Empty Space

261 36 11
                                    

"Sorry, Where is doctor Hefanya?" Sekuat tenaga Quiesha menahan segalanya.

"Good afternoon miss, Did you have an appointment before?"

"Nope. But I'm her sister."

"Sorry miss but we—"

Dari kejauhan Warren sekilas melihat sosok yang menurutnya ia kenal dan menghampiri."oi, lo Quiesha bukan?" Tanyanya membuat Quiesha kebingungan.

"Oh sorry, gue temennya Anya. Lo nyari Anya kan?"

Quiesha menganggukkan kepala semangat, seolah Tuhan mempermudah urusannya hari ini.

"Yuk ikut gue." Tanpa ragu Quiesha mengikuti langkah Warren. jantungnya semakin berdetak tak menentu. Marah, sedih, takut, kecewa bercampur menjadi satu.

Hingga mereka tiba didepan ruangan Anya, namun tidak ada tanda-tanda ada orang di dalamnya."masuk dulu aja yuk Sha?" Tawar Warren yang lagi lagi dibalas anggukan oleh Quiesha.

Namun, seperti teringat sesuatu Warren menunjukkan wajah menyesalnya pada Quiesha."Bukannya ga mau nemenin nih Sha, tapi gue ada jadwal hehehehe. Kalo gue tinggal lo marah ga?"

"Engga kok kak. Makasi yah udah nganterin aku." Balas Quiesha dengan senyum terbaiknya.

Lelaki itu bahkan masih sempat memberikan kedipan pada Quiesha sebelum benar-benar pergi dari sana. Walaupun begitu, Fokus dan tujuan Quiesha hari hari ini hanya satu, Daffa.

Berusaha menenangkan pikirannya yang berkecamuk, Quiesha mendekati meja kerja Anya. Ada sebuah papan nama disana, Hefanya Latteshia,MD. Dulu, Quiesha bercita-cita akan punya papan nama seperti itu dan letaknya bersebelahan dengan milik Daffa.

Kemudian, kekagumannya terhenti karena bayangan tentang Daffa kembali melintas. Quiesha mengacak- dengan tidak sabaran untuk menemukan sesuatu yang bisa menjadi petunjuknya.

Notes today:
Daffa's Vital Sign! - 1 p.m
Don't forget!

Matanya menangkap sebuah sticky notes pada mading khusus milik Hefanya. Gadis itu menelisik untuk melihat jam, dan segera berlari sekencang mungkin. Satu hal yang dilupakanya adalah, dia tidak tau dimana ruangan Daffa berada.

"Daffa El Syandana from Indonesia, Doctor Hefanya's Patient, where's his room?" Quiesha kembali ke Resepsionis tempat dia menanyakan Anya tadi.

"VIP Room 14," Petugas disana langsung memberitahu Quiesha karena melihat dirinya dan dokter Warren.

"Can you take me there?" Mohonnya. Quiesha terlalu lelah hari ini.

Salah satu dari mereka akhirnya mengantarkan Quiesha menuju ruang yang dimaksud. Tepat ketika Quiesha sampai disana, pintu terbuka.

"kok kalian lama banget sih?" Gerutu Anya saat dirinya merasa ada orang yang berdiri disana, namun pandangannya masih terfokus pada pintu itu.

"kok kalian lama banget sih?" Gerutu Anya saat dirinya merasa ada orang yang berdiri disana, namun pandangannya masih terfokus pada pintu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baby,Good Night! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang