Empat belas

3.5K 113 25
                                    

Pagi Nomi diganggu oleh dering hpnya. Nomi mengecek ternyata kai sedang menelepon.

"Apa? " nomi ketus.
"Duh neng jangan galak2 dong sama aa"
"Dih jijik, cepetan ada apa gue sibuk"
"Anu nom"
"Anu lo kenapa?"
"Bukan anu gua nom"
"Terus anu siapa? Anu nya sehun?"
"Anjir lah kenapa malah ngomongin anu sih"
"Tadi lo ngomong anu, anu apaan sih?"
"Hm anu, gua jemput lo ya sekarang. Cepetan mandi terus dandan yg cantik, eh gk deng lo gk dandan juga udah cantik"
"A-apaan sih lo" pipi nomi merona, dia malu2
"Hehee udah ya see you my angel"

Telepon dimatikan dan sekarang nomi sedang guling guling gak jelas dikasurnya. Kenapa sih dia? Baper sama kai? Hey sadar dia sama kai cuma pura pura dan pastinya gombalan kai juga pura pura kan?

---

Nomi turun kebawah ngelihat mama papanya lagi asik kisseu di depan tv. Astaga emang bener bener ya punya orang tua gak inget umur, udah tau tua masih aja suka gegenjotan malem malem iya kalo desahannya di silent ini udah keras mana kane banget lagi mama nya kalo desah kan nomi juga engas dengernya.

"Ekhem" dehem nomi

Mereka menyudahi hal senonoh didepan mata nomi.

"Eh nomi sayang mau kemana kamu cantik banget."

"Ya iyalah nomi mah selalu cantik kali ma. Ma pa nomi cuma ngasih saran aja nih ya mendingan kalo mau mau kisseu kisseu cemiaw dikamar aja oke, nanti kalo ada tamu dateng bahaya" jelas nomi dengan tangan yg dilipatkan di dadanya.

"Emang siapa tamunya?" tanya mama, emang sih jarang ada orang yg dateng di rumah mereka.

"Kai lah siapa lagi." begonya nomi, apa dia lupa mamanya kan lagi tergila gila sama kai.

"Wah udah ada kemajuan nih. Hm gimana? Udah bolong belum?" alis mama nomi ikut naik turun

"Astaga mama!! Paa makanya mama jangan di genjot mulu dong ini otaknya jadi gini"

"Orang enak ya kan ma, palingan kalo kamu udah di gituin juga minta terus sama siapa calon kamu? Tai? Kai?"

"Kai paa bukan tai ganteng kayak gitu dibilang tai"

Ding dong

Nomi cepet cepet lari kearah pintu, sebelum pintu dibuka nomi ngerapiin rambutnya dulu.

"Lama banget sih lo, capek gue nungguin"-nomi

"Dih, gue aja gk ada capek capek nya nungguin lo"-kai

"Apasih gajelas, ayo cepetan" nomi udah jalan ke mobil kai.

"Eh bentar mama lo mana gue mau ijin bawa anak perawannya" kai nahan tangan nomi.

"Udah ijin gue tadi ayo cepetan" nomi langsung masuk ke mobil kai lalu disusul kai.

"Jadi kita mau kemana sih kai?" nomi tuh penasaran ya pagi pagi diajak pergi.

"Cari baju yuk"-kai

"Hah? Baju buat apaan? Kita mau nikah?"-nomi

"Sabar kita nikahnya nanti dulu sayang, kita ke nikahannya vivi dulu." kirain nomi kai tiba tiba kasi surprise gitu.

"Oh kirain"-nomi

"Kenapa? Lo mau nikah sama gue?" kai natap nomi sambil senyum.

'Astaga gak kuat gue ditatap kai gini'-nomi dalem ati.

Nomi langsung cepet cepet alihin pandangannya "dih ogah gue"

---

Mereka udah sampe di butik yang dulu pernah mereka samperin pas ulang tahun papinya kai.

Para pegawai sudah hafal pastinya dengan muka kai yg notabenya pelanggan setia disini, bukan kai saja namun seluruh keluarga kai.

"Wah udah lama gak kesini kamu, gimana kabarnya?" bukan pegawai, kai langsung disambut oleh disainernya.

"Sangat baik" kai senyum se manis mungkin.

Disainer tersebut melihat ke arah nomi "Kayaknya masih sama nih yang dibawa"

"Iya cuma dia, saya gamau sama yg lain" mereka tertawa sedangkan nomi pipinya udah kayak tomat.

"Dasar emang, jadi mau cari baju kayak gimana?" desainer tersebut mulai bertanya.

"Mau cari yg serasi mau dibuat ke acara nikahan."-kai

"Nikahan siapa emang?"-desainer

"Vivi"-kai

"Oh temen kamu." temen? Astaga bahkan saat ketemu vivi selalu menggonggong ke arah kai.

"Hm nomi ini dicoba dulu kayaknya cocok sama kamu." desainer tersebut menyerahkan dress pendek berwarna kuning.

Sedangkan kai sudah selesai berganti dengan tuxedo berwana hitam dengan dasi berwarna senada dengan dress nomi.

Nomi keluar dari tempat gantinya, kai gak bisa berhenti natao nomi. Entahlah nomi sangat cantik saat ini. Dengan kulit putih dan rambut yang di cepol diatas memerlihatkan leher jenjang yg mulus itu.

"Kai hallo kok lo ngelamun sih? Gue cantik ya? Emang hehee"-nomi

Kai masih belum menjawab pertanyaan nomi, tangan nomi ia tarik hingga nomi jatuh dipangkuannya.

Dipandang wajah nomi lekat lekat, tangan kai mengusap pelan pipi mulus nomi.

"Lo cantik" bisik kai tepat di lehernya.

Nomi menelan ludahnya, apa apaan dengan jantungnya saat ini.

"Hehee gue emang cantik kali, udah ah lepas gue gerah" nomi hendak berdiri namun tangannya kembali ditarik kai.

Kai memeluk erat pinggang nomi, mengendus endus leher mulus itu.

"Gue gak bisa nahan lihat rambut lo di cepol gitu, leher lo jadi kelihatan. Gue vampire nom." gila aja kai.

"Gue gak bisa nahan lihat leher semulus ini"

Kai menjilat leher nomi, mengecup pelan leher mulus itu. Sedangkan nomi mati matian nahan desahannya supaya gak keluar. Gila aja dia desah desah di tempat ginian. Btw tadi pegawai sama disainer nya udah pada keluar ya, jadi aman.

Kai mempererat pelukannya, ciumannya sampai di tengkuk nomi. Kembali ia mencium leher mulus itu, satu ciuman kai berhasil membuat tanda disana.

"Shhh kaiihh jangan gila yahh" shit nomi bener bener sudah gk kuat.

"Kenapa hm?" tanya kai disertai smirk.

Tanpa memberi kesempatan nomi untuk berbicara, kai langsung mencium bibir nomi. Melumatnya selembut yang ia bisa. Ia tidak mau melukai bibir seksi itu.

Kai menarik tubuh nomi agar lebih dekat dengannya. Sangat dekat. 

Lumatan lembut mulai berubah jadi lumatan yang Panas. Kai mulai berani menggigit bibir bawah nomi agar sedikit terbuka.

"Mpphh kaihhh" nomi melingkarkan tangannya di leher kai.

Lidah kai masuk ke dalam mulut nomi. Mulai berperang dengan lidah nomi. Nomi sangat menikmati tiap lumatan yg kai berikan. Sungguh dia mulai candu dengan itu.

"Mphhh shtophh kaihhh"

"Shhh mphhh udahhh" bukan berhenti kai malah semakin memperdalam lumatannya.

Dasar laki laki apa dia tidak tau kalo nomi udah kehabisan nafas.

"Kaihh g-guehh gabisahh nafass mphhh shhhh" kali ini kai melepaskan tautan mereka.

Kai mengelus bibir seksi yg mulai menjadi candunya itu.

"Bibir lo manis gue suka"

Kai berulang ulang mengecup bibir nomi, dan nomi gak bisa gerak seolah dia udah terpaku.

Helooo ketemu lagi nih hehee, udah lama PSK gk update. Uhhh maafin ya✌tenang mulai sekarang PSK bakal rutin update lagi kok😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacar Sewaan-Kai [LAGI DIROMBAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang