CHAPTER 1

6.7K 289 7
                                    

Introduction

~~ Edgard P.O.V~~

Di malam yang penuh akan bintang ini, aku mengendap-endap memasuki area pergudangan kota yang tidak digunakan dan terletak di dekat pelabuhan kota ini. Jantungku berdegup kencang saat aku melihat seseorang yang ku incar selama 3 bulan ini memasuki pergudangan dengan membawa beberapa bodyguardnya. Aku mengintip melalui lubang yang tidak terlalu kecil ini yang berada di tembok gudang ini dan melihat beberapa kotak kayu yang cukup besar dibawa oleh para bodyguard milik target ku.

"Selamat malam, tuan Clover."
Pria tersebut memberikan salam kepada pelanggannya.

"Selamat malam juga, tuan Evan"
Sang pelanggan membalas salam dari sang juragan.

Ya, Evan C. Da'vince. Seorang pemimpin mafia yang berkuasa di kota ini dan sekarang ia menjadi target mata-mata ku. Karena kejahatannya ia berhasil menyeludupkan beberapa senjata dan obat-obatan terlarang dan merugikan kota ini sebesar jutaan dollar. Dan aku akan melaporkan aktifitas transaksi yang ia lakukan malam ini juga. Karena dia, aku tidak bisa tidur dengan tenang selama 3 bulan ini.

"Kami membawa barang yang ada pesan satu Minggu yang lalu, anda bisa menyuruh bodyguard anda untuk memeriksa keaslian dan kualitas barang yang kami tawarkan"
Dengan kepercayaan dan karisma tingginya ia melakukan transaksi kotornya.

"Baiklah, kalian...buka dan periksalah barang yang dibawa tuan Evan, sekarang."
Perintahnya kepada anak buahnya.

Para pelindung sang pelanggan pun mulai membuka kotak kayu yang terletak diantara mereka dan memeriksa beberapa senjata api ilegal dan beberapa plastik dengan isi bubuk berwarna putih. Dengan teliti mereka mulai memeriksa kualitas dari senjata yang tuan mereka pesan pada target ku. Mereka mengangguk pada tuan mereka dan mulai merapikan barang yang mereka pesan kembali ke kotaknya masing-masing.

"Barang yang bagus tuan Evan, aku tidak pernah kecewa dengan pelayanan mu"
Tuan Clover tersenyum puas karena barang yang dibelinya.

"Tentu saja, tuan Clover. Kami tidak pernah mengecewakan pelanggan karena kualitas adalah no.1 dalam motto kami"
Evan tersenyum senang karena kepuasan pelanggan nya.

Tuan Clover mulai mengambil suatu barang yang ada di dalam kantung jas nya, dengan senyum liciknya ia mengeluarkan sebuah pistol lalu menodongkan nya ke arah Evan. Para pelindung dari tuan Clover pun mengeluarkan senjata dari belakang tubuh mereka dan menodongkannya ke arah Evan dan anak buahnya. Sontak membuat bodyguard  Evan mulai membuat formasi untuk melindungi tuannya dari marabahaya yang datang. Tidak mau kalah, para anak buah Evan pun juga mengeluarkan senjata yang mereka bawa karena dunia hitam ini tidak akan pernah berhenti memakan korban.

".... Walaupun barang yang kau tawarkan sangat berkualitas, aku tidak suka dengan harga yang kau patok, tuan Evan. Daripada aku bangkrut karena ulah mu lebih baik aku langsung mengambil nya darimu"
Sambil menarik pelatuk yang ada di pistolnya.

Aku pun sontak terkejut dan mulai mengambil ponsel ku untuk menghubungi markas,
"Sial, sial, sial. Jangan sampai tugas ku selama 3 bulan ini menjadi sia-sia karena kematiannya"
Aku kembali mengintip dan melihat keadaan di dalam mulai mencekam.

"Sudah ku duga manusia seperti mu tidak akan serius membeli barang dari ku, tuan Clover. Dilihat dari kelompok mu yang kecil itu bahkan kau tidak mampu membeli barang dagangan ku"
Dengan senyum liciknya ia meremehkan pelanggannya.

"Dasar kurang ajar!"
Tuan Clover mulai menembakkan peluru yang ada di pistol nya untuk merenggut nyawa Evan tetapi hal tersebut terhenti karena salah satu anak buah Evan menembak pistol yang ada di tangan tuan Clover.

"AAARGHH---! KURANG AJAR!"
tuan Clover memegangi tangannya yang kesakitan.
"KALIAN! SERANG MEREKA!"
Titah tuan Clover kepala anak buahnya.

"Menyebar!"
Evan mulai memerintahkan anak buahnya agar membuat formasi penyerangan dan perkelahian pun tak dapat terhindarkan.

Aku mulai ketakutan saat melihat pertarungan antara target ku dan pelanggan nya menjadi lebih menegangkan karena ada suara teriakan kesakitan diantara kedua belah pihak
"Sial, sial, sial! Kemana mereka sekarang ini!"
Tangan ku gemetar sambil memegang ponsel ku.

Bunyi tembakan dari senjata yang digunakan memenuhi Indra pendengaran ku, rasa takut mulai menyelimuti hati ku karena aku tidak ingin target ku mati sebelum aku menangkap nya, aku tidak ingin semua usaha yang kulakukan 3 bulan ini menjadi sia-sia karena kematiannya malam ini.

"Menyerah lah tuan Evan! Anak buahmu kalah jumlah dengan anak buah ku!"
Remeh Tuan Clover dan mulai menembakkan pistolnya ke arah tempat persembunyian Evan.

"Jangan bercanda tuan Clover, aku tidak akan kalah dari kelompok kecil seperti mu"
Jawabnya dengan tenang dan berhasil menembak salah satu anak buah tuan Clover tepat di kepalanya.

Aku mulai takjub akan kemampuan menembak dari Evan. Hei, kenapa aku malah memujinya, aku harusnya menjebloskan ia ke penjara. Bukan memuji nya. Aku mulai mendengar suara sirene polisi mendekat ke area pergudangan ini, hatiku menjadi lega. Aku kembali mengintip ke dalam gudang dan melihat pertempuran antara tuan Clover dan Evan menjadi tenang, mereka mulai bersiap kabur saat polisi mulai mengepung area pergudangan ini. Tanpa sengaja mataku dan mata Evan mulai bertemu satu sama lain, aku terkejut dan mulai bersembunyi. Jantungku mulai berdebar kencang, bukan karena rasa takut, tapi sorotan matanya yang tajam dan dingin itu merasuk ke dada ku. Aku....tidak mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama, kan?.

~~Evan P.O.V~~

Di dalam pergudangan aku mulai memikirkan bagaimana caranya kabur di gudang ini, aku terus melihat sekelilingku dan tidak sengaja aku melihat sepasang mata sedang menatapku dengan terkejut lalu menghilang begitu saja. Tatapan tersebut membuatku bingung serta dada ku berdebar-debar, sepasang mata berwarna biru langit tersebut membuat ku ingin memiliki pemilik mata tersebut. Apakah aku jatuh cinta?.

"Siapa dia?"
Di dalam batinku. Aku pun melihat ada beberapa lubang besar di dinding gudang tersebut dan memerintahkan anak buah ku untuk segera melarikan diri dengan barang yang kami bawa dari gudang tersebut. Aku dan anak buah ku pun memasuki mobil kami dan melesatkan mobil kami menuju markas.

Disepanjang perjalanan menuju markas, aku selalu memikirkan sepasang mata biru langit tersebut. Apa yang ia lakukan malam-malam di tempat itu, dan kenapa ia tenang saat polisi mulai mengepung area pergudangan itu, apa ia tidak takut dicurigai, jawabannya hanya satu,

"Ia adalah salah satu dari polisi tersebut"
Pendapatku dalam batin. Ahh ternyata benar ada seseorang yang selalu memata-matai aktifitas ku selama 3 bulan ini.

Aku pun tersenyum menyeringai,
"Tolong kalian selidiki seseorang yang kalian laporkan pada ku sedang memata-matai ku selama 3 bulan ini."
Titah ku pada anak buah ku yang berada di dalam mobil.

"Untuk apa tuan?"
Tanya anak buah ku, dengan nada kebingungan.

"Tidak apa, aku hanya akan sedikit bermain-main dengannya."
Jawabku dengan menyeringai licik. Aku akan mendapatkan mu, tuan mata-mata.

TO BE CONTINUE







Okey, story' pertama ku selesai!!!! Aku harap kalian puas dengan karya ku walaupun sedikit. Mungkin saran dan komentar kalian sangat membantu dalam pembuatan story' ini, dan aku ucapkan selamat malam. Love you all.

HATE YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang