"Jimin selingkuh"
Stella melirik Yoongi yang duduk di sofa di kamarnya. Wajah pria itu menunduk dan terlihat banyak pikiran.
"Oh, bagus itu" ucap Stella santai dan kembali sibuk menatap Amber yang bertugas membalut luka sobek ditangannya.
"Bernyali juga" tambah Amber.
"Aku harus tau siapa selingkuhannya. Aku bersumpah akan membuat dia menyesal sudah berani mengambil milikku" geram Yoongi.
"Kalau Jimin cinta dengan selingkuhannya, kau bisa apa?" Stella memanasi.
"Aku bisa melakukan apapun untuk mempertahankan milikku. Aku tidak terima jika milikku diambil, kecuali aku sudah membuangnya" guman Yoongi.
"Atas dasar apa hyung menuduh Jimin selingkuh? Aku rasa itu cukup mustahil terjadi, maksudku, kau orang paling posesif dimuka bumi ini kalau berurusan dengan keluarga, bagaimana bisa kau lalai soal Jimin" Amber menatap Yoongi bingung.
"Dia menyembunyikan sesuatu dariku. Semalam kami bertengkar" guman Yoongi.
Amber dan Stella dengan cepat memiringkan kepala mereka untuk menatap Yoongi.
"Aku akan membunuhmu kalau kau main tangan dengan anakku" ucap Stella.
Yoongi menaikkan alisnya.
"Kau melakukannya?" suara Stella meninggi.
"Aku hanya mencengkram dagunya"
Brak, Stella melemparkan lampu tidur disampingnya ke badan Yoongi.
.
.
.
KOI NO YOKAN-2
.
.
.
"Yoongi hyung sudah pergi pagi sekali. Semalam kami bertengkar" cerita Jimin.
"Ada apa?" Tanya Seokjin khawatir.
"Hyung, adik Yoongi hyung memberiku bukti-bukti pekerjaan Yoongi hyung, dia memasukkannya dalam ponsel dan saat aku sedang memeriksa rekamannya, Yoongi hyung pulang, aku panik, lalu menyembunyikan ponsel itu dibalik punggung, lalu Yoongi hyung marah..." ucap Jimin sedih. Matanya terlihat berkaca-laca, berusaha keras menahan air matanya yang siap jatuh.
"Kau tidak memberikan ponselnya?" Tanya Seokjin penasaran.
"Aku membuangnya ke kolam, lalu kami bertengkar" Jimin menunduk dan air matanya lolos begitu saja.
"Lalu?"
"Yoongi hyung sudah minta maaf, tapi saat aku bangun, dia sudah tidak ada di kamar."
"Kalian masih tidur di satu tempat tidur, kan?" Tanya Seokjin lagi.
Jimin mengangguk lemah.
"Apa dia ada mengabarimu siang ini?"
Jimin menggeleng lemah. "Aku sudah mengirimi Yoongi hyung pesan, tapi tidak ada satupun yang dibalas. Hyung, aku takut Yoongi hyung melalukan hal itu lagi"
"Melakukan apa?"
"Aku takut ada di rumah dan tiba-tiba pengacara-nya memberiku surat perceraian. Aku takut, hyung" Jimin menatap Seokjin putus asa.
"Kenapa tidak bilang sejujurnya saja?"
"Aku takut Yoongi hyung marah karena aku keluar rumah tanpa izinnya. Apalagi aku keluar untuk bertemu adik tirinya" Jimin menatap lurus pada Mino yang tertidur dipangkuan Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOI NO YOKAN-2
FanfictionYOONMIN! ( biar nyambung, silahkan baca yang KNY-1 dulu kakak yorobun) "Tentu saja begitu, uangku adalah uangku, uang Yoongi hyung adalah uangku. kita sepakat" "Sudah lama aku tidak menggunakan tongkat baseball-ku. Aku senang sekali hari ini" "Dia S...