Penghianatan

5 0 0
                                    


Feby, Reyhan dan Rara kini tengah duduk di pinggir lapangan dan tentunya ditemani banyak cemilan, mereka terus bercerita tentang hal yang tak masuk akal, tak jarang juga masuk dalam cerita mereka tentang impian, kisah cinta, dan juga menghina orang lain, sudah dari smp mereka bersahabat

"rey buka mulutmu"ucap Rara menyuapkan sesuap es ke dalam mulut rey

Yah rey kini berada di tengah feby dan Rara

"rey bagaimana basketmu?"Tanya feby memasukka keripik kentang ke mulutnya

"biasa saja, sudah lama tak ada pertandingan aku bosan, kamu?"Jawab Rey

"hmm sebentar lagi aka nada perlombaan music"ucap feby meatap lurus kedepan

"bagus donk akhirnya bisa mendengar suaramu lagi"ucap Rara

"iyasih, tapi.. bukan disini perlombaannya, tapi akan di adakan di luar kota"ucap feby lesu

"kenapa bisa seperti itu?"Tanya reyhan

"aku juga tak tahu, aku ingin menolak tapi tak bisa karna ini yang kutunggu-tunggu sejak mendaftar dalam kelas music"ucap feby

"huufff... hidupmu susah ya aku donk, hanya belajar tak masuk organisasi atau apapun kan bebas"ucap Rara memasukka lagi sesuap eskrim ke mulutnya, tiba-tiba reyhan merangkul rara dan menggoyangkan ke kanan dan ke kiri

"kamu itu pemalas gak kayak feby dia mau sibuk bukan kayak kamu"ucap reyhan mencubit hidung rara gemas

"ihhh... rey sakit tau.!" Ucap Rara yang kesakitan

" dasar rasakan ini"ucap Rara sekali lagi dan kini ia mencubit pinggang reyhan terus setelah membuang es nya ke sembarang tempat, reyhan dan rara kini saling mengejar dan tertawa, sedangkan feby hanya melihat pemandangan itu tersenyum, masih berusaha untuk menetralkan detak jantungnya karna ucapan reyhan yang seakan-akan memujnya dari siapapun

"jangan berfikir yang aneh-aneh feby, rey itu sahabatmu" batin feby

"reyhan, Rara aku masuk dulu ya"teriak feby lalu berjalan masuk meninggalkan kedua sahabatnya yang kini saling pandang dengan sendu

Tok,tok,tok

"masuk"

ceklekk

"ada apa nak feby?"Tanya Pak Abu (kepala sekolah)

"pak gini saya menerima tawaran bapak untuk ikut dalam perlombaan di Bandung"ucap feby

"bagus kalau begitu, kamu akan pergi dengan, Tiara, Athira, Edwin, Aldi, Bayu"Ucap pak abu

"dalam berapa hari saya memiliki waktu pak?"Tanya feby

"kamu bisa bersiap dalam 2 hari, karna keberangkatan kita memakan banyak waktu belum lagi di sana kamu memang harus sangat siap, jadi kamu hanya punya 2 hari, semoga kamu bisa"

"makasih pak, saya permisi"ucap feby keluar dari ruangan pak abu

"Rey kapan kita akan meresmikan hubungan kita, aku lelah"ucap rara yang kini bersandar pada pundak reyhan dalam perpustakaan

"sama, aku juga lelah menghadapi ini kenapa kita harus bersembunyi di belakang feby, jika memang dia benar-benar sahabat kita pasti dia mengerti"ucap reyhan

"bagaimana kalau feby punya perasaan juga denganmu?"Tanya rara

"tak mungkin, aku yakin dia tak akan pernah mencintaiku"ucap reyhan

"baiklah, semoga semuanya baik-baik saja"ucap rara

"ya semoga saja.....

"di mana kita harus berkumpul?"Tanya Aldi

"kalian tahu kan di mana rumahku?"Tanya Tiara, semua mengangguk

"kalian bias bermalam di rumahku lagi pula aku punya banyak kamar jadi kita hanya menghabiskan 2 hari kita untuk belajar" ucap Tiara

"hmm aku akan datang sebentar lagi, aku ingin menemui reyhan dan rara dulu, aku permisi"ucap feby berjalan keluar mencari rara dan reyhan

"bagaimana feby, reyhan dan rara bisa bersama? kan rara beda kelas dari reyhan dan feby?"Tanya Edwin tiba-tiba

"feby dan reyhan sudah berteman sejak sekolah dasar dan mereka bertemu rara pada saat smp"ucap athira

"tapi.. bukan ingin apa yah tapi aku tak sengaja perna melihat rara dan reyhan berpelukan saat feby tidak ada"ucap Edwin

"yaa.. itu benar banyak yang curiga pada hubungan rara dan reyhan lebih dari sahabat"ucap tiara

"feby mungkin tak pernah mendengar semua celoteh orang tentang mereka, tapi aku kasihan karna aku dengan persahabatan mereka tak boleh terikan dengan cinta dan kalian lihat bagaimana feby sangat memepercayai temannya itu"ucap bayu, semua mengangguk sedih tak sadar jika feby sudah ada di pintu sejak tadi

"feby?"ucap athira gugup

"maaf aku lupa mengambil ponselku"ucap feby masuk dan mengambil ponselnya

"hmm sejak kapan kamu di sini feby?"Tanya bayu

"oh aku baru datang kok"bohong feby dengan senyumnya

"aku permisi"pamit feby

Feby berjalan dengan tatapn kosong, dia terus meghela nafas, feby sudah berapa kali mendengar tentang cerita itu, dia tak pernah menulikan telinganya tapi dai benar-benar percaya pada sahabatnya dan juga sudah terbiasa menyembunyikan perasaannya

"winda kamu melihat reyhan dan rara?"Tanya feby pada winda teman kelasnya (3A)

"aah.. aku melihat mereka di perpustakaan"ucap winda

"perpusatakaan?"Tanya feby

"yaa mereka sering kesitu hanya berdua" ucap winda

"makasih, aku pegi dulu"ucap feby yang kini berjala kearah perpusatakaan, feby masuk dan terus mencoba mencari ke dalam perpustakan, feby berhenti melangkah entah kenyataan apa yang pernah terjadi dalam hidupnya tapi ini paling menyakitkan rara kini tengah tertidur di pelukan reyhan berdua dan tak terlihat, seakan akan mereka menyembunyikan segalanya, feby tersenyum pahit feby berjalan keluar entah kenapa air matanya jatuh dia terus berjalan tanpa memperhatikan tatapan orang-orang tak ada isak tangis di dirinya hanya air matanya yang terus jatuh, hatinya seperti di remas

"aku tak tahu ada penghianatan sebesar ini"ucap feby masih dalam keadaan berjalan dia berjalan dengan menabrak seseorang yang ada d depannya, feby yang sering tersenyum ramah kini hanya ada kesedihan di matanya

Feby kini duduk di taman tempat biasa di mana mereka bertiga kumpul, yah mereka itu dulu, feby terisak dan terus memukul dadanya yang terasa sesak

"kenapa bisa sesakit ini hiks.... Lupakan, kamu bukan siapa-siapa feby, penghianat hiks... penghianat, kenapa.. hiks bisa sesakit ini"feby terus menangis dan memukul dadanya, hingga seseorag menepuk pundaknya, dengan cepat feby menghapus air matanya dan berbalik menatap ada tiga siswi yang kalau tidak salah adalah murid dari kelas 3C

"ada apa?"Tanya feby

"kami boleh duduk?"Tanya salah satu dari mereka

"duduklah aku pergi dulu"ucap feby berdiri dari duduknya tapi lagkahnya terhenti saat mendengar perkataan saah satu dari mereka lagi

"aku tahu itu sangat menyakitkan, cinta? hanya sakit yang akan kita dapatkan, aku bukan stalker atau apapun tapi aku selalu ikut dalam pembahasan persahabatan kalian, uuh itu sangat menyakitkan yah?, saat perasaan kita dengan susah payah di jaga hanya karna janji bodoh, tapi mereka yang membuat janji itu melakukan apa yang tidak boleh di lakukan, bukankah itu penghianatan?"ucap putri salah satu dari mereka

Feby terdiam air matanya kembali jatuh kakinya lemas Arifa dengan cepat menahan tubuh feby

, febi menangis dan terus memukul dadanya

"berhentilah menangis hidup itu tak pernah adil"ucap arifa membawa feby duduk

"mau bergabung dengan kami?"Tanya mega

"huuuhhh... biarkan aku sendiri akan ku jawab kalian saat aku pulang dari perlombaan 5 hari ke depan, aku permisi"uacp feby berdiri

"Putri, Arifa, Mega kelas 3C"teriak Mega saat melihat feby yang sudah jauh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 18, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CINTA?Where stories live. Discover now