Revan POV~
So so'an banget tuh cewek tiba-tiba dateng ke hadapan gue cuma mau bela cowok nya itu. Untung lo cewek kalau cowok udah gue hajar dah.
Sial! rokoknya udah abis lagi, mendingan gue ke kantin aja dah nyamperin yang lainnya.
"Ehh van enak banget lo dateng- dateng makan siomay gua." mulut gue kini udah penuh dengan siomay Dito yang gue makan tanpa basa-basi.
"Sruuuut... ck..ahhh." itulah suara yang keluar dari mulut gue setelah meminum habis jus jeruk milik Farhan.
"Sial lo ya, siomay Dito lo makan sekarang minuman gua lo habisin." Gerutu Farhan.
"Berisik lo pada."
"Oh ya tadi si Milka nyariin lo bro." Ucap Dito.
"Oh jadi lo pada ya yang ngasih tau dia kalau gue ada di rooftop?" gue memberikan tatapan kepada mereka dengan sengit.
Gue lihat mereka saling lirik melirik terus menganggukkan ucapan gue dengan kompaknya.
Brakk... suara meja yang baru saja gue pukul.
"Wahh bangke ya kalian." Lanjut gue
"Hehe.. terus gimana?" Ucap Farhan
"Lo diapain sama Milka?" Tanya Dito juga.
"Gue harus kasih pelajaran sama tuh anak, kalian bantu gue lagi." ucap gue dengan tatapan yang sangat serius.
"Pengecut lo beraninya sama perempuan." Kata-kata yang keluar dari mulut temen gue yang terkenal cuek nya.
"Eh eh lo bilang apa?" Gue bangkit dari kursi yang sedari tadi di duduki dan menatap kearah Dirga. Tapi dengan enteng nya dia tetap santai dengan memakan kuaci satu persatu.
Sedangkan Dito dan Farhan menahan lengan gue, sepertinya mereka takut kalau gue bakal marah karena ucapan Dirga tapi kenyataannya gue ga akan marah, secara gue udah tau sifat dia yah gitu cuek.
"Maksud gue itu kita akan isengin tuh cewek kaya biasanya, gak akan lah gue pake kekerasan" kembali menempelkan bokong gue dengan kursi.
"Bakalan ada perang dunia lagi ni" ucap Farhan seraya memainkan alisnya kiri-kanan naik-turun.
Drrt..drtt..
Gue rasa ada getaran sesuatu di saku celana kanan. Segera gue ambil barang tersebut dan itu bukan lain handphone milik gue yang bergetar pertanda ada telpon masuk.*My Babygirl
Begitulah tulisan yang tertera dilayar handphone milik gue."Hallo Sayang." begitulah suara yang terdengar tidak asing ditelinga gue, ini adalah suara yang selalu membuat diri gue tenang.
"Iya Hallo"
"..."
"Lagi kumpul sama si kunyuk-kunyuk."
"..."
Berisik banget sih ni anak,
"Woi berisik bangke!" Gue lempar kuaci-kuaci yang ada didekat gue kearah mereka, gak liat apa temennya lagi telponan sama kekasih. Wuihhhh wkwk."Bareng ya, aku hari ini ga latihan basket." lanjut gue menjawab ucapan cewek yang ada di ujung sana.
"..."
"Iya sayang."
"..."
"See you to."
Dia pun mematikan telpon, dan gue masukan kembali handphone tersebut ketempat semula.
"Masuk kelas gak ni?" Tanya Farhan
"Tanggung bentar lagi balik." jawab gue.
"Iyaudah gak usah ya ngapain pelajaran pak kumis ini gak penting." timpal Dito dengan santainya.
Jadi pak kumis itu nama aslinya pak Erik ya, tapi karena beliau punya kumis yang amat tebal jadi kami memanggilnya pak kumis, tapi walaupun begitu jika beliau dengar pasti akan marah.
"Ok deh ok deh." Ucap Farhan menyetujuinya.
Sedangkan Dirga tidak berbicara apapun, demi deh gue aja yang temennya suka kesel sama sikapnya yang teramat dingin kaya es, buat ngomong ke temennya aja susahnya minta ampun apalagi ke yang lain bisa kalian bayangkan?
●
●
●
Next yaa🔜🔜🔜🔜
Saling menghargai aja ya biar tambah semangat nulisnya nii.
Terimakasih;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine
Teen FictionTerdapat dua makhluk hidup yang memiliki sifat hampir sama, sehingga membuat kedua nya menjadi musuh dan semua yang mengenalnya selalu dibuat pusing karena tingkah mereka. Hingga suatu hari mereka dijodohkan dan diminta untuk satu atap. Penasaran ba...