampiri mahasiswa tersebut dan menanyakan siapa nama yg merasuki tubuh salah seorang mahasiswa itu dia malah marah kepada Deni hampir mencakar wajah Deni tapi Deni menghindari nya lalu kakak seniornya membantu Deni untuk memegang anak itu agar tidak melakukan hal kekerasan lalu anak itu malah memukul kakak seniornya dan akhirnya kakak seniornya pun ikut kerasukan, 2 orang kesurupan akhirnya Deni meminta tolong Inem dan Ara untuk mengeluarkan jin yg telah merasuki tubuh teman-temannya , Retha pun melihat ada sosok jin yg akan memasuki tubuh salah seorang 2 teman nya lagi Retha pun memanggil anak itu dan menyuruhnya untuk berdoa namun hal itu terlambat jin itu sudah memasuki 2 teman Retha , 4 orang sudah kesurupan Deni memutuskan untuk berdiam dulu dan menyuruh Inem dan Ara berhenti mengeluarkan jin yg merasuki teman-teman nya, Deni menyuruh teman-teman yg lain memegangi teman-teman yg kesurupan sambil membacakan doa . Deni melihat sekitar dan akhirnya Deni menemukan gerbang yg dikatakan kakek itu, Deni memutuskan untuk berjalan kearah gerbang itu Deni memanggil kakek yg dia temui tadi dan meminta tolong bagaimana cara menutup gerbang itu, Kakek itu pun datang dan kakek itu tidak bisa menutup gerbang gaib itu namun kakek itu bisa menjaga agar makhluk makhluk jahat tidak keluar dari gerbang itu , kembalilah Deni ke teman-temannya dan Deni melihat salah satu teman nya memilik Qorin, lalu Deni ngobrol dengan Qorin salah satu milik teman nya untuk membantu Deni mengeluarkan jin yg memasuki tubuhnya , 1 Orang berhasil disembuhkan namun ada 3 orang lagi masuk secara bersamaan . 6 Orang kesurupan Deni pun lelah dan akhirnya Deni keingat dengan Raden Ageng Rhema Maspati , Deni mencoba memanggil namun Deni berfikir lagi Raden Rhema sedang melakukan meditasi Deni tidak mau menggangu pertapaan Raden Rhema padahal Raden Rhema sedang memantau Raden Rhema dari tadi dan melihat apa yg akan di lakukan Deni , Akhirnya Deni memutuskan untuk tidak memanggil Raden Rhema dan melanjutkan mengeluarkan satu persatu jin yg memasuki teman-temannya , Satu persatu berhasil di sembuhkan oleh Deni tapi satu persatu juga jin memasuki teman-temanya yg lain sampai 9 orang Deni pun semakin pusing dan lelah , ada salah satu jin menantang Deni untuk bertarung Deni menerima tantangan itu tak panjang lebar Deni langsung memegang kepala anak itu Deni tidak mengetahu kalau jin yg menantang Deni itu membawa senjata pusaka dan menyambit bagian perut Deni , Deni pun melepas kepala anak itu Deni merasa kesakitan dan panas karena unsur gaib dan dunia nyata bertabrakan , Namun Deni tetap menahan kesakitannya lalu mencoba melepaskan pusaka itu dari jin tersebut alhasil Deni malah di sambit-sambit nya , Deni merasakan kesakitan yg amat luar biasa Inem dan Ara pun membantu Deni namun Deni menolak dan menyuruh mereka untuk minggir karena ini pertarungan antara Deni dan jin itu , Deni melanjutkan pertarungan itu dan akhirnya Deni berhasil melepaskan pusaka itu dari jin tersebut Deni langsung memegang perut anak itu dengan amarahnya Deni menekan dan ingin menghancurkan jin tersebut padahal fatal akibatnya kalau sampai jin itu hancur dalam tubuh anak itu , Tak lama kemudian Deni mendengar bisikan dari Raden Rhema untuk jangan menghancurkan jin itu dalam tubuh anak itu karena akan menghancurkan roh anak itu juga Deni pun kaget dan Deni menyurutkan emosinya lalu Deni hanya mengeluarkan jin itu dari tubuh temannya , disaat Deni mau mengeluarkan jin itu Deni malah diserah oleh pusaka jin itu dan menancap pada punggung Deni. Deni pun dengan lemas dan muntah-muntah mengeluarkan darah teman-temannya menolong Deni . Inem, Ara dan Retha pun membantu mencabut pusaka yg menancap di tubuh Deni pandangan Deni pun mulai kabur dan gelap badan Deni juga susah untuk di gerakkan dalam hati Deni berkata "Apa aku akan mati di tangan jin yg menantangku ??", Deni meminta maaf kepada teman-temannya . Dalam hati Deni berkata kepada teman-teman gaibnya " Inem, Ara aku sangat berterimakasih kepada kalian telah menjaga aku sejak lama , ucapkan terimakasih kepada kakek tadi , dan 1 hal lagi ketika kalian bertemu dengan Raden Rhema sampaikan salam ku kepada beliau , saat ini Raden Rhema lagi melakukan pertapaan yg amat sangat panjang dan aku tidak mau menggangu dan memanggilnya karena aku tidak mau menggangu pertapaan Raden saat ini , sekali aku meminta maaf badan ku mulai terasa aneh apa mungkin ini roh ku akan keluar ??", Inem dan Ara pun memeluk Deni . Tak lama kemudian kepala Deni di pegang oleh Raden Rhema . Deni pun kaget akan hadirnya Raden Rhema , Raden Rhema pun berkata "Maafkan aku anak muda", sambil tersenyumlah Raden Rhema , Deni pun juga tersenyum , Raden Rhema pun berkata lagi "Apa saat ini kamu masih kuat nak ??", Deni menjawab "masih Raden Rhema , apa yg akan Raden Rhema lakukan ?".
Apa yang akan dilakukan Raden Rhema kepada Deni ????
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Indigo
HorrorCerita ini diangkat dari kisah seorang anak kecil yang mempunyai keistimewaan dan bisa di bilang anugrah dari yang maha kuasa yang bisa disebut dengan INDIGO , tetapi dia baru mengetahui nya sejak dia duduk di kelas 3 SD dan dia mempunyai 2 sahabat...