Korea

20 1 0
                                    

Tak terasa 4 tahun telah berlalu , saat ini aku sedang Dalam perjalan menuju Korea untuk melanjutkan pendidikanku ke jenjang berikutnya.Tidak lupa aku selalu membawa barang kesayanganku , yaitu album Wanna One yang terakhir yang berjudul Power of Destiny. Saat di dalam pesawat aku terus melihat dan memeluk album itu erat-erat , tanpa kusadari air mataku menetes. Dalam hati aku berkata "mengapa tidak dulu saja aku bisa ke Korea untuk menemui dan melihat konser Idola kesayanganku itu" aku terus berkata seperti itu dalam hatiku. Setelah sampai di bandara terlihat seorang melambai ke arahku dan ternyata itu tidak lain adalah bibiku.Kebetulan aku memiliki bibi di Korea dan memang dia yang berencana menjemputku saat ini. Aku berjalan menghampiri bibiku. Bibi membantuku membawa koper-koperku masuk ke dalam mobil.Kebetulan rumah bibiku memang jauh dari bandara. Sambil menunggu sampai ke rumah bibi , aku mengambil earphone dan memutar lagu yang berjudul Spring Breeze itu dan air mataku kembali menetes .Bibi bertanya kepadaku mengapa aku menangis Dan aku menjawab "tidak mengapa aku hanya rindu kepada keluargaku". Lalu Bibi tertawa dan berkata "Baru meninggalkan keluarga sebentar saja sudah menangis apalagi kalau 4 tahun sudah menangis darah pastinya". Aku berusaha ikut tertawa dengan ucapan bibi, namun hatiku tetap bersedih.

Story of Wanna One FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang