Pertemuan Pertama

252 8 0
                                    

Di Sudut jalan seorang Gadis sedang terburu-buru menuju sebuah toko buku. Tak sengaja ia bertabrakan dgn seorang lelaki yg hendak keluar dri sebuah Kedai makanan

' brukk
"Astagfirullah ! Aw" Lirih suara Gadis itu menahan sakit
Iya, kepalanya terbentur tiang listrik cukup keras.
"Maaf, mbak ! Saya tidak sengaja" Ucap Permohonan lelaki itu, seraya menyodorkan tangannya mengajak Si Gadis Bangkit dri jatuhnya.
"Oh, iya. Mas ! Enggak apa-apa. Saya juga tidak memperhatikan jalan saya. Maklum sedang buru-buru" Ucap Gadis itu memegang tangan lelaki yg baru pertama ia jumpai sambil tersenyum
"Maaf kan saya juga, mas" Lanjutnya sambil melepaskan Genggaman tangan lelaki itu

"Azam" Ucap lelaki itu
Sang gadis bingung tidak mengerti
"Panggil Azam saja (sambil tersenyum). Namamu siapa ?" Lanjut lelaki bernama Azam itu memperkenalkan dirinya

"Oh,,,
Saya Anisa " Ucap Gadis itu

Author
Anisa, gadis sederhana yang memiliki paras manis (22 th)
Pertemuannya dengan Azam (23 thn). Pemuda Kaya yg sederhana dan tampan.
Pertemuan itu adalah pertemuan pertama yg membuat dada mereka merasakan hal yg aneh.
___________________________________

"Kamu kuliah dimana, Nis ?" Tanya Azam memulai percakapan, setelah mereka memutuskan untuk berbincang sebentar di kedai kopi dekat toko buku.
"Hh,,
Engga kuliah, Zam.
Kebetulan hanya lulusan SMA.
Dan saat ini bekerja di bidang marketing daerah sini" tutur anisa

Sejenak mereka terdiam ketika pesanan mereka datang.
Tanpa di sadari Anisa, Azam tengah memperhatikannya.
Entah perasaan apa yg membuat Azam ingin lebih mengenal Anisa.

"Oh, ya ! Nis, Boleh Aku minta Nomor Telponmu ? Aku ingin lebih tau tentang dunia marketing. Sekalian tau tentang kamu" ucap Azam menggoda Anisa.
Anisa tertawa malu di buatnya.

"Aahh, Kamu bisa aja. Zam !
Kamu jahat gak, nih ? " Jawab Anisa Menggoda
"Enggak, Dong ! In shaa Allah Aku pemuda Tampan yg baik hati" Celetuk Azam

Iya, Pada dasarnya Anisa adalah gadis  yg mudah sekali berbaur.
Sedangkan Azam adalah sosok Yg tidak mudah di tebak.
Obrolan itu membuat kedua nya tertawa seolah tidak mempunyai beban dan kesibukkan.
Mereka terbawa suasana pada obrolan siang itu, seolah sudah saling mengenal sejak lama.

'Kau hanya tersenyum, aku terpikat
Kau hanya berkedip, aku terpesona
Saat kau bicara aku
Tak kuasa
Mendengar,,, suaramu.. '
(Magic by Lyla)

Terdengar Suara ponsel dari tas anisa
Lalu anisa mengangkatnya
"Hallo, Assalamualaikum
Oh, iyaa. Sebentar lagi saya kesana.
Maaf, karna tadi ada keperluan sebentar. Ini saya menuju kesanaUcap Anisa menjawab telponnya

"Zam ,, Maaf, Ya ! Kayaknya aku harus segera pergi. Ini nomor telpon aku"  ucap anisa berpamitan yg kemudian menyerahkan secarik kertas tertera nomor ponselnya.
"Oh, iya Nis ! Engga apa-apa. Aku juga ada janji dgn teman. Nanti aku telpon ya, Cantik" Jawab Azam menggoda

"Iya, deh iya ! " Celetuk Anisa berlalu

***

    Anisa berjalan ke toko buku, dengan perasaan yg aneh tentunya
Lucu, senang, penasaran campur aduk siang itu. Ya, setelah pertemuannya dgn Azam.

"Assalamualaikum" Salam Anisa menghampiri perempuan yg tengah menunggu kedatangannya
"Waalaikumsalam. Eh, Nis " sambut perempuan setengah baya itu.
"Maaf, yaa Bunda. Nisa lama hehe" Ucap Anisa seraya memeluk perempuan itu.
"Kirain enggak jadi dateng, Nis ! Itu Temanmu sudah menunggu di dalam.
Sudah hampir satu jam dia nungguin Kamu. Bunda juga udah siapin buku yg kamu pesan, bunda taruh di meja biasa." Ucap Bu Rahma pemilik toko buku yg biasa Anisa panggil dgn sebutan Bunda
"Wah, Serius Bun? Padahal baru kemarin pesan..
Makasih yaa Bun,, mmuaach
Bunda terbaik deh" jawab Anisa sambil mencium pipi Bu Rahma, lalu masuk ke dalam untuk menemui temannya

"Mbak Dira, ya ?" Tanya Anisa menghampiri gadis cantik yg menunggunya
"Oh, Iya .
Mbak Anisa ya ?" Jawab Dira
"Maaf ya mbak, Lama . Tadi ada keperluan sebentar" Anisa memulai percakapan.
Nadira Oktaviani Gadis cantik berusia 23 tahun, seorang perawat sekaligus Adik dari Atasan tempat Anisa bekerja.
"Iya, engga apa-apa kok. Kebetulan saya juga sekalian membaca buku. Jadi gak bosen.
Oh iya, ini titipan dari Kak Dimas" jawab Dira sembari menyerahkan beberapa Berkas
"Oke ! "  Sambil memeriksa berkas tersebut
"Mbak Dira. Ini kayaknya bukan termasuk berkas kerjaan Pak Dimas, deh !" Lanjut Anisa Sambil menyerahkan Album Foto.
"Ya ampun, Maaf ya. Itu punya saya" jawab Dira tersenyum
"Udah lengkap nih, Mbak ! Makasih ya sudah mau di repotin nganterin kesini"  Ucap Anisa
"Iya, harusnya saya yg minta maaf. Mengganggu liburan mba Nisa hari ini. Cuma karna berkas kakak Saya" Jawab Dira
"Enggak apa-apa. Saya mengerti.
Oh ya Mbak Dira. Maaf ya saya duluan. Sebentar lagi Masuk Ashar" Ucap Anisa
"Iya, kebetulan saya juga mau pamit. Makasih ya Mbak Nisa.
Wassalamualaikum" ucap Dira pamit
"Waalaikumsalam" jawab Anisa tersenyum

Anisa lalu pamit pada Bu Rahma untuk segera pulang k kostannya yg tidak jauh dari sana. Tak lupa ia pun mengambil buku yg ia pesan.

Anisa berjalan sambil tersenyum sendiri mengingat kejadian lucu siang tadi.
Tentang pertemuannya dengan Azam yg tak pernah terduga sebelumnya.
Untung saja dia pakai headphone, jadi tidak seperti orang gila, haha

' Allahu Akbar,, Allahu Akbar
'Allahu Akbar,, Allahu Akbar

Terdengar Suara Adzan berkumandang.
Anisa pun melangkahkan kakinya menuju Masjid Agung di Alun-alun.

Author
  Sampe lupa belum ceritain Alamat Anisa dan Azam. 😂
Maaf kan yaa hehe
Mereka tinggal di Kabupaten Pandeglang, Banten.
______________________

Di halaman Masjid terlihat Azam hendak masuk ke dalam.
Anisa yg memasuki gerbang Masjid tidak sengaja melihatnya, dengan perasaan berdebar tak menentu
' Dia,, mashaa Allah ' Gumamnya Dalam Hati

* Mohon Krisannya Yah *
Pandeglang 15 Desember 2018

Cinta Terakhir AnisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang