prolog

69 3 2
                                    

Dengan dada berdebar, Icha menuju ke arah taman belakang sekolah yg sepi. Begitu dia menginjakkan kaki di sana, terdengar suara tawa kecil disana yg begitu ia kenal. Icha terpaku. Terlebih harus melihat pemandangan yg tak pernah ia pikirkan sama sekali. Woojin menggandeng bahu Mina disebuah bangku ,dan pelan pelan di mencium pipi Mina. Apa yg dilakukan Woojin begitu jelas dimata Icha.

"Woojin???"

Entah dari mana keberanian itu muncul, Icha berdiri didepan kedua orang itu. Matanya tajam menatap Woojin. Sementara Mina menatapnya jengah.

"Icha,kamu....."Woojin gelagapan.Dia tak menyangka Icha akan tahu juga akhirnya.
"Aku benar benar salah udah percaya sama kamu. Aku salah udah sayang sama orang yang katanya bisa ngertiin aku. Ternyata ..." Icha tak sanggup berkata lagi. Air matanya mendesak keluar dari tempatnya.

Woojin tahu ia salah. Mempermainkan perasaan cewek di depannya. Namun dia harus menjelaskan dulu permasalahannya. "Cha
..." Woojin meraih tangan Icha dan Icha menepisnya dengan kasar. Sebaliknya,Mina gerah melihat tingkah Icha yang baginya drama queen banget.

"Aku udah nggak percaya lagi sama kamu, aku minta Kita Udahan aja!!!!!! Icha berteriak kalap. Air matanya semakin deras. Dia angkat kaki dari dua insan yang tengah berbahagia itu.

"Icha ,tunggu ....!!! Woojin sesah payah mengejar Icha lalu membalikkan badan Icha. "Aku memang salah dan aku minta maaf.Jujur,aku emang gak pernah sayang sama kamu. Cinta sama kamu. Aku ngedeketin kamu hanya karena agar aku bisa deket sama Mina. Dan ternyata semuanya jadi kenyataan, kami jadian......,"cerita Woojin tanpa rasa bersalah

Di depannya, Icha menatap tak percaya.

"Sekali lagi aku minta maaf Cha, aku gak bermaksud....."

PLAKKK!!!

Belum lagi Woojin menuntaskan kata katanya, Icha sudah menamparnya dengan keras. Icha menatap Woojin dengan pandangan tajam menusuk. Sebaliknya, Woojin memandangi Icha dengan rasa bersalah yang begitu besar. Tak ada yang perlu dijelaskan lagi. Icha memilih untuk beranjak dari tempat itu dengan hati yang terluka, sementara Woojin masih berdiri sambil memegangi pipinya. Dia meringis lantaran Icha yang begitu keras. Baginya, itu mungkin tak seberapa. Tapi, bagi Icha sudah jelas semuanya kalau ia hanya mempermainkan perasaan cewek itu.

#Btw itu cuplikan cerita#
#dan semoga kalian suka ya sama ceritanya#

Gue Gak CemburuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang