Ruangan serba putih yang selintas terlihat didesain sederhana yang berisikan tempat tidur, lemari untuk menyimpan makanan dan pakaian, kulkas dan tempat duduk yang telah disediakan untuk orang-orang yang menunggu atau menjenguk pasien.
Waktu menunjukan pukul empat sore, orang-orang diruangan serba putih itu terlihat sendu tidak ada cahaya dari mata mereka. Mata mereka menyiratkan kesedihan dan penyesalan yang mendalam kepada seorang wanita berumur sekitar delapan belas tahun yang berbaring di atas ranjang dengan lemah dan menatap kosong kepada langit-langit dinding ruangan tersebut.
Kondisi perempuan itu terlihat sangat buruk, rambutnya yang dulu lebat dan hitam sekarang terlihat menipis, matanya yang biasanya menyiratkan kebahagiaan dan semangat hidup kini terlihat kosong, ditangannya terdapat beberapa infusan, iapun memakai selang oksigen untuk membantunya bernafas.
Perlahan mulut perempuan itu terbuka dan berkata dengan terbata-bata "ka Vira aku ingat sekali bagaimana senangnya kita dulu saat bermain dibawah derasnya rintikan air hujan"suara perempuan itu terdengar pelan dan lemah "Aku ingin sekali mengulanginya lagi, pada saat itu aku merasa dunia ini sangat indah tanpa satupun masalah yang menimpa kita "
Perempuan bernama vira itu tak kuasa menahan air mata yang sedari tadi ia tahan "Iya de kakak juga ingin mengulanginya lagi,oleh karena itu kakak mohon bertahanlah"
***
Dua anak perempuan berumur tiga dan lima tahun terlihat sedang asyik bermain masak-masakan ditaman Rumahnya ia adalah Vira dan vina,mereka adalah saudara sekandung berjarak dua tahun
"Ka viya yihat deh aku membuat kue uyang tahun buat ka viya" Vina berseru dengan suara cemprengnya dan pelafalannya yangmasih belum sempurna, ia terlihat senang dan menunjukan hasi karyanya kepada Vira
"Wah kue itu terlihat sangat indah dan lejat,tapi hari inikan bukan hari ulang tahun kaka"
"Tak apa ka,kan makan kue uyang tahun gak hayus pas hayi uyang tahun"
"Iya juga sih de,baiklah ayo kita makan kue ulangtahun buatanmu yang terlihat menggoda ini"
"Ayoo ,pokonya kaka harus menghabiskannya"
"Siap komandan"
Dua anak perempuan tersebut berpura-pura makan kue yang lejat dari tanah tersebut. Anak-anak dan imajinasinya.
Satu dua rincikan air hujan mulai turun ,saat vina mendongak menatap langit saat itulah teman-teman air hujan yang tadi datang bergerombol. Vina berteriak sambil meloncat-loncat dengan senang menyambut datangnya hujan. Entahlah,anak-anak pada dasarnya memang sangat menyukai hujan.Vira dan vina berlari dibawah rintikan hujan dengan riang dan senangnya,mereka berlari-larian seakan tidak ada beban dan permasalahan dalam hidup mereka.Akan tetapi,tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di hari esok atau masa depan.