Kelam

43 3 0
                                    

Perjalanan yang melelahkan.aku naik mobil penumpang dari kampungku menuju ibukota selama 6 jam,lalu naik taksi menuju bandara,naik pesawat selama 1,5jam dan berujung di sebuah rumah kontrakan yang cukup mewah di kawasan elite kota besar.rumah ini dihuni oleh kami bertiga,aku,sandra,dan lidya.sandra masih kuliah semester 3 di sebuah universitas ternama di kota ini.selain kuliah,dia juga memiliki 'pekerjaan' sampingan guna memenuhi gaya hidupnya.dia tak ingin kalah bersaing dengan mahasiswi lain yang berasal dari keluarga berada.ayahnya hanya seorang kuli bangunan,dan ibunya seperti ibu kebanyakan,yang hanya mengurus suami dan anak,karena tak punya keahlian apapun dan tak pernah mengenyam pendidikan.kemiskinan telah membuat sandra,gadis yang usianya lebih muda beberapa tahun dariku,terjebak dalam labirin yang penuh dengan kenistaan.semua demi menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang semakin glamour.

Beda dengan Lidya.dia anak orang kaya. ayahnya pengusaha garment terkemuka di salah satu kota,sedangkan ibunya seorang perancang busana.benar-benar perpaduan yang klop.orang mungkin akan bertanya kenapa Lidya memilih tinggal jauh dari orangtuanya dan mencari uang dengan caranya sendiri,bahkan cara yang sesat pula  !padahal ayah ibunya mampu membiayai apapun kebutuhannya.tetapi,lidya punya alasan sendiri.dia tidak betah tinggal bersama mereka karena tidak ada ketenangan dalam rumah tangga orangtuanya.ayahnya sering keluar kota,begitu juga dengan ibunya.dan ketika mereka berkumpul di rumah,maka meledaklah pertengkaran antara keduanya.saling tuduh,saling curiga,saling cemburu,saling mencaci dan kemudian mereka akan menghilang berhari-hari tanpa peduli perasaan lidya.semua itu membentuk karakter lidya menjadi pemberontak,liar dan bebas.dialah yang menyeretku ke perputaran arus kotor ini.

awalnya,aku ke kota untuk mencari pekerjaan,dengan harapan,aku bisa meningkatkan taraf hidupku dan uwak.setelah beberapa lama,dengan perjuangan kesana kemari membawa ijazahku untuk melamar pekerjaan, sambil terus mencari mencari informasi tentang keberadaan riva'i tentunya,akhirnya aku di terima bekerja di sebuah pabrik pengolahan makanan ringan.tapi tidak lama akibat dari musibah yang menimpaku selang beberapa minggu setelahnya.musibah yang merubah total seluruh prinsipku,jalan hidupku,dan jati diriku.

hari itu,aku bekerja lembur sampai agak larut.sekitar pukul 9 malam.hanya tersisa beberapa karyawan di dalam pabrik.seseorang menawarkan diri untuk mengantarku pulang,tapi aku menolak karena takut merepotkan.karyawan yang lain juga berbasa-basi menawarkan tumpangan.semua kutolak dengan halus.aku memilih pulang naik taksi.

aku berjalan sendirian,keluar dari gerbang pabrik,menyusuri lorong yang kiri kanannya tembok perkantoran,lalu berbelok ke arah jalan raya.sepi..tak ada kendaraan yang lewat.waktu itu sudah pukul 10 lebih.aku mulai khawatir.bagaimana kalau tidak ada taksi yang lewat? aku mengeluarkan ponsel dari saku..membuka daftar kontak,mencari kalau-kalau ada orang yang bisa kuhubungi untuk menjemputku tapi blep.!  ponselku mati.batrenya sudah terlalu lemah.lagipula seingatku,aku tak punya banyak kenalan di kota ini jadi tak ada yang bisa aku hubungi.tiba-tiba dari jauh aku melihat sebuah mobil,semoga saja itu taksi ratapku dalam hati.semakin lama,semakin jelas itu bukan taksi tetapi sebuah mobil minibus.mobil itu berhenti tepat di depanku.kaca mobil bergerak turun dan seseorang dari dalam menampakkan wajahnya melalui jendela. dia sendirian.

"mau ke mana neng? " tanyanya dengan suara yang di buat seramah mungkin.

aku diam dan menggenggam ujung kemejaku.

"ini sudah larut lho neng.bagaimana kalau saya antar pulang.daerah sini jarang ada taksi lewat.lagian bahaya kalau perempuan seperti neng jalan sendirian malam-malam begini" aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas tetapi dari suaranya sepertinya dia orang baik.aku mulai melunak.dibukanya pintu mobil dan mempersilahkanku untuk naik.aku bimbang antara menurutinya atau tidak. bagaimana kalau dia orang jahat? pikirku..lalu bagaimana kalau tidak ada lagi kendaraan yang lewat jalan ini.lalu seseorang yang mungkin berniat jahat datang dan menggangguku?? akh aku benar-benar bingung.

"ada apa neng? takut ya sama saya? saya bukan orang jahat kok.tapi kalau neng tidak mau saya antar ya sudah saya pergi saja kalau begitu" katanya seraya hendak menutup pintu mobil tapi langsung kutahan dan masuk ke dalam minibus itu.di dalam mobil,aku menyebutkan alamat tempat tinggalku,pria itu tersenyum ramah.menawarkan permen padaku tapi kutolak, lalu bercerita panjang lebar tentang lalu lintas yang padat di jalur sana tentang kemacetan di jalur sini.pria itu berperawakan sedang dengan perut buncit,dan lengan yang besar.wajahnya tidak terlalu kuperhatikan karena cahaya di dalam mobil yang remang-remang.dia terus berceloteh sampai aku menyadari ada yang salah

"kita mau kemana.? ini bukan jalan menuju tempat kostku.aku mau di bawa kemana? " tanyaku setengah berteriak karena panik

"kita jalan-jalan dulu sebentar neng" jawabnya sambil menyeringai dan tetap fokus pada jalanan

"tidak.aku tidak mau.aku mau pulang.antar aku pulang sekarang atau aku akan berteriak" aku mencoba membuka pintu 'ceklek' bunyi auto-lock dipintu.aku semakin panik.dia terkekeh.aku hendak berteriak ketika seseorang menyumbat mulutku dari belakang.ya Tuhan,betapa bodohnya aku yang tidak menoleh ke belakang dari tadi.aku melakukan perlawanan,kurasakan ada tangan lain yang memegangi tanganku dan memelintir kebelakang melingkari jok tempatku duduk.pikiranku kacau.apa yang akan mereka lakukan padaku.?? akan di bawa kemana aku?? berapa orangkah mereka.?? akh aku kembali berusaha meronta-ronta agar bisa meloloskan diri.mobil berhenti di sebuah jalanan yang sepi.tidak ada rumah penduduk.hanya rumput-rumput liar yang tinggi dan beberapa pohon akasia.mereka,sekitar 3 atau 4 atau..aku tak tahu lagi jumlah pastinya,menyeretku ke tempat yang tak terkena cahaya.aku melawan dengan sekuat tenagaku,tapi mereka lebih kuat dariku.aku tak ingin memasrahkan diri untuk biadab-biadab seperti mereka.kupertahankan mati-matian tubuhku.tubuh yang belum pernah disentuh oleh lelaki manapun !tubuh yang akan aku hadiahkan untuk suamiku kelak.mereka menelentangkanku menyumpal mulutku dengan kain.2 orang memegangi tanganku 2 menindih kakiku agar tidak menendang.aku menggelinjang dengan liar,kesana kemari berusaha lepas dari cengkraman mereka.pria yang tadi mengemudikan mobil,dia berdiri bugil di depanku menindihku dengan kasar dan menikmati tubuhku dengan rakus.Aku telah kalah!!  dia telah merampasnya..pria iblis itu telah mencabik-cabik kehormatanku tanpa ampun !tak ada lagi kebanggaan pada diriku.aku merasa kotor dan tidak berharga sama sekali.airmataku mengalir deras.aku menangis dalam kebisuan.terpampang wajah ibu,ayah dan uwak dalam benakku.apa kata mereka nanti? bagaimana aku menjelaskannya pada mereka ?dan Riva'i..lelaki impianku.apa yang patut aku persembahkan untuknya jika suatu saat kami berjodoh ?.mereka....pria-pria bajingan itu menggagahiku satu-persatu sampai perih rasanya.tulang-tulangku seperti remuk.aku pikir,aku sudah akan mati karena perlahan-lahan tubuhku semakin lemah,pandanganku kabur lalu gelap total  !!.

"mbak..mbak..bangun mbak..mbak baik-baik saja ?"seseorang mengguncang-guncangkan bahuku.parlahan,mataku terbuka tapi pandanganku masih kabur.aku mengumpulkan semua kekuatanku dan mencoba untuk duduk.kulihat didepanku,seorang perempuan muda mencoba membantuku.ourgh..bagian selangkanganku perih.aku tiba-tiba teringat kejadian yang aku alami semalam.airmataku kembali tumpah."ada apa mbak ?.sepertinya mbak baru saja mengalami hal yang buruk.nih minum dulu mbak." tanya perempuan itu sambil menyodorkan sebotol air mineral yang di bawa oleh seorang pria yang datang mengendarai sepeda motor. "saya mirna,ini pacar saya rudy.kami akan kekota dan kebetulan lewat.tidak sengaja kami melihat tubuh mbak tergolek disini".

aku sangat berantakan.kancing kemejaku bagian atas terlepas,pakaian dalamku berserakan.tubuhku benar-benar kotor.perempuan bernama mirna itu,mengambil pakaian dalamku,berbicara sebentar dengan pacarnya,kemudian pacarnya sedikit menjauh memberi keleluasaan padaku untuk mengenakan pakaian dalamku."mbak mau saya antar pulang ?" tawarnya.aku berpikir sebentar kemudian,

"terimakasih.kamu bisa mengantar saya ke kantor polisi yang ada dekat sini ? saya mau melaporkan bajingan-bajingan itu " jawabku dengan terisak.

"iya mbak.kalau begitu,biar kita naik taksi saja" dia kembali berbicara sebentar dengan rudy,mengeluarkan ponselnya dan menelpon ke pangkalan taksi.yang tidak lama satu unit taksi sudah datang.aku dan mirna naik,rudy mengikuti kami dari belakang dengan sepeda motornya..

RIVA'ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang