1.

259 21 0
                                    

Doyoung selalu sibuk dengan pendidikan serta tugas-tugas dari dosennya sampai gak ada ruang buat masalah percintaan di kehidupannya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Danisha Eliza Mia atau biasa dipanggil Bunda Dani oleh anak-anaknya.

Pertama-tama mari kita ungkit kisah cinta ayah Doyoung dan bunda Dani.




Doyoung Nicholas Kim lahir dan besar di Jakarta. Ayahnya berasal dari Korea Selatan, sedangkan ibunya dari Indonesia.

Doyoung berangkat ke Australia bersama teman-teman SMA nya bertujuan untuk menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.

Disana ia hanya belajar dan belajar, sampai rasanya Taeyong, Johnny, Taeil, dan Ten sudah bosan melihatnya bolak-balik dari apartment ke perpustakaan untuk membaca atau meminjam buku-buku tebal.

Dia sempat punya pacar namanya Sejeong, itu juga dijodohin sama teman-temannya.

Doyoung ngobrol sama Sejeong cuman seperlunya aja. Gak ada tuh ngedate di bioskop ataupun dinner romantis di restoran seperti orang-orang pada umumnya.

“Sejeong. Jujur saya gak bisa ngelanjutin hubungan ini sama kamu. Tujuan saya kesini mau kuliah, bukan mau pacaran.”

Hubungannya sama Sejeong cuman bertahan selama 3 bulan.


Seperti biasa, kalau jam kuliah udah selesai Doyoung pasti pergi ke perpustakaan dulu buat meminjam buku. Ia menelusuri setiap lorong dan rak-rak buku sebelum akhirnya menemukan buku yang ia cari.

Tapi kok agak susah ya pas dia mau mengambil buku nya, kaya ada yang menarik buku itu juga dari arah yang berlawanan. Doyoung gak mau kalau buku yang dia mau di pinjam orang lain juga, dia memang keras kepala dan tidak mau mengalah.

Dengan sedikit paksaan ia berhasil mendapatkan buku itu di tangannya. dilihatnya wajah orang yang hampir merebut bukunya itu. Ternyata seorang gadis yang sekarang sedang menatapnya seolah-olah mengatakan “Bisakah kau berikan buku itu kepadaku saja?.”

“Dari ribuan buku yang ada disini, kamu mau minjem buku yang sama dengan saya? Gak boleh, buku ini saya yang pinjem duluan.”

Sebenarnya yang ingin minjem buku itu temanku. Tapi—“

Sebelum gadis itu selesai bicara, Doyoung segera meninggalkannya. Dia gak peduli sama alasan gadis itu. Yang penting buku yang dia mau sekarang udah ada di tangannya.

malamnya Doyoung memutuskan buat mampir ke kedai kopi dekat kampus. Kalau malam begini kedai kopinya lumayan ramai, apalagi sekarang cuacanya lagi dingin pasti orang-orang pergi kesitu buat minum dan menghangatkan diri.

Dia memesan hot cappuccino sebelum kembali ke tempat duduknya. Dia kembali membuka buku yang ia pinjam dari perpustakaan tadi. Sebentar lagi dia bakal selesai membaca buku itu.

“Ini hot cappuccino nya. Selamat menikmati.” 

Saat ia mengangkat kepalanya, matanya tak sengaja melihat gadis yang ia temui di perpustakaan tadi. Dilihatnya gadis itu tengah berbicara dengan seseorang lewat telfon.

“Joy maafin aku ya. Tadi tuh aku rebutan buku yang kamu mau pinjem itu sama seseorang. Terus aku kalah bukunya diambil sama dia.”

“Ya mana berani ngelawan aku. Mukanya aja galak banget. Aku belum selesai ngomong aja dia udah pergi.”

“Aku gak tau Joy, mana sempet aku nanyain namanya. Natap matanya aja aku gak berani.”

“Sebentar lagi aku pu—eh bentar Joy nanti aku sambung lagi.”

Gadis itu memutuskan sambungan telfonnya saat ia merasa ada seseorang yang menepuk punggungnya.




“Nih bukunya. Saya udah selesai baca.”

“Oh iya, nama saya Doyoung. Doyoung Nicholas.”





                      

                               Tbc
     Vote dan comment ya, thank you 💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family | Kim Doyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang