🌧️🌧️🌧️Hujan..
Dia menjadi sesuatu hal yang ku sukai dari dulu💞Gadis itu hanya terdiam sambil memanyunkan bibirnya. Dia menyentuh kaca jendela kelas yang terlihat basah dari luar karena hujan. Sekali lagi, ia menoleh ke arah kanan dan saat yang bersamaan ia kembali memutar malas kedua bola matanya, sehingga membuat seorang cowok berhoodie hitam itu terkekeh.
" Kenapa sayang ?? " Mendengar itu, Arinda serasa ingin menendang Ruvel keluar kaca jendela sekarang juga.
Arinda mulai terbiasa dengan tingkah aneh Ruvel yang selalu sok manis kepadanya. Pacaran juga bukan, tapi sok sok panggil sayang, batin Arinda gemas.
Siang ini kelas Arinda sedang free. Seharusnya itu membuat mereka senang kan ? Tapi apa daya diluar hujan, jadi baik cowok maupun cewek memilih untuk bermain ponsel dan ada yang memilih untuk tidur dalam kelas.
Saat Mark, teman satu meja Arinda berpindah tempat ke arah Dion, saat itulah Ruvel beraksi :D. Cowok itu langsung duduk disebelah Arinda dan mengedipkan matanya ke arah Arinda.
" Dasar Genit " Ketus Arinda kesal.
Tapi tiba tiba gadis itu terperangah saat Ruvel mengelus rambutnya. Kelemahan Arinda ;). Hal itu membuat banyak cewek cewek menatap iri kepada seorang Arinda Bryntaria Chesa. Kenapa ?? Karena Ruvel, mantan ketua OSIS itu merupakan cowok populer dikalangan adik kelas, maupun seangkatan mereka. Memangnya siapa yang bisa menolak pesona Seorang Ruvel ??
" Awas Nyet " Arinda menepis tangan Ruvel dari kepalanya. Gadis itu takut terbawa perasaan. Apalagi ia tahu bahwa Ruvel ini benar benar tifenya. Bahkan terlalu sempurna secara fisik menurutnya.
Arinda melotot ke arah Ruvel yang tertawa kecil , kemudian Fokus kearah jendela.
" Kamu suka hujan ? " Tanya Ruvel sambil menatap ke arah jendela juga.
" Banget " ucap gadis itu jutek.
Ruvel mendengus " Ish.. jangan jutek- jutek kenapa sih ? "
" Terserah gue lah " Arinda melipat kedua tangannya di dada dan menatap Ruvel remeh.
Ruvel tersenyum, membuat bibir tipisnya melengkung. Astaga.. Arinda langsung memalingkan wajahnya. Ia takut akan terpesona pada cowok tengil disebelahnya.
" Jangan gitu dong sayang " Nah.. kan, dengan ucapan Ruvel yang seperti ini, apa tidak membuat orang lain yang mendengar akan berpikir bahwa mereka pacaran ? Bahkan sebagian teman satu kelas mereka mengira mereka menjalin hubungan. Padahal tidak :D
" Udah ah Rupelet, jangan ganggu gue " ucap Arinda sambil mendorong dada Ruvel. Hal itu membuat Ruvel tertawa terbahak bahak. Arinda menaikkan alisnya, apa nya yang lucu ?!
Bel pulang berbunyi....
Arinda menatap kearah Rere yang sudah berdiri disamping mejanya. Kapan dia datang ?,batin Arinda.
" Vel " Panggil Rere, tapi Ruvel tetap saja tertawa mengingat kekuatan Arinda yang tak seberapa, tapi masih saja sok mau mendorong dada bidangnya.
" Ruvel " panggil Rere sambil tersenyum manis. Gadis berambut sebahu itu memang terkenal ramah.
Masih tak direspon oleh Ruvel, Arinda pun geram dan mencubit kedua pipi cowok berhoodie hitam itu. Seketika tawa Ruvel terhenti dan menatap genit kearah Arinda.
" Kenapa sayang " Tanya cowok itu santai.
" Sayang sayang pala Lo peyang. Itu tuh temen Lo " kata Arinda sambil menunjuk Rere menggunakan dagunya. Arinda tak begitu mengenal Rere, tapi yang iya tahu Ruvel dekat dengan gadis itu. Arinda hanya tersenyum biasa jika ia sedang berpapasan dengan gadis itu.
Ruvel menoleh. " Eh Rere. Kenapa Lo ? "
" Ehm.. gini Vel, motor gue lagi di bengkel. Bisa gak gue nebeng ke elo ?! " Tanya Rere sambil tersenyum manis.
Ruvel nampak berpikir. " Jadi kamu gimana sayang ? Siapa yang bakal antarin kamu ? " Tanya Ruvel pada Arinda.
Arinda memutar malas kedua matanya. " Gak usah bacot ! " Ruvel terkekeh.
" Kalian pacaran ? " Tanya Rere ragu.
" Iy.. "
Belum sempat Ruvel selesai berbicara, Arinda langsung memotong ucapannya dan menjitak kepala Cowok itu " gak !! Gak kok Re. Gak usah tanggapin Rupelet yang satu ini. Dia lagi kumat " Ketus Arinda.
" Owh " Rere tertawa kecil.
" Minggir. Gue mau pulang " Ucap Arinda pada Ruvel.
Ruvel tersenyum geli melihat ekspresi Arinda." Beneran nih gak mau aku anter " Arinda memutar bola mata malas dan segera meninggalkan kelas.
" Jadi bisa gak Vel ? " Tanya Rere.
Ruvel mengangguk dan tersenyum tipis. Mereka berjalan ke arah parkiran meninggalkan teman teman dikelas yang sedang bersiap siap untuk pulang juga.
Sesampai diparkiran, tak sengaja mata Rere menangkap sosok Arinda yang sedang bersama dengan seorang cowok. Rere menyentuh pelan bahu Ruvel.
" Itu bukannya Arinda, dia sama siapa ? " tanya Rere.
Ruvel menoleh ke arah yang ditunjuk Rere. Tampak Arinda sedang bercanda gurau dengan cowok berambut hitam lebat. Sepertinya itu, Arka. Ruvel tersenyum tipis. Dia merasa biasa saja. Meski dia sering menggoda Arinda, tapi melihat Arinda dengan cowok lain itu hal yang sangat biasa dan wajar menurutnya.
" itu Arka. Kenapa ? " tanya Ruvel santai. Teramat santai.
" Lo gak cemburu ? " Tanya Rere.
Ruvel tertawa. " Wkkw.. cemburu ? Buat apa ? Dia kan bukan siapa siapa gue kali Re "
Rere terdiam." Ya udah yok, pulang "
****
Ruvel tersenyum saat iya sampai dirumahnya. Matanya tertuju ke arah seorang pria paruh baya yang duduk di kursi roda. Ruvel segera mencium tangan papanya dan duduk di sofa.
" Gimana pah ? Udah lumayan kakinya ? " Tanya cowok itu sambil membuka Hoodie nya.
Jhony tersenyum. " Sudah "
" Baguslah pah. Mama sama Abang mana ? " Tanya Ruvel tak melihat keberadaan Mitha dan Ryan.
" Oh. Abangmu Ryan sedang menemani mama mu ke butik temen nya " Ruvel mengangguk.
" Jadi papa udah makan "
" Udah kok. Baru aja "
" Ya udah, papa istirahat yah. " Ruvel tersenyum dan mengantarkan papanya ke kamar. 2 Minggu yang lalu papanya mengalami kecelakaan, tapi sekarang sedang dalam masa pemulihan. Untung saja Paman Ruvel mau menangani perusahaan mereka selama papanya belum sembuh total.
Saat Ruvel memasuki kamarnya, tak sengaja ia menginjak sebuah kertas berwarna merah. Dia meraih dan membacanya. Seketika wajahnya memerah dan tangannya mengepal. Cowok itu meremas kertas itu dan membuangnya jauh kearah jendela.
" Brengsek " Dia menendang pintu kamar dan memutuskan untuk pergi kehalaman rumah. Dengan emosi dia menelepon seseorang..
"Halo ".. ucap seseorang dari sebrang sana.
"Ngapain Lo ngirim kertas sampah kayak gitu sama gue ?! "
"...."
" Gak guna tau gak ?! Gak bakal mempan "
"...."
"Bodo amat !"
"...."
Ruvel tersenyum sinis " Ternyata Lo semenyedihkan itu yah "
"..."
" Jangan ganggu Gue !! " Ruvel langsung mengakhiri sambungan telepon secara sepihak.
Moodnya tiba tiba hancur. Ia segera ke kamar dan membakar benda benda yang berkaitan dengan si penelepon tadi.
Maaf ya Part ini dikit...
Semoga kalian suka.
Jangan luka Vote & comen nya guys..Ig : WindaSilvany07
See you 😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
RUVEL
Fiksi RemajaKenapa habis B itu C ? karena habis Bercanda bisa jadi Cinta.. Ini cerita tentang Ruvel. cowok pecinta warna merah dan hitam, suka menggombal, dan juga jago main gitar.. Teruntuk Hati.. Aku pikir ini hal biasa. Aku pikir ini menyenangkan. Bisakah se...