Seungmin mengetuk-ngetuk mejanya dengan bosan, sudah dua jam pelajaran kosong. Ingin rasanya ia melarikan diri ke kantin saja namun diurungkannya karena sebentar lagi pelajaran terakhir akan dimulai.
Seungmin memandang teman-teman sekelasnya yang sedang sibuk masing-masing, tak memperdulikan dirinya. Ya, Seungmin tak punya banyak teman disekolahnya. Mungkin karena dirinya terlalu cupu makanya ia tidak punya banyak teman. Bagaimana tidak, kacamata selalu bertengger diwajah manisnya, selalu menutup diri dan juga pendiam.
Srek!
Pintu kelasnya tergeser kekanan, tak lama muncul pria dewasa nan tampan yang masuk kedalam, membuat Seungmin yang tengah melamun berjengit kaget melihat sosok pria itu masuk kekelasnya.
"Selamat siang anak-anak, maaf sedikit terlambat. Tadi saya ada urusan sebentar."
Hwang Hyunjin, 25 tahun.
Guru kimia kelas 12.MIPA.2, kelas Seungmin. Terbilang cukup muda diantara guru-guru yang lainnya.
Seungmin menatap gurunya itu dengan tatapan kagum dan juga —memuja?
Ya, Hyunjin merupakan guru favorite Seungmin. Ia guru yang sangat tampan dan berwibawa menurut Seungmin. Dan yah memang satu sekolah mengakuinya kalau guru Hwang sangat tampan.
"Silahkan buka buku kalian halaman 55, saya akan membahas materi yang belum sempat kita lanjutkan kemarin."
Seungmin bukannya membuka bukunya ia malah sibuk memotret-motret sang guru muda yang tengah sibuk menjelaskan materi didepan sana.
"Seungmin apa yang kau lakukan?"
Seungmin terlonjak kaget saat teman disampingnya tiba-tiba bertanya apa yang dilakukannya.
"H-huh? A-ah tidak..."
"Cih, dasar orang aneh..." cibir temannya.
"Ekhem...Kim Seungmin, Lee Sooyeon perhatikan kedepan! Jangan mengobrol!"
Suara berat guru Hwang menginterupsi kegiatan kedua anak muridnya yang mengobrol.
"A-ah maaf, saem."
"Kim Seungmin, maju kedepan. Kerjakan soal nomor 3, lalu jelaskan pada teman-temanmu."
Deg!
'Shit, aku tidak memperhatikannya sedari tadi. Bagaimana ini...'
"Kim, bisakah kau segera maju?"
Seungmin berdiri dengan ragu, kemudian dengan langkah pelan ia maju kedepan kelas dengan perasaan gugup. Antara senang bisa berdekatan dengan sang pujaan hati atau gugup karena takut tidak bisa mengerjakan soal kimia yang diperintahkan guru kesayangannya itu.
Seungmin meraih spidol whiteboard yang disodorkan oleh Hyunjin dengan gemetaran, kemudian menatap soal dipapan tulis sambil menahan napasnya. Mencoba mengerjakan soal nomor 3 tersebut, sembari mengingat-ingat rumus kimia yang pernah dipelajarinya.
'Sial, sulit sekali. Aku tidak bisa menjawabnya...'
"Kenapa? Kau tidak bisa, Kim?"
Seungmin menunduk saat Hyunjin menatapnya dengan tajam.
"I-iya saem, maaf."
Hyunjin menggelengkan kepalanya. "Kembali ketempatmu, sepulang sekolah nanti temui saya diruang guru."
"B-baik saem..."
Seungmin kembali ketempatnya dengan langkah gontai, tak memperdulikan tatapan teman-temannya yang mencibir dan mengejek dirinya. Kenapa hanya dirinya sih yang dipanggil ke ruang guru, padahal kan gara-gara Sooyeon juga. Seharusnya gadis itu juga ikut serta.