Malam ini aku hanya berdiri di depan jendela kamar yang menghadap ke taman belakang yang indah dan penuh bunga. bahkan saat malam semuanya terlihat indah dari atas sini.
Tiba tiba Ragha masuk dengan jas yang dia tenteng di lengannya. aku hanya tetap diam di sebelah jendela ini sambil menatapnya pasrah.
"Apa berada di sana jauh lebih menyenangkan dari pada menyambut suami mu pulang?" tanya nya ketus.
Aku menatap nya tak percaya.
Apa dia bilang? pasti aku sedang mimpi lagi."Masih diam?" tanya nya lagi.
"A-aku__" ucap ku parau, aku tidak tau harus mengatakan apa.
"Cepat siap siap" dia berkata sambil membuka dasinya.
"Mau kemana?" tanya ku heran.
"Bawel. apa kau lupa sekarang kau telah menjadi istri seorang CEO muda. jadi jika aku bepergian dalam acara kantor, kau harus selalu mendampingi ku" jelasnya.
"Ya t-tapi aku__"
"Pakai gaun ini dan berdandan lah secantik mungkin. aku tidak suka jika mempunyai seorang istri dekil" tegas nya sambil melempar paper bag ke atas ranjang lalu berjalan pergi ke kamar mandi.
Ku hampiri paper bag itu.isinya gaun berwarna putih anggun dengan bentuk Sabrina dan sedikit terbuka di bagian dadanya.
Gaun selutut yang sangat pas di badan ku.
Bukan nya ingin berbangga atau sombong.
Tapi banyak yang bilang jika aku mempunyai tubuh yang seksi dan proporsional.Ku tata diriku di kaca rias dengan secantik mungkin. polesan make up dan goresan lembut lipp cerry membuat penampilan ku tambah wow. rambut cantik ku, hanya ku gerai bebas.
Tak lupa menyemprotkan parfum yang baru ku beli bersama mom tadi siang.
Aku juga memakai heals berwarna putih indah, dengan tas tangan senada yang juga baru ku beli.Oh ia, aku belum mengatakan pada kalian kan, bahwa aku baru saja memborong seisi mall bersama mom. dia membelikan ku banyak barang branded dan mewah. mulai dari tas, baju, dress, sepatu heals, kosmetik, bahkan perawatan kecantikan lainnya. bahkan aku tak perlu menimbang mana yang akan ku beli. semuanya dia belikan untuk ku.
Sejujurnya aku senang, namun juga merasa tidak enak. tapi dia berkata tidak apa karena dia adalah mertua ku dan selama ini aku tidak pernah meminta macam macam padanya.
Balik lagi ke penampilan ku, rasanya aku sudah perfect malam ini. mungkin Ragha tidak akan malu membawa ku ke acara kantornya.
Ku lihat ragha keluar dari kamar mandi dan memakai handuk di pinggangnya.
Dia sempat bengong menatapku yang duduk di meja rias dengan anggun nya. ku beri senyum manis padanya. namun cepat cepat dia berlalu dari ku dan pergi mengambil pakaian nya di lemari."Apa kau baru shoping?" tanya nya pada ku.
Mampus aku, apa dia akan marah? pasti dia melihat seluruh barang barang yang baru ku beli tersusun rapi di lemari. mungkin habis ini aku akan dicampakkan oleh nya dari jendela."I-ia, aku baru berbelanja bersama mom" ucapku takut takut. namun bukannya marah dia malah berkata aneh padaku.
"Bagus, aku lebih suka kau menjadi wanita pesolek daripada menjadi wanita sok suci" ucapnya dan berlalu dari ku.
Maksudnya apa? dia marah pada ku atau sedang memuji ku. tunggu tunggu, atau lebih tepatnya menghina ku. dia bilang dia lebih suka wanita pesolek daripada wanita sok suci? jadi selama ini dia menganggap ku sok suci?!
Kami pun pergi ke acara pesta kantoran Ragha. sedari tadi dia hanya mengingatkan ku untuk tetap tersenyum,menjaga sikap, dan tetap berperilaku seperti seorang pengantin baru pada umumnya. dia juga mengatakan untuk saat ini aku harus menggunakan kata 'honey'untuk memanggilnya.
Yang benar saja, bukan kah dia anti dengan hal itu?
Aku hanya mengangguk meng-iya kan. toh, jarang jarang Ragha berkomunikasi sebaik ini pada ku.
Kami telah sampai di tempat pesta itu.
Dia menggenggam tangan ku memasuki pesta. sebelum berbisik."Ingat, jangan membuat ku malu" ucapnya mengingat kan.
Aku hanya menganguk dan berlagak seolah aku adalah wanita terbahagia sepanjang masa.
Aku berjalan anggun dengannya yang menggenggam tangan ku. ku atur sedemikian gaya ku supaya cocok bersanding dengannya. banyak yang memperhatikan kami, kemudian kami menemui si tuan rumah pesta.Seperti yang di lakukannya aku juga menjabat tangan rekan kerjanya dan mencipika cipiki pipi istri nya. ya, seperti yang di lakukan para istri CEO biasanya.
Kami sangat bahagia dan mesrah sampai acara pesta selesai dan pulang. aku bahagia? ya tentu saja aku bahagia. kapan lagi aku bisa begitu dekat dengan Ragha seperti sekarang.
Sampai akhirnya pulang dan memasuki rumah, barulah sifat beku nya kembali muncul.
Namun ada satu perubahan nya. dia tidur seranjang dengan ku, namun kami hanya saling membelakangi.
Tapi aku bahagia karena bisa merasakan punya suami yang sesungguhnya.
______________________________________________
Vote + coment = Next
KAMU SEDANG MEMBACA
VENIA [SLOW UPDATE]
Любовные романы"Akan kah aku bisa hidup dengan belas kasihan orang lain?" "Akan kah aku punya kehidupan seindah gadis muda pada umumnya?" "Apa kah aku bisa bercerita pada bunda,saat mereka sudah tiada?" "Haruskan tubuh mungil ku menanggung beban seberat ini?" Aku...