5. Kelas Mantan✓

700 44 3
                                    

Reyhan

Aku berjalan meninggalkan perpustakaan. Shella tiba-tiba datang dan meminta putus, aku masih tidak percaya akan hal itu.

"Rey, kenapa kamu gak bicara dulu sama Shella, seharusnya kamu kasih tahu dia. Kita gak ada apa-apa" Ujar Geisha, Aku gak tahu alasan pasti Shella memutuskan secara tiba-tiba. Tapi, jika dia tidak menyukaiku lagi, apa boleh buat. Aku tidak bisa menahan dia.

"kalau dia gak suka lagi sama gue, gue gak boleh paksa" Geisha tahu, perasaan ku tentang Shella, aku sering menceritakan Shella ke Geisha.

"Buat dia mengerti, selama ini kamu selalu mengacuhkan dia Rey, pantas saja dia merasa tersisihkan." bukankah Shella menyukai hal seperti itu, aku berusaha menjadi orang yang ia suka. Kenapa menjadi rumit sekali.

"Lo Reyhan!" Sebuah suara membuyarkan lamunan ku, dan menyela kami.

"Gue gak nyangka cewek Lo kek gitu, kemarin kami jalan terus dia minta gue jadi pacarnya." Aku benar-benar gak percaya, Shella meminta seseorang menjadi pacarnya sedangkan aku.... Aku tidak tahu bagaimana perasaan ku sekarang mendengar hal itu.

"yah, otomatis gue minta dia mutusin Lo, eh tahunya gue putusin dia setelahnya." Aku menahan emosiku, bisa-bisanya pria itu mempermainkan perasaan Shella.

"Sadar diri Lo, Lo juga sama. Selama ini Lo gak perhatian sama dia, yah pantas saja dia memilih selingkuh." Aku masih menahan diri untuk tidak menghabisi pria itu.

"Gue cabut," Dia pergi begitu saja, betapa menusuk ketika pria itu mengatakan kebenarannya.

"Mending kamu ajak Shella baikan, aku yakin dia sedih banget." Ujar Geisha, Aku berjalan menjauh meninggalkan Geisha. Tak peduli apa kata dia.

Aku dan Shella sudah berjanji, kami tidak akan pernah balikan. Dan aku tidak akan melanggar janji itu, begitu pun Shella.

Alasannya hanya untuk mempertahankan hubungan ku agar Shella tidak akan pernah meminta putus nyatanya, dia telah melanggar dan akan menerima konsekuensinya. Kami tidak akan pernah balikan.

Sejak pulang tadi, aku memilih membaringkan tubuhku ke kasur. Rasanya lelah sekali, aku dan Geisha membatalkan acara belajar kami. Sekedar untuk menenangkan hati ku ini.

Aku meraih ponsel ku yang ku simpan di saku celana, membukanya untuk mengecek apa saja yang sedang masuk. Pesan? Selama ini aku selalu mengabaikan pesan Shella. Aku berusaha menjadi sosok pria yang ia suka, sosok dingin dan cuek seperti yang ia suka. Katanya itu sangat romantis.

Sejak belajar dengan Geisha aku selalu menolak tawarannya untuk berangkat bersama, rasanya aku sangat menyia-nyiakan  kebersamaan ku dengannya.

"Ella!" lirihku, Perempuan yang membuatku lemah tak bisa bergerak sama sekali. Perempuan yang membuatku merasakan bagaimana jatuh cinta. Tetapi, aku memberikan perasaan hampa padanya.

"Rey, kamu gak mau makan!" teriak bunda di depan pintu kamar.

"Ada Shella yang ngantar barang-barang yang pernah kamu kasih ke dia, kalian putus?" mata ku membulat, Shella datang kesini?

Aku membuka pintu, bunda menatap ku bingung dan bertanya-tanya tentang kedatangan Shella kemari.

"Kalian putus?" Aku terdiam, kami putus! Itu pertanyaan menohok untukku, bahkan menjawabnya saja membuatku geram sendiri.

Dear Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang