Chapter 4

53 42 4
                                    

Senin pagi, matahari bersinar dengan gagahnya saat ini. Sama gagahnya dengan sosok Arga, kali ini ia lengkap dengan pakaian rapihnya. Ck, biasanya sih amburadul. Kenapa hari ini beda? Senin pagi itu upacara guys, wajarlah ya.

Upacara belum dimulai, masih ada waktu 10 menit sebelum upacara dimulai. Tapi siswa-siswi SMA Surya sudah memenuhi lapangan. Tampak Kiana sedang berbincang dengan sahabat-sahabatnya dibarisan kelas 11 ipa c yang masih berantakan.

Dari sudut matanya, Kelvin dapat melihat Kiana. Kemudian langkah kaki membawanya kehadapan gadis itu dan teman-temanya, sontak saja hal itu membuat kiana dan teman-teman melihatnya.

"Kiana" seru kelvin.

Yang dipanggil malah menatap bergantian kedua sahabatnya, andini dan rasty. Memberi isyarat tidak tahu kepada mereka.

"Kiana Anjarasta Putri" lanjut kelvin

"kenapa" Kiana angkat suara, mendengar nama lengkapnya.

"nanti jam istirahat, temui gue di taman belakang sekolah" titah kelvin sok cool, begitulah saat ia sedang ditengah-tengah keramaian. Sok cool, ck menjijikan. So, itu juga sih yang buat dia terlihat keren, wkwkw.

"ngapain? Lagi males gue" jawab Kiana enteng.

"baru kali ini ada cewek nolak buat gue temui, gak mau tau! Gue tunggu lo disana" senyum tipis Kelvin menghiasi wajahnya.

"sok ganteng banget lo" cetus Kiana.

"jhaa, emang gue ganteng kali" timpal kelvin.

"udah sih, iyain aja Ki" sahut rasty angkat suara, sedari tadi Rasty dan Andini hanya senyum-senyum saja mendengar percakapan Kiana dan Kelvin.

Kelvin menggerakkan alisnya sekali kearah Kiana, lalu pergi membawa senyum tipis yang sedari tadi ia tebar. Posisi tangan didalam saku celananya. sungguh, hal itu membuat ia semakin menawan.

"Ada apa lo sama dia Ki" tanya Rasty, seraya berbaris seperti yang diintruksikan ketua kelas.

"Jangan-jangan lo udah pacaran lagi sama tu bangsat" Andini ikut bersuara, menyikut lengan Kiana sambil tersenyum.

"Apaan si lo berdua, gua masih setia sama jomblo" sahut Kiana

"Curiga gue mah, kemarin lo maksain gua buat minta nomor Kelvin ke Rio, nah sekarang bocahnya ngajak ketemuan" celoteh Andini.

"Serius lo, Kiana maksa minta nomor Kelvin. Cie elaaaah" timpal Rasty yang berakhir meledek Kiana.

"ihhh lo berdua ya, liontin papa gue ilang, waktu gue pergi sama dia kalo nggak salah ilangnya, makanya gue tanya ke dia" jelas Kiana.

"Terus-terus" tanya Rasty mulai kepo.

"Alhasil gue dibilang modus" lanjut Kiana. Jangan ditanya ekspresinya, bibirnya udah maju beberapa centi.

Tawa tertahan dibibir Andini dan Rasty. andai saja tawa itu mereka lepas begitu saja, sudah dipastikan ruang BK menantinya. Upacara sudah berlangsung beberapa menit yang lalu.

-

Waktu istirahat tiba. Kalau tidak main handphone, makan, ya ngerumpi. Sekiranya itulah yang akan dilakukan anak SMA sewaktu istirahat, bahkan ada yang melakukannya secara bersamaan.

"lo beneran nggak nemui Kelvin, Ki" tanya Andini, duduk dikursi kosong sebelah Kiana.

"bentar lagi masuk jam pelajaran, kalo mau temui buruan kali ki" tambah Rasty.

"males gerak" sahut Kiana enteng.

Jam istirahat berlalu, jam pelajaran pun berlangsung. Bu Tuti sedang menjelaskan materi trigonometri saat ini, ya beliau guru matematika kelas 11. Kiana tampak fokus menatap papan tulis yang ditunjuk-tunjuk Bu Tuti dengan penggaris panjangnya.

Colour And LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang