33

1.4K 48 0
                                    

Orang yang sedang memelukmu, bisa jadi adalah orang yang akan menikammu dengan pisau.

***

Mansion besar ini masih penuh percakapan antara Samuel, Selena, dan Friska.

Saat Eca dan Kevin kembali masuk, mereka masih berdiri di tempat yang sama.


"Kenapa kamu tidak mau mengabari kami, Friska, kenapa?!" Tanya Samuel.

"Saya sudah mengatakannya tadi."

"Bertahun-tahun kami kerahkan seluruh anak buah Sam untuk mencarimu. Dan setelah lima belas tahun, akhirnya kami bertemu kamu. Tapi kenapa kamu tidak pernah pulang?" Tanya Selena menuntut.

Tidak.

Percakapan mereka semakin membuat Eca pusing.

Siapa sebenarnya Friska Everlata ini?

Kenapa Samuel dan Selena terlihat sangat peduli?


"Untuk apa saya pulang? Saya pernah pulang. Tapi, Marissa sedang merayakan kesuksesannya dan kalian tampak sangat bahagia. Dan saya memilih pergi."


Selena akhirnya menumpahkan air mata yang sedari tadi ditahannya.


"Kami semua menunggumu, Friska. Bahkan, setiap hari ulang tahunmu, Marissa selalu membuat kue dan menghias kamarmu. Tapi kamu tidak pernah pulang." Sahut Selena dengan suara yang kurang jelas karena Selena menangis.


Friska menampakkan wajah kagetnya sebentar.

"Time can change everything. Dan saya, bukan Friska yang Anda kenali lagi."

Selena sesugukan, dia menatap Friska dengan tatapan memohon, "Tolong kembali, Friska."

Friska mendesah kesal, "I can't, Mom."




WHAT THE FVCK!!!!

Apa-apaan coba?!

Kevin, Key, dan Eca membelalakkan matanya kaget.

Gila aja, Tante Friska ini, sodaranya Mama apa gimana sih? -Kevin&Key

Jangan bilang kalau dugaan gue sebelumnya tuh bener! -Eca


"Wait, Mrs. Friska, are you their daughter?" Tanya Eca perlahan.


Selena dan Sam menoleh ke Eca. Selena menghembuskan nafasnya pasrah.

Friska melirik Sam dan Selena, "Iya."







Dan terjawab sudah.

Semua kecurigaan Eca benar.

Semua ini hanya perkara dendam.



****


Bad Girl And Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang