러브샷

15K 787 59
                                    

Chanyeol menggeram. Jiwa wolfnya berontak, mengendus feromon dari balik bilik kamar Baekhyun membuat pusat gairahnya menegang dengan mudah.

Gemeletuk giginya yang bergesekan satu sama lain terdengar nyaring, ia sedang menahan hawa panas yang mungkin sebentar lagi akan keluar dan menjalar ke seluruh permukaan kulitnya.

Telinga sebelah kiri kini tengah bergesekan dengan pintu mahoni, mencuri dengar akan desahan si mungil di balik pintu. Sungguh wolf Chanyeol sebenarnya ingin mendobrak pintu itu dan menerjang Omega Baekhyun kemudian mengklaim pujaan hatinya, tapi jiwa manusia Chanyeol seakan melarang.

Ia semakin merapatkan telinganya ke arah pintu, Chanyeol tidak bisa mengabulkan permintaan jiwa wolfnya, ia takut. Takut jika ia masuk ke dalam nanti persahabatan yang ia sudah bangun sedari kanak kanak dengan si mungil menjadi rusak dan semakin rumit.

Sayup sayup di dalam sana terdengar desahan Baekhyun yang merintih memanggil namanya, Chanyeol bukan terlalu percaya diri. Tapi pendengaran wolf sangat tajam, bahkan rintihan Baekhyun yg berkilo kilo meter pun masih dapat ia dengar.

Baekhyun mendesahkan namanya. Seperti memohon, membuat pusat gairah si Alpha semakin tegak. Langkah kaki terdengar semakin mendekat dari balik pintu, dan Chanyeol segera menjauh dari sana dan beranjak pergi ke kamarnya dengan tergesa.

Ia tidak ingin menyakiti Baekhyun, walaupun jiwa wolfnya sangat ingin menyentuh Omega mungil itu hingga titik terdalamnya. Namun ia tidak bisa, sungguh Alpha dalam dirinya tidak pantas bersanding dengan Baekhyun.

Chanyeol mengunci kamarnya dari dalam, tubuhnya merasa lemas karena aroma Baekhyun yang semakin mendekat.

Ia menjatuhkan diri bersandar di pintu kamarnya. Sementara di luar sana Baekhyun terus memanggil manggil namanya dengan merintih kesakitan, Chanyeol mencoba untuk menutup hidungnya erat. Menghindari dari aroma feromon yang menguar di mana mana, namun semua itu terasa percuma karena aromanya semakin kuat.

"Chanyeol... nghh Chan, hh... please... hh-"

Baekhyun mengetuk pelan pintu kamar Chanyeol. Tangan kirinya terus menangkup bagian pusat gairahnya, menahan panas yang semakin berontak dari dari dalam. Keringat panas yang bercampur dengan cairan bening di selangkangannya membuat aromanya menguar di setiap sudut ruangan

Penampakan Baekhyun yang kini hanya mengenakan kaus tipis kepunyaan Chanyeol semakin terlihat panas, di tambah cairan yang meluap dari kedua lubangnya yang mengalir di sekitar paha dan betisnya semakin membuat ia nampak kacau.

"Chan hh... kumohon- hh... buka pintunya-hh angh!"

Kedua mata Chanyeol melebar ketika mendengar pekikan Baekhyun dari luar kamar. Tanpa sadar ia segera membuka kunci kamarnya dan membuka pintu panik.

Di sana Baekhyun sudah tergeletak dengan posisi duduk dan kaki yang terkulai lemas basah dengan cairan yang terus keluar seakan tidak pernah habis dari balik kaus yang ia kenakan, membuat lantai di sekitar Baekhyun nampak mengkilat licin akibat pantulan cahaya yang mengenai lubrikan alami itu.

"Baekhyun-hh... ak- aku tidak tau harus bagaimana..."

Chanyeol menggapai kedua pinggang Baekhyun dan membawanya dalam gendongan. Senyuman terpatri dari bibir cherry Baekhyun, ia tersenyum lemas dan menangkup wajah Chanyeol pelan.

"I need you..."

Dan pagutan bibir itu menyatu tanpa mereka sadari.








러브샷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang