Aku terdiam. Berpikir keras siapa pelaku pengiriman paket tak masuk akal ini. Kurasa Cedric telah melenyapkan semua musuhnya yang bisa mengancam kehidupan kami.
Tapi kertas bau lemon ini seolah mengejekku kalau masih ada seseorang picik lainnya yang dendam dengan Cedric. Bukan denganku, ya aku sendiri masih dendam dengan Cedric. Tapi relakan saja, aku sudah agak sedikit move on.
"Anda sedang apa Nyonya?"
Mark dengan kemeja dan celana hitam berjalan ke arahku dari arah ruang tengah. Tangannya menenteng revolver kaliber kecil yang hampir sama dengan milikku.
"Apa kau melihat orang mencurigakan di sekitar mansion?"
Bukannya menjawab pertanyaan Mark, aku malah balik bertanya. Dia pasti berjaga semalaman penuh bersama lainnya di mansion jadi kemungkinan ada seseorang yang menyusup sangatlah kecil.
"Tidak, Nyonya."
"Apa kau yakin? Dari arah belakang?"
Kening Mark berkerut kasar, dia memandangku lekat seolah aku mengigau dan belum bangun dari tidurku.
"Tidak, Nyonya."
"Kalau begitu, siapa yang menaruh ini di pintu belakang?"
Kusodorkan lembar kertas berbau lemon dan api pada Mark. Reaksinya cukup menarik karena dia agak terjingkat dan memandang kertas itu sambil melotot.
"Apa ini?" ucap Mark tak percaya.
Aku mendengkus.
"Kita bisa melihatnya di cctv."
Aku berjalan cepat menuju ruang kontrol keamanan mansion di dekat kolam renang.
Panel-panel layar datar berisi puluhan gambar cctv di setiap sudut mansion terpampang. Aku langsung duduk di kursi dan mulai mengutak-atik keyboard.
Aku perlu rekaman sejam ke belakang. Kulirik jam yang tergantung miring di dinding, jam setengah tiga pagi.
Aku turun dari kamar jam dua lebih sedikit untuk minum di dapur, perjalanan dari dapur dan kamar tidak sampai semenit. Dan jarak antara bunyi kresek kresek aneh dengan aku yang minum adalah sekitar lima sampai tujuh menit.
Si pelaku pasti sengaja menunggu salah satu penghuni mansion keluar, mengintai di suatu tempat yang tersembunyi. Dia melihatku turun dari lantai atas untuk minum dan dia langsung menuju pintu belakang, mengetuk pintu secara random.
Kemudian meletakkan kotak itu di depan pintu agar aku bisa menemukannya dengan mudah. Lalu dia pergi.
Kemana?Rekaman cctv belakang menunjukan aktivitas sejam kebelakang, aku mempercepat rekaman hingga sesosok tinggi besar berdiri di depan pintu belakang. Wajahnya di tutupi full mask dan memakai jaket bertudung.
Dia meletakkan kotak hitam itu kemudian melambai pelan ke arah cctv. Aku langsung membanting mouse dengan kasar.
"Kau ada dimana saat dia menyusup, Mark." ucapku dengan nada dingin.
Aku berbalik menatap Mark yang menunduk dalam, dia sadar atas kelalaiannya dalam mengawasi mansion.
"Saya ada di depan, Nyonya."
"Siapa yang seharusnya mengawasi cctv?" nada suaraku sekarang malah berubah jadi lebih berbahaya.
"Lukas, Nyonya."
Tubuh Mark bergetar pelan, tapi dia berdehem kecil. Kembali mengatur posisi tubuhnya agar kembali tegak tanpa gemetaran.
Aku berjalan cepat keluar dari ruangan kontrol saat mengetahui sesuatu. Tangganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(3)Obsession : Curse Family
ChickLitBUKU KETIGA DARI TRILOGI OBSESSION. HARAP MEMBACA BUKU PERTAMA DAN KEDUA TERLEBIH DAHULU. 18+ ( Mengandung adegan kekerasan, kata-kata kasar dan beberapa adegan make out serta kissing scene)