three.

5 1 0
                                    

Natha memasuki rumahnya dan mendapati bundanya yang sedang melepaskan jas ayahnya.

"Sudah pulang nak? Ayahmu juga baru pulang, ayo duduk bunda buatkan minuman dulu." ucap bundanya yang bernama lena.

Natha mengangguk dan duduk di samping ayahnya. Ayahnya bernama Andre. Natha sedikit melirik ke ayahnya yang terlihat sangat lelah.

"Ayah kayaknya capet banget. Natha pijitin mau ga?" ucap Natha antusias.

"Gausah tha, kamu kan juga baru pulang. Pasti abis beli buku ya? Ga bosen bosen emang baca buku mulu hmm?" jawab Andre lembut ke anaknya.

"Ya kan ayah tau Natha suka baca buku." Natha menjawab sembari tersenyum manis ke ayahnya. Tak lama bundanya datang membawa teh panas untuk keluarga nya itu.

Natha memang anak tunggal. Natha mempunyai keluarga yang sangat harmonis. Ayah dan bundanya jarang sekali bertengkar bahkan bisa di bilang tidak pernah. Natha tidak pernah melihatnya.

Dilain tempat~~

Anak laki laki yang memandang langit malam yang indah itu sedang memikirkan gadisnya. Dava memandang langit malam di balkon kamarnya.

"Natha. Satu satunya cewek yang bisa buat gua deg deg an setengah mati kalo ada di deket dia. Dan sialnya gua harus cinta sama cewek sedingin es. Bahkan jika ada kata lain selain es. Ya itu lu tha."
Dava berbicara seorang diri.

"Gua harus dapetin lu. Mulai hari ini dan detik ini. Lunatha alysia. Gua akan buat lu jadi milik gua." lanjutnya dengan tegas.

Setelah puas berbicara pada bintang. Dava masuk ke kamarnya dan terlelap. Sebelum itu dia berdoa agar esok dia bisa mendapatkan hati Natha.

Pagi yang cukup cerah untuk memulai semuanya. Termasuk Natha yang sedang mood hari ini. Natha berangkat ke sekolah bersama pak hasan seperti biasanya.

Saat perjalanan menuju sekolahnya. Tiba tiba mobilnya berhenti.

"Pak ko berhenti?" tanya Natha agak panik.

"Aduh saya lupa non, jangan jangan mogok. Kemarin saya lupa servis non. Saya cek dulu non. " jawab pak hasan panik, dan langsung pergi keluar mobil.

Natha mengganguk sambil tersenyum. Natha menghampiri pak hasan yang pura pura mengotak atik mobilnya itu. Natha tau jika pak hasan tidak pandai soal mesin mobil.

"Pak, Natha naik angkutan aja gapapa kok. Lagipula udah deket juga." Ucap Natha pada pak hasan.

"Aduh non, nanti kalo non telat terus non di apa apain kan bahaya non. Mending pesen ojek online non." kata pak hasan sambil menutup mesin mobil (ituloh yang kalo mogok trs dibuka itu, gatau namanya wkwk).

"Gausah pak, kalo mesen tambah lama. Mending bapak ke bengkel aja urus ini mobil." jawab Natha tersenyum.

"Gapapa non?" tanya pak hasan sekali lagi. Karna takut terjadi sesuatu pada Natha.

Natha menggangguk dan tersenyum. Lalu ia berlari kecil ke halte yang ada di sekitar jalanan tadi. Natha sudah menunggu dari tadi tetapi hasilnya nihil. Semua angkutan jarang sekali lewat di sini.

Sementara di kediaman rumah Dava. Dava yang buru buru karna takut telat segera berpamitan kepada orang tuanya.

"Mah, Dava berangkat duli takut telat. Assalammualaikum." pamit Dava sambil mencium punggung tangan mamanya dan langsung pergi. Sedangkan mamanya hanya menggelengkan kepalanya.

Dava memilih menggunakan motor. Karna bisa selap selip jika macet. Saat di perjalanan, matanya menangkap keberadaan seseorang gadis yang tidak asing baginya. Ya itu Natha. Tanpa berfikir lagi, Dava pun menghampiri Natha.

Love In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang