jungkook (BTS)

28 1 0
                                    

.
.
.
.
Pagi ini menurutku pagi yang cerah, aku merasakan cahaya masuk ke kamarku melewati jendela kaca besar dan lebar yang letaknya tidak jauh dari ranjang tempatku berbaring, lagipula aku tidak suka dengan semua ini, karnanya aku terbangun dari tidur nyenyakku. karna hari ini aku tidak ke kampus karna tidak ada jam hari ini, aku ingin tidur sepuas puasnya.

"Ada apa denganku?" Aku bertanya karna aku merasakan pusing dikepalaku, lama lama aku merasakan ingin muntah," ahh.. aku panas" ungkapku masih dengan keadaan berbaring setelah memegang jidatku yang panas.

Tiba tiba handphone ku bergetar yang berarti telepon masuk,  aku tidak tau dan tidak peduli siapapun itu, bisa bisanya aku mengangkat telepon seseorang dalam keadaan sedang sakit seperti ini, kemudian getaran handphone itu berhenti, kemudian dia bergetar lagi, "ahh.. jeongmal siapa yang menelepon pagi pagi begini" ucapku marah, setelah handphone yang bergetar tadi kugapai, kudapati seorang kekasihku bernama Jeon Jungkook meneleponku,aah.. aku bahkan lupa bahwa aku memiliki kekasih, aku dan jungkook berpacaran sudah sekitar 4-5 bulan, perbedaan umur kami tidak cukup jauh, dia 5 tahun lebih tua dariku, dia sekarang seorang CEO kaya dari sebuah perusahaan ternama di korea, bukannya aku matrealiatis atau mencintai uangnya, bahkan aku tidak pernah sekalipun meminta uang atau sesuatu padanya, tetapi dialah yang selalu memberi hadiah mahal padaku. Sedangkan aku masih berstatus sebagai mahasiswa yang sebentar lagi akan memasuki semester 7 di universitas seoul.

"Yobseyo?" Kata yang kuucapkan dengan nada malas,"chagi apakah kau sudah bersiap siap?" Terdengar pertanyaan jungkook yang membuat ku terkejut setelah itu, "ahh.. mianhe jungkook-ah, aku melupakannya dan aku sepertinya sekarang sedang tidak enak badan, lain kali bagaimana?" Ucapku yang takut membuat jungkook kecewa, memang aku tidak pernah memanggil jungkook dengan panggilan oppa, aku pendatang di korea, tanah kelahiranku di indonesia, aku melanjutkan kuliah di korea, karna itulah aku tidak terbiasa dengan semacam aegyo atau apalah itu, lagi pula aku bukan semanis itu, apa salahnya? Be yourself kan? Lagi pula jungkook tidak masalah baginya jika aku memanggilnya dengan panggilan itu.

"Tidak enak badan?, baiklah aku akan datang dan membelikan obat obatan untukmu" ucap jungkook dengan kekhawatirannya," yak! Tak perlu nanti aku juga akan sembuh" ucapku, "jangan keras kepala, sebentar lagi aku datang" ungkap jungkook dan langsung menutup teleponnya.

Jeon jungkook, adalah seseorang yang membantuku dalam kesulitan disaat aku baru pindah ke korea, aku sendirian, dia datang membantuku dalam urusan apapun, kami bertemu pertama kali disaat aku baru mendaftarkan diri di sebuah kampus tempat kuliah ku saat ini, pada masa itu ia sedang mempersiapkan wisudanya, dan kebetulan kami bertemu di sebuah ruangan dan dia bertanya aku berasal darimana, awalnya aku tidak mengerti karna dia berbicara berbahasa korea, lalu dia kembali bertanya dengan menggunakan bahasa inggris, dan aku menjawabnya, dia bilang aku cantik dan dia menambahkan bahwa ia bersedia membantuku, sejak itu kami dekat dan aku sendiripun menganggapnya sebagai kakakku sendiri, tapi tidak baginya, dia mengutarakan perasaannya padaku 5 bulan yang lalu sebagai pengakuan cintanya.

Dan 2 tahun setelah kelulusannya itu, ayah jungkook meninggal dunia dan jungkook lah yang harus mengelola perusahaan ayahnya itu, padahal pada masa itu jungkook sedang bekerja menjadi karyawan biasa perusahaan lain yang baru mulai bekerja setelah kelulusannya.

Entah apa yang baru saja terjadi, mengapa pagi ini aku mendadak tidak enak badan, kepalaku pusing bukan kepalang, perutku rasanya ingin mengeluarkan sesuatu, aku berkeringat, sungguh aku tidak tau lagi apa yang seharusnya aku lakukan selain tidur.

~

Terasa hembusan nafas seseorang di keningku, aku terbangun, aku melihat dengan jelas bibirnya menempel pada keningku, "jungkook-ah.." ungkap ku kaget melihat kekasih yang amat ku cintai itu tiba tiba berada di dekatku,"bagaimana kau bisa masuk ha?!" Ucapku bertanya kenapa dia bisa masuk apartemenku,"bukannya kita sehati? Jadi aku tau apa yang kau tau, aku tau sandinya" ucap jungkook, "yak! Darimana kau tau?!" Lantangku yang masih dalam keadaan berbaring kepada pria usil itu, "aku mempunyai banyak mata mata, dan akupun memasang cctv di setiap ruangan apartemenmu ini, termasuk kamar mandi" ungkapnya dengan santai disertai dengan senyum miringnya, "yak! Dasar byuntae uhuk!" Celotehku disertai batuk,"sudahlah nona, kau masih sakit, tidak usah terlalu bersemangat begitu, lebih baik minum obatnya dulu" menyodorkan sebungkus obat obatan untuk diminum. Tanpa basa basi aku meminum obatnya, aku kembali berbaring seperti posisi yang tadi sementara jungkook masih duduk disamping ku sambil memandangiku.

"hmm.. y/n aku pikir aku tau apa yang terjadi padamu" ungkap jungkook mengerutkan keningnya seolah olah dia sedang berpikir keras, "hm? Apa emangnya yang terjadi padaku?" Tanyaku penasaran kepadanya,"apakah kau....hamil? Ungkapnya, sungguh pertanyaannya itu membuatku yang masih diposisi berbaring langsung mengambil bantal disampingku dan memukulnya "yak! Kita tidak pernah melakukannya, kenapa kau berbicara seperti itu?!" Bentakku masih dengan memukulnya, sementara dia sibuk tertawa sambil melindungi dirinya dari seranganku dengan tangannya, aku menghentikan kegiatanku memukul jungkook, dia tidak berhenti tertawa, bibirku mengerucut padanya seolah olah aku kesal padanya, tapi sebenarnya aku senang karna dengan datangnya jungkook yang tadinya penyakitku bukan kepalang sekarang sudah mulai aku lupakan dan berangsur baikan.

Tak lama jungkook menguap, aku tau pasti dia kelelahan, dia baru saja menyelesaikan kerjanya di luar negri, pria itu baru pulang tadi malam jam 4 subuh, waktu tidurnya hanya sebentar, sebenarnya hari ini kami ingin pergi berkencan, tetapi kondisi tubuh ku yang tidak baik ini menghalangi aktivitas kami, didalam kesibukannya kami hanya bertatap muka lewat layar handphone, dan hari ini kekasih ku itu memiliki waktu luang, setidaknya aku dapat bertemu dengannya hari ini. "Mengantuk? Pulanglah kau butuh istirahat" ungkapku yang mencemaskannya, "gwenchana, aku akan menemanimu sampai kau tidur"  ungkapnya, "kalau aku tidak tidur?" Tanyaku padanya,"itu bagus, aku akan disini selamanya" balas jungkook, inilah yang membuatku semakin mencintainya, dia pria yang bisa disebut gentle pada kekasihnya, beruntungnya hidupku memiliki kekasih yang sangat mencintaiku begitu juga aku yang juga sangat mencintainya.

~

Aku terbangun dari tidurku, kudapati wajah seseorang yang berada tepat di depan wajahku, dia kekasihku jeon jungkook, dia tidur disampingku dan kebetulan kami sedang berhadapan, tampaknya dia tertidur pulas, karna wajah kami yang sangat dekat aku ingin menjauhkan diri sedikit darinya tetapi pinggangku terkunci oleh tangannya, ah.. tampaknya dia sengaja bilang tadi kalau dia akan menungguku sampai tertidur, dia ingin tidur bersamaku, ya kami memang sering tidur bersama tapi jangan salah paham dulu, kami tidak pernah melakukan sesuatu yang suami istri biasa lakukan, kami sudah sepakat kalau kami akan melakukannya sesudah menikah nanti. Aah pingganggku memang tidak bisa dilepaskan dari tangannya yang kekar itu, tampaknya si byuntae ini benar benar menjadikanku guling untuk tidurnya.
~
~
~
~
~
~
~
~
~
Gimana yeoroboun? Mian kalau ngak masuk feel nya
~
~
~
Tetap voment ya readerss
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kpop ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang