Part 1 - In the first

284 11 3
                                    

"Lo itu beda, gatau kenapa gue tertarik buat deket sama lo"
-revan syahreza-

Sejak pukul 5 pagi tadi seorang gadis remaja telah siap dengan seragam sekolahnya,dia ayla amelia. Ia sedang mengecek kembali perlengkapan yang harus ia bawa krna ia hari pertama MOS juga. tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya.

"Tumben lo de udah rapi" itu andika aditya, ya ayla mempunyai satu kakak laki-laki. Meskipun umurnya berbeda 3tahun tapi andika kelihatan seumuran dengan anak-anak SMA lainnya. Dia sedang kuliah disalah satu perguruan tinggi di kota bogor.

Ya andika memang tinggal dibogor untuk mempermudah kuliahnya,dan dika bakal pulang kerumah ketika liburan.

"Ah abang ngangetin aja, iya lia kan gamau ada barang yang ketinggalan,ini jugakan hari pertama lia masuk SMA baru" (lia adalah panggilan ayla ketika dirumah,krna Lia adalah panggilan nya waktu kecil).

"Kalian ini malah ngobrol saja,buruan turun kita sarapan" itu perintah sintha, bundanya.
Ayla dan dika menjawab dan langsung turun "Iya bun"

"Gimana kuliah kamu dik?" Tanya Rama,ayahnya.

"Ehm lancar yah,tinggal beberapa bulan lagi mau skripsi" jawab dika.

Ayahnya mengganggukan kepala tanda paham, "kamu Lia?gimana udah siap sekolah baru?maaf karna tugas ayah kamu harus pindah sekolah"

"Ah gapapa yah, Lia seneng ko kan nanti punya temen baru juga"jawab lia. Kemudian semuanya larut dalam diam menghabiskan sarapan nya.

***

"Stop bang, udah sampe hm lia duluan ya bang takut telat, Abang semangat kuliahnya" pamit lia, ya dia emang sangat akrab dengan abangnya, jika banyak orang liat pasti akan mengira mereka pacaran.

Ayla melanjutkan langkahnya memasuki sekolah, tiba-tiba dia bertemu dengan seorang perempuan, "hey ,kenalin nama gue Raina Anastasya,bisa panggil gue Raina" sapa nya lembut.

"Ayla amelia, panggil aja gue Ayla" sambil menyambut tangan Raina, sebenarnya Ayla tidak biasa mengucap lo gue, tapi dia menyesuaikan.

Tiba-tiba suara siaran berbunyi "kepada seluruh siswa/i masa orientasi siswa baru harap segera kumpul dan baris dilapangan" begitulah suara informasi tersebut.

"Yuk bareng" ajak ayla kepada Raina. Ayla pun langsung mengiyakan sambil berjalan.

Mereka pun langsung mengikuti perintah dan berjalan kelapangan.
Setelah selesai apel pembukaan MOS SMA cita bangsa, ternyata Ayla dan Raina satu kelompok yaitu 11 dengan mentor Revan syahreza.

"Untuk kelompok 11 jangan pulang dulu,krna gue bakal sampein barang bawaan besok" begitu ucapan revan yang sangat fokus tanpa melihat sekitar,seketika fokusnya berhenti ketika bertatapan dengan ayla, ayla yang ditatap pun diam krna dia tidak tau apa-apa.

"Lo itu beda,makanya gue tertarik buat deket sama lo"batin revan.

"Jangan lupa tulis nama dan kontak kalian dikertas yang tadi gue kasih ya, krna gue bakal bikin grup 11 biar kita lebih kompak dan kalian semua bakal lebih gampang update barang apa aja yang harus dibawa"

"Siap kak" jawab semua anggota kelompok.

***

Malam harinya , Ayla sudah rapi membereskan apa saja keperluan yang harus dibawanya MOS besok. Tiba-tiba pikirannya memikirkan entah kenapa revan seniornya menatapnya seperti tadi disekolah.
"Apa gue punya salah sama dia ya?"

"Ah tapi ga mungkin, gue kan baru kenal"

"Ketemu dia aja baru"

"Ih tapi kenapa dia ngeliat gue aneh gitu"

"Ah dia kan punya mata,wajarlah dia mau liat apa juga"

"Cuma perasaan gue aja kali"

"Stop stop udah gaboleh mikirin dia lia" Ayla masih saja terus membatin dengan pikirannya.

Tiba-tiba suara ketukan pintu menyudahi pikirannya.
"Belom tidur kamu lia?" Suara Rama.

"Eh belom yah ,baru selesai persiapan besok bentar lagi tidur" jawab ayla

"Yasudah kalo gitu, jangan tidur larut malam nanti kesiangan" ayla pun mengangguk dan ayahnya pun keluar.

"Mending gue tidur deh daripada pikiran gue gajelas mikirin itu senior"

Dilain tempat revan sedang berkutat dengan alat tulisnya membuat buku absen untuk anggota MOS kelompok nya, setelah dia telah memberikan informasi pada grup line yang telah dibuat kepada seluruh anggotanya, tak lama akhirnya selesai. Revan pun mengambil handphone nya untuk sekedar mengecek siapa tau ada info penting. Dan ternyata hanya informasi pengingat dari pak dewa, pembina OSIS nya.
"Dia ko beda,kenapa gua tertarik buat deket dia"

"Dia juga beda sama anak MOS yang lain"

"Ah mungkin cuma perasaan gue aja, mending gue tidur"Revan bermonolog sendiri dengan pikirannya dan setelah itu memutuskan untuk tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.





Note;

Gimana buat part 1?
ini masi awalan kannn😂
penasaran sama kisah mereka?
⭐vote and coment 💬
Thanks for reading
Love u❤️

Stay HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang