Cerca

67 3 6
                                    

    Kalau ditanya soal pengalaman cinta. Pertama,  Aku pernah jatuh cinta. Pernah pacaran, pernah ditikung, pernah rasain diselingkuhin, pernah rasain hampanya cinta sebelah mata.

Dan terkadang aku menangis, tanpa tau apa yang aku tangisi.

Namaku Ndiya, Ndiya Arifah. Aku tinggal di Cilacap dan sekolah disalah satu SMP cukup ternama di Majenang.
  
   Disaat yang sama, senang rasanya ketika usiaku genap memasuki 14 tahun. Rasanya itu bener bener yang gak nyangka sama sekali. Dari mulai tau rasanya sedih, hingga akhirnya disapa dengan senyum kebahagiaan. Aku percaya, tuhan selalu ada disampingku. Menemani setiap langkahku, dan meyakinkan tekadku untuk melangkah dijalan yang benar.

   Tau gak, gimana rasanya ketemu sama mantan?

Hampir setiap hari aku ketemu sama yang namanya mantan di sekolah.  Dan disitu, aku gak tau mau yang kaya gimana. Mau so akrab atau cuek, so gak liat meskipun ada si mantan di depan mata?

Bebas ko untuk kita melupakan si mantan, ada yang jauh lebih penting untuk kita ingat dari pada si mantan bukan?! 
Ya, kalau itu yang terbaik untuk kita.
    
lagian apasih arti cinta untuk anak seusia kita?

    Sebenernya, kita bebas ngerasain yang namanya cinta. Tapi ada baiknya kalau kita tidak terlalu dini untuk merasakannya.
"HIDUP INI SEKALI,  JADI HARUS BERARTI"

    Hampir setiap hari, aku ngehabisin waktuku untuk ngebaca yang namanya novel. Padahal, buku pelajaran ku biarkan berdebu, hehe ( hus, jangan bilang siapa siapa ya!, cukup kita saja yang tau)

    Buat ku, novel itu udah yang kaya ibarat hati itu. Novel itu separuh hatiku, sebegitu pentingnya novel untuk hidup ku.

Seperti kisahku

    Aku pernah berfikir tentang kesalahan dimasa lalu, kesalahan yang pernah aku lakukan namun tidak pernah aku rasakan.

  Kisah yang membuatku belum bisa membuka hatiku, bahkan aku menyakiti orang lain untuk dia yang pernah ada dalam hidupku.

   Hari ini aku mau kenalin temen temenku. Mereka adalah teman teman yang sangat baik dan tentunya saling menyayangi dan melengkapi satu sama lainnya.

   Beberapa bulan yang lalu, hariku berjalan begitu cepat. Begitu indah dengan begitu banyak kalimat kalimat bersajak yang mampu ku rangkai dalam anganku, untuk sekedar menyapanya yang saat ini berstatus sebagai kekasihku. 4 bulan yang lalu, aku baru saja jadian dengan kaka kelas alumni sekolahku.  Seneng sih jadian sama dia, orangnya baik, penyayang, perhatian pula. Ada banyak hal indah yang aku lihat darinya, begitu sempurnanya dia hingga tak bercela sedikitpun. (Disinilah, sebab dari segala persoalan yang datang)

    Siapa coba yang gak seneng punya pacar kaya dia?. Di satu sisi, tidak begitu banyak yang aku tau tentang bagaimana kesehariannya di kisahnya dahulu.  Yang perlu ku tau hanyalah bagaimana dia hari ini di hadapanku. Tidak bayak yang aku dan dia lakukan setiap harinya, segala berjalan cukup dengan sebuah buku Daily tempat kami berbagi puisi puisi hati. Tidak terlalu sering bersama, baginya jarak cukup adil untuk memupuk subur nya rasa dan menghindarkan segala keburuk sangkaan orang terhadap sebuah hubungan yang terjalin pada arena remaja seusia kami.

(Jujur, sebel yah. Oke, jarak emang perlu. Tapi terkadang aku benci dengan jarak. Dia pernah bilang. "Aku tak ingin sesuatu yang ada padamu, terenggut olehku sebelum waktunya". Jujur, dulu sama sekali gak tau maksudnya apa, sekarang aku baru tau apa yang dia maksud dari kata kata itu)

     Kita bertemu, menjalin sebuah ikatan  yang bertumpu pada sebuah kisah yang pernah singgah dan berlalu. Sebuah kisah yang meninggalkan sebuah permasalahan. Dari permasalahan itu,  kita mengenal baik satu sama lainnya. Hingga masalah masalah itu kembali datang dan merusak apa yang telah aku dan dia bangun dari hati yang sama sama terluka karena kisah yang telah lalu.

" Ah, hari ini bener bener nyebelin.  Ra, tau gak? " Aduku pada Rara di ujung koridor sekolah

Melody In My DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang