Prov Reva:
Hari ini aku diajak ayah ibu jalan jalan, saat ini kami berada di TMII. Kami mengunjungi beberapa museum, naik kereta gantung,dan beberapa wisata lainnya.
Saat ini aku berada ditaman burung sambil berfoto foto, orang tuaku sedang makan disebuah restoran dekat sini. Aku sangat suka dengan hewan makanya aku menunggu orang tuaku disini.
Saat aku duduk di bangku taman dan melihat hasil fotoku, ada seorang cowok menghampiriku.
"Hai apa gue boleh duduk disini"katanya
"Iya silahkan" ucapku tanpa menoleh melihatnya
"Apa lo orang baru disini?" tanyanya setelah dia duduk
"Ya" jawabku singkat masih asik dengan kameraku
"Apa kamera lo lebih menarik daripada gue"
"Apa maksud lo?"kataku semakin pelan saat menatapnya. 'Oh Tuhan dia ganteng sekali' batinku
"Apa ada yang salah dengan wajah gue?" Tanyanya yang membuyarkan lamunanku.
"Oh tidak"
"Perkenalkan nama gue Aditya Navis lo bisa memanggil gue Navis" katanya sambil mengulurkan tangan
"Reva Anggriana Putri lo bisa manggil gue Reva"kataku sambil membalas uluran tangannya
"nama yang bagus"
"terima kasih"
"lo kesini sendirian?"tanyanya setelah diam beberapa menit.
"Ah ngx tadi sama ayah sama ibu,mereka lagi makan di restoran dekat sini"
"Lo ngx makan?" Tanyanya
" ngx lapar"
"Ini sudah lewat waktu makan siang, nanti kalau lo sakit gimana?"
Aku tertegun mendengar kata katanya 'nih cowok baru kenal aja perhatiannya kayak gini, apalagi kalau jadi pacarnya' batinku.
"Lo kenapa?"
"Ah ngx papa" lagi lagi dia membuyarkan lamunanku.
"Boleh minta nomor WA ngx" kata katanya sukses membuatku kaget.
"Aaaapa?"
"Lo pasti bingung kenapa gue minta nomor WA lo padahal kita baru kenal. Gue ngx ada niat buruk kok sama lo. Gue cuma ngerasa lo cocok jadi teman gue. Jadi gue boleh mintakan?"katanya sambil menyodorkan hpnya
Aku hanya mengangguk kemudian mengambil hpnya dan mengetik nomor WA ku. Kemudian mengembalikan hpnya
" makasih"
Mengangguk sambil senyum. Banya hal yang kami bicarakan mulai dari hobi hingga idola, hingga obrolan kami dihentikan dengan suara telfon. Ternyata hp Navis,dia agak menjauh dariku dan mengangkatnya. Entah apa yang dibicarakan hingga membuat wajah Navis yang tadinya ceria menjadi murung hingga ia menutup telfon dan mendekatiku.
Dia langsung pamit pulang bahkan aku belum sempat bertanya kenapa dia murung. Tak berapa lama setelah dia pergi orang tuaku datang.karena hari sudah sore kami langsung pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEGIEMPAT
Teen FictionKisah seorang gadis yang baru saja pindah kejakarta karena tugas ayahnya,dipertemukan dengan dua orang pria secara tidak sengaja, siapa sangka satu dari dua pria itu di pertemukan dengannya dalam keadaan tidak baik sehingga setiap mareka bertemu sel...