7- our secret

161 26 1
                                    

Jungkook pov

Jian mengobati lukaku, dan aku pastinya berterima kasih. Tapi ada satu hal yang ganjal, terkadang saat aku melihat wajahnya muncul satu-satu memori tentang gadis yang mirip seperti Jian.

"Noona, apa yang harus aku lakukan?" Dan dia hanya tersenyum "Saeron, gadis itu sebenarnya keterlaluan. Tapi entahlah, semua keputusan ada di tanganmu. Dan ingat hanya ada 2 pilihan, kau pilih tinggalkan atau kau pilih menjalaninya?" Kemudian aku berpikir lagi.

Lebih baik aku berpikir dulu "akan kupikirkan" dan dia mengelus kepalaku "Aigoo, kau lucu sekali eoh. Baiklah, selamat berjuang!!"

Melihatnya saja membuatku nyaman, sebenarnya apa yang terjadi dan apa yang tidak kuketahui tentang ini semua?

Jian pov
Jungkook sungguh membuatku tenang, dan melihatnya sedih membuatku ingin mengisi kekosongan di hatinya itu.

"Jian, ayo kita pulang!" Soohyun menarikku dan jungkook melihatku "Bye, bye!" Dan kami berdua kembali ke rumah.
"Woahh, hari ini sangatlah menegangkan. Aku tidak tau bahwa mereka sesulit itu" dan Soohyun hanya berjalan ke kemarnya.

"Yak! Kamu kenapa? Apa karena Jiyeon?" Dan dia terhenti di depan pintunya "jangan membahas itu sekarang, bisakah aku tidur dulu?" Aku pun tidak mau kalah "tapi aku ingin berbicara padamu!"

Dia mengabaikanku dan aku menyusulnya hingga menaiki tangga untuk menyusulnya "Yak! Soo---" tiba-tiba aku merasa pusing dan rasanya sangat sesak. Aku terjatuh di tangga dan aku panik.

Soohyun pov

Aku melihat tubuhnya jatuh dan tidak mungkin mantraku hilang, pasti ada yang tau tentang hal ini. Dia sepertinya juga penjelajah waktu, segera aku menangkap Jian dan membawanya ke kamarnya.

Aku mengambil sebuah kertas dan menulis sebuah mantra, kemudian dia seperti tertidur. "Bagaimana ini bisa terjadi?" Aku menghubungi Jiyeon dan ternyata dia tidak tau apa-apa tentang ilmu sihir waktu.

"Jadi siapa?" Kami tidak dapat menemukan jawaban tapi kupastikan dia berada di dekat kami berlima.

Jungkook pov

Aku melihat Saeron pulang dengan diantarkan Eunwoo, dan dia membuatku tidak enak. "Eunwoo?" Dan dia masuk seperti biasa "annyeong oppa. Aku sangat merindukanmu!!"

Oho! Rindu katanya? Tapi tetap seperti itu dengan Eunwoo, menjijikan! "Oppa mianhae!!" Dan aku tidak menjawabnya, segera aku naik ke kamarku dan menguncinya.

Kudengar Jiyeon berbicara dengan Saeron dan tanpa kusadari aku tertidur lelap. Seketika yang awalnya gelap menjadi terang dan dihiasi oleh sinar matahari.

Aku melihat gadis itu lagi, dan dia sekarang sedang tersenyum padaku "kookie-ya... bogosipda!" Dan gadis itu memelukku "Jian?" Dia tersenyum "namaku Jieun, kau lupa? Aku hanya mengganti namaku untuk mencarimu" dan tiba-tiba aku terbangun dari mimpiku.

Sungguh mimpiku aneh, dan saat aku bangun ternyata ini sudah akhir pekan lagi "apa yang terjadi?"  Dari luar terdengar suara kakakku. "Jungkook! Cepat keluar! Belikan noona belanjaan eoh!" 

Astaga baru bangun pula sudah diceramahi, aku keluar dan segera mencari barang-barang yg dibutuhkan nona satu itu. Sesudah membelinya aku melihat sebuah kedai teh di pinggir jalan, aku memasukinya dan melihat seseorang yg kukenal.

Itu Jian, dia melambaikan tangan padaku dan tersenyum padaku.

"Noona, kau sendiri?" Dia mengangguk dan menyodorkan 1 gelas teh "cobalah!" Aku mencobanya dan wajahku mengkerut "ini pahit!!"

Jian pov

Aku bertemu dengannya lagi setelah beberapa kali mengalami gejala yg aneh. "Mukamu lucu sekali!" Aku tertawa melihat ekspresi yang dia berikan saat meminum teh pahit itu.

Dia menatapku sambil tersenyum "eoh. Itu pahit, maaf ya..." kemudian kulihat belanjaan yg banyak "itu buat Jiyeon ?" Dia mengangguk "bagaimana kau bisa jadi temannya? Kau akan diberatkan dengan hal-hal kaya gini!"

Aku tertawa melihatnya bertingkah seperti anak kecil "dia memang seperti itu, tapi sekali dia mencintai seseorang. Dia tidak akan pernah melepaskannya" dia terdiam dan membuka topik lagi.

"Bagaimana dengab Soohyun? Biasanya kau dengannya" aku tersenyum menatap cangkir didepanku "dia sedang pergi mencari sebuah obat untukku" dapat kulihat wajahnya cemas "Noona sakit apa?"

Aku mencubit pipinya "hanya pusing. Jangan cemas akan cepat sembuh, o iya kookie-ya.. bisakah kita bertemu lagi nanti?" Dia mengangguk "tentu saja. Aku selalu ada di rumah!" Kemudian ponselnya berdering "ya noona-" dan dia menjauhkan ponselnya "eoh aku akan kesana!" Kemudian dia menutup ponsel sambil tersenyum.

"Noona, aku duluan ya... Jiyeon sudah menungguku. Annyeong!" Dan dia menghilang di balik pintu kaca itu, kulihat punggungnya yang berjalan pergi menjauh. Sampai kapan aku akan bertahan di sini?

Soohyun pov

Aku melihatnya, dia memakai mantra yg berlawanan denganku. Tapi siapa dia? Pastinya dia adalah perempuan. Aku masuk ke perpustakaan dan mencari nama-nama yg masuk dlm kategori penjelajah waktu.

*KIM SAE RON* nama itu membuatku takut hal yg lebih buruk menimpa gadis kesayanganku itu. Aku harus menemuinya!

"Yak! Kim sae ron!" Dia melihatku dan tersenyum manis "eoh oppa!! Kenapa kau disini?"

"Yak! Kim sae ron!" Dia melihatku dan tersenyum manis "eoh oppa!! Kenapa kau disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dasar, penyihir. Wajahnya sangat menipu. "Kenapa kau melakukan ini semua?" Dia menatapku heran sambil tertawa "aku tidak mengerti apa yg kau katakan" aku tersenyum sinis padanya

"Lee jieun, Lee Jian" dan dia terhenti pergerakannya, perlahan merubah wajahnya menjadi sangat jahat "eoh. Kau sudah tau? Iya aku melakukannya" aku semakin menatapnya tajam "Kenapa?" Dia tertawa kecil "yak! Aku ingin bersama Jungkook. Dan dari dulu dia itu pengganggu! Kau tau kan semua mantra kupelajari dengan baik"

Ternyata dia juga yg memberikan mantra pada jungkook serta sepatu itu. "Kau kabur?" Dia menatapku dengan sangat tajam "apa urusanmu?" Aku tersenyum "jika sekarang jungkook mencintaimu. Tapi saat tau kau melukai Jian, kau akan ditinggalkannya!"

Dia kemudian memecahkan gelas di depannya "asalkan kau tau! Jika itu terjadi, aku tidak akan segan menghabisi kedua bidadarimu itu!" Dan dia menghilang. Aku harus cepat memperingati mereka dan juga menjaga teman-temanku. Mianhae Lee Jieun.

The Red Shoes √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang