"Sa, I red a book and there's a famous quote that says, I'll hold you in my heart until I can hold you in heaven. I've tried so many times, tapi kenapa sesusah itu ya?"
Esa tersenyum menatap Quiesha, meraih kedua tangan gadis itu untuk digenggamnya.
"Step by step."
Quiesha mendengus pelan mendengar jawaban Esa."You will be stay beside me right?"
Esa mengangguk.
"Pinky promise?"
Esa mengangguk mantap untuk yang kedua kalinya. Bahkan tanpa dimintapun, satu bucin itu akan tetap melakukannya. Namun, wajah Quiesha kembali murung. Samar-samar Lelaki itu mendengar Quiesha berkata,"ah, i hate a promise." Kemudian dia menghela napas.
"Hari ini kamu mau makan apa?" Tanya Esa mengalihkan.
Tanpa sadar, Quiesha menggandeng sebelah lengan Esa dan mengajak lelaki itu kembali berjalan menjauhi toko bunga yang biasa mereka datangi."makan masakan kamu aja, boleh ga? Hehehehe"
"Anything for you Elsa, but not for today. Makan disekitar sini ya? Kamu belum makan loh dari tadi. Kalo kita pulang dan masak dulu jadinya lama. Kasian cacing cacing kamu kelaperan. Hahaha"
Quiesha melepas gandengannya dan menatap Esa dengan wajah kesal.
"Jangan ngambek, kamu jadi makin lucu."
"Esa ihh! Gombalin mulu."
"Ga gombal. Hanya berbicara fakta," lalu mereka kembali tertawa sembari menikmati perjalanan mereka.
"Esa aku yakin, suatu saat nanti kamu pasti ketemu pasangan yang sempurna juga. Like you, perfect, then you will get perfect combo."
Esa terdiam, dan berhenti."I don't need someone's perfect."
"Why?" Quiesha kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby,Good Night! (Completed)
FanfictionCukup. Hanya itu. Cukup bahagia, cukup tertawa. Hingga kecewa dan sedihpun tak akan terlalu terasa dalam dan menyakitkan. ''Harusnya dulu, gue ga memaksa keadaan untuk di samping dia setiap waktu'' Dan ketika katanya keajaiban itu hanya datang sekal...