Chapter 4

2.2K 132 19
                                    

Boleh gak sebelum baca vote dulu ? Biar gak lupa aja gitu 😊
.
.
.
.
.
.
.

Happy reading ......

Ketika cinta tak lagi indah.

Ketika cinta tak lagi hangat.

Haruskah di pertahankan ? Atau haruskah kita bertahan sampai cinta itu menjadi indah ?

Semalam haneul menangis dalam diam . Isakannya ia tahan agar sehun tidak mendengarnya .

"Appa" jungyo yang baru saja turun langsung menghampiri sang ayah.

"Jagoan appa sudah bangun , ini masih pagi kenapa sudah bangun ?" Tanya sehun yang hanya mengelus kepala jungyo tanpa berniat menggendongnya.

Sehun sudah rapi dengan balutan jas ,tentu saja ia akan mulai kembali dengan kesibukannya. Bertemu dengan kursi kekusaannya dan berkutat dengan tumpukan kertas yang sudah siap menantinya.

"Agar jungyo bisa melihat appa , jika aku bangun siang appa sudah pergi ke kantor" ujar jungyo ,perkataannya dapat membuat hati sehun sedikit mencelos.

"Maafkan appa sayang karena jarang bermain dengan jungyo lagi , tapi appa janji akan meluangkan waktu untuk jagoan kecil appa ini " sehun berjongkok agar sama dengan jungyo . Lalu mencium dahi sang putra

"Appa janji ?" Jungyo mengacungkan jari kelingkingnya untuk membuat sebuah janji dengan sang ayah.

"Promise " sehun menautkan jari kelingkingnya . Nyatanya itu menjadi sebuah pemandangan indah bagi haneul.

Haneul menuruni anak tangga yang memang sedari tadi ia melihat mereka dari atas.

"Appa berangkat kerja dulu ya" sehun kembali mencium dahi jungyo sekilas dan berdiri. Ia menatap haneul namun tidak mengatakan sepatah katapun. Tidak ada morning kiss dan yang lainnya.

Haneul hanya berpikir sehun masih kesal karena kejadian tadi malam , niatnya haneul ingin meminta maaf tapi setelah melihat tatapan sehun nyalinya menciut.

"Tidak sarapan dulu ?" Haneul menundukan pandangannya , ia masih takut dengan tatapan itu.

"Tidak usah , sarapan di kantor saja" sehun langsung pergi meninggalkan haneul dan jungyo.

Haneul masih ingat bagaimana dulu sehun selalu menolak makanan yang di buatnya.

Kalian tahu ,perempuan itu seperti kaca . Jika kaca pecah maka pecahannya bisa di rangkai kembali ,namun bayangannya tidak bisa jelas seperti sedia kala.

Perempuan itu seperti kaca ,mudah memaafkan kesalahan , namun susah untuk melupakan kejadian yang dulu. Haneul seperti kaca. Bohong jika dia bisa melupakan kejadian yang dulu ,ia masih mengingat kejadian dulu, bahkan rasa takut setiap hari menghampirinya.

"Apa kau berubah seperti dulu lagi ?" Gumam haneul dalam hatinya.

"Sayang nanti siang di jemput halmeoni dulu ya " ujarnya.

"Memangnya eomma mau kemana ?" Tanya jungyo.

"Eomma ada urusan , hanya sebentar, tidak apa-apa kan ?" Haneul membawa sang putra kedalam gendongannya.

Jungyo hanya mengangguk sebagai jawabannya , toh ia sudah lama tidak bermain ke rumah kakek-neneknya.

"Pintar , sekarang waktunya mandi" haneul mengacak rambut sang putra dan membawanya menaiki anak tangga .

My family, My life (Sequel You Never See Me) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang