#9

7.5K 269 2
                                    

"Sulit menerima yang memang bukan tercipta untuknya"

~ Author 

 Happy Reading^^

Latisya benar-benar tidak mood membaca pesan dari grup, mungkin karena omongan Kendra tadi dan juga dugaan Latisya mengenai Rain dan Tari lebih sering berkomunikasi berdua tanpa dirinya.

"Ini nih yang bikin gue curiga kalo mereka sering kontekan berdua. Emang si itu hak mereka, tapi kesannya gue kok kayak gak dianggap ya. Mereka juga gak bakalan chat duluan kalo gak gue yang chat." Latisya semakin merasa dirinya seperti telah melakukan kesalahan kepada mereka.

'Apa mungkin mereka curiga kalo gue ada rasa sama Kendra?'Batin Latisya. Latisya menggelengkan kepalanya. Dia tahu, kalau misalnya Rain mengetahui hal itu, pasti dia minta kejelasan.

Terdengar ketukan pintu disusul dengan suara Riri. "Latisya, buka pintunya sayang, Mama mau ngomong." Panggil Riri dari luar.

Latisya membuka pintu kamarnya."Ada apa Ma?"

"Mama mau ketemu temen SMA Mama, kamu temenin Mama ya sayang. Temen Mama pengen ketemu kamu juga katanya."

"Oh, bentar Ma aku ganti baju dulu."

"Mama tunggu di bawah ya."

"Oke."

Setelah mengganti bajunya, Latisya segera turun untuk menemui Mamanya dan mereka langsung pergi. Di dalam mobil Latisya diam saja, dan Mamanya pun merasa heran karena Latisya seperti ini.

Yang ada di dalam pikiran Latisya adalah dia dibuat cemburu oleh Tari. Mengapa? Karena yang pertama dia pacaran dengan Kendra, dan yang kedua dia lebih dekat dengan Rain. Apa mungkin Latisya yang belum membiasakan diri dengan mereka.

Tak terasa sekarang mereka sudah sampai di rumah teman Mamanya. Latisya turun dan melihat ada 3 mobil yang terparkir di sana, 'Apa ada acara di dalem? Jangan sampe gue salah baju.' Gumam Latisya sangat pelan.

"Ma, kok banyak mobil? Mobil temen Mama semua?" Latisya memberanikan diri untuk bertanya.

"Bukan, kayaknya sih adiknya lagi pada di sini deh." Jawab Riri.

"Oh." Latisya mengangguk.

Keduanya berjalan menuju pintu utama rumah itu. Dan menekan bel agar sang pemilik mengetahui jika ada yang datang.

"Eh, akhirnya dateng juga kamu Ri." Teman Riri yaitu Dela.

"Maaf ya lama."

"Iya gak apa-apa, eh si cantik juga ikut udah lama tante pengen ketemu sama kamu. Retno juga udah ada di dalem, ayo masuk." Dela mempersilahkan Riri dan Latisya masuk.

Setelah masuk, ternyata benar tidak ramai orang, hanya ada teman Riri dan Dela yang bernama Retno.

"Ayo silakan duduk." Dela mempersilahkan duduk.

Latisya duduk di samping Mamanya sambil tersenyum mendengar percakapan ketiganya. Mereka bersahabat dari SMA sampai sekarang, walaupun mereka pernah berpisah-pisah karena tempat tinggal tapi mereka tetap menyempatkan waktu untuk berkumpul bertiga. Apakah Latisya, Rain, dan Tari akan selamanya seperti persahabatan Riri, Dela, dan Retno? Entahlah, hanya waktu yang akan menjawab itu.

Tiba-tiba ada anak perempuan yang berlari melewati ruang tamu.

"Eh, itu anak siapa?" Tanya Retno.

"Oh, iya sampe lupa itu anaknya Lia, dia juga ada di sini kok." Jelas Dela.

"Udah gede aja anaknya Lia, yang bungsu kan?" Tanya Riri memastikan.

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang