13. Kejarr!!

154 17 2
                                    

Mulmed 👆 Eliza 👆

***

Jika dipikir pikir aku mempunyai dua pangeran, tetapi kenapa perasaanku berpihak kepada si penjahat?

Eliza Nasabina

✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Ngapain aja?"

Aku mengerutkan kening. "Apa?" tanyaku.

"Lo sama Bisma?"

"Bisma?"

Genza mengangguk. "Iya"

"Ya gitu....kata orang kayak pacaran,dan orang sering anggap kami pacaran. Karena mereka gak percaya kalo aku bilang kita gak pacaran"

Genza menggeram. "Pacaran?"

"Heumm,dan dia baik, gak suka tarik ulur kayak kakak"

Genza menghembuskan nafas kasar dan memalingkan pandangannya. Sekarang kami sedang makan disebuah kafe dekat mall. Kafe yang cocok untuk kantong remaja.

Seperti waktu itu, Genza bilang 'semua yang gue tolak harus kita lakuin sama sama' membuatku berbunga bunga, seperti sekarang. Pulang bareng, makan bareng, dan semoga selalu bareng.

"Ayo jujur jujuran"

Aku terkejut dengan wajah yang menghangat memerah. Bayangkan saja aku yang sedang senyum senyum alay mengingat tingkah Genza yang berubah menjadi baik apalagi setelah weekend kemarin, aku merasa tambah menyukainya dan membencinya. Walau perasaan suka lebih dominan.

"Memangnya buat apa?" tanyaku.

"Jawab aja yang gue tanya. Dan lo harus jawab jujur" ucapnya dingin nan datar.

"I... iya" jawabku sambil menelan milshake yang kuminum. Mendadak suasana jadi mencekam.

"Lo suka gue?"

Aku mengangguk. "Iya"

"Lo cinta gue?"

Aku bergumam. "Belum, mungkin, nggak tahu. "

"Lo sayang gue?"

"Iya"

"Lo tahu,gue jadiin lo taruhan?"

Aku berdehem. "Tahu"

"Lo bales dendam sama gue, dengan cara ngejer ngejer gue biar gue nembak lo,dan setelah gue tembak lo, lo pikir gue bakal jatuhin lo dan nyelesain taruhan itu?"

"I...iya" jawabku kikuk.

"Dan karena gue gak nembak nembak lo jadi suka gue beneran?"

"Iya"

Genza manggut manggut. "Lo ada rasa sama Bisma?"

Aku menggeleng "Nggak"

"Tapi lo sayang dia?"

"Iya,sayang. Kan dia baik, gak kayak kakak. Gak tau kenapa aku malah suka sama kakak, aneh ya?"

Genza terdiam dan berdehem. "Kalo Kevin?"

"Kenapa Kevin?"

"Lo sayang dia?"

"Jelas dong! Sayang banget malah. Dia selalu ada dari aku kecil" ucapku kembali santai sambil makan burger.

"Bisma kan temennya Kevin, aku kenal Bisma dari Kevin lo,mereka cakep cakep, ganteng. " lanjutku sambil nyengir.

Lagi lagi Genza menghembuskan nafas dan memalingkan pandangan.

UnUsuallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang