empatbelas; end.

299 13 0
                                    

Hari ini Tasa dan Renjun tengah asik menyantap sebungkus roti di depan minimarket yang sama dengan minimarket saat itu. Sore itu tampak sejuk, entah pertanda akan hujan atau apa, tetapi cahaya matahari masih tetap terlihat.

"Perayaan ulang tahun teranti-mainstream di hidup gua nih" kata Tasa.

"Iyalah, gua gituloh" jawab Renjun dengan senyum bangganya.

"Hehe makasih ya"

"Iya, sekalian flashback kita hahaha"

Hari ini adalah hari yang spesial bagi Tasa. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Kejutan kecil dan roti bungkus dari Renjun sudah cukup untuk membuatnya bahagia.

Walau saat Renjun menyebutkan kata flashback, itu mengingatkannya pada kejutan yang Jeno berikan tahun lalu. Pukul sebelas malam tiba-tiba sekantung nasi goreng ada di gagang pintu rumahnya, dengan sticky note ucapan ulang tahun. Biasa memang, tapi itu sangat berarti bagi Tasa. Bahkan Jeno menjadi pengucap terakhir di kala itu.

Beda dengan sekarang, Jeno tak lagi membuatnya bahagia. Kecewa, mungkin ini kata yang tepat.
Ya, Jeno telah mengecewakannya.

"Pulang yuk, bang Taeyong nyari nanti. Apalagi katanya mau makan-makan berenam kan?" Ajak Renjun.

"Oiya, ayo" Tasa beranjak dari duduknya.

"Kamu beneran gak papa nanti ketemu Jeno?" Tanya Renjun tiba-tiba.

"Kenapa-napa sih, tapi yaudah lah" Tasa tersenyum. Ia sebenarnya belum memberitahu Renjun tentang apa yang terakhir kali Jeno lakukan kepadanya.

"Yaudah nanti deket sama aku terus ya biar gak sedih, gak kesel lagi" Renjun mencubit pipi Tasa.

"Ish, sakit" Tasa mengusap-usap pipinya yang tadi dicubit, tetapi senyumnya ikut terukir.

"Sakit tapi senyum, udah ayo" Renjun menarik tangan Tasa untuk segera menuju motornya.

#●#

Mereka telah sampai di rumah Tasa. Sepi, tak sedikitpun batang hidung Taeyong terlihat di rumah itu.

"Untung bawa kunci, Kak Taeyong kebiasaan banget sih pergi gak bilang-bilang" keluh Tasa.

"Dadakan kali, jadi gak sempet bilang" ucap Renjun.

"Tetep aja, nyebelin"

"Yaudah, aku pulang ya mau mandi. Kamu gak papa nih sendirian?" Tanya Renjun.

"Mandi di sini aja Jun"

"Kan sekalian ganti baju juga. Lagian gak enak kalo di rumah kamu cuman berdua gini, apa kata tetangga" tolaknya.

"Yaudah, hati-hati ya. Kalo kak Taeyong ada disana, tolong suruh pulang ya. Tanyain juga jadi pergi atau nggak biar aku siap-siap"

"Oke tuan ratu, aku pulang ya" Renjun mengacak-ngacak rambut Tasa lalu pergi pulang ke rumahnya.

Tasa pun pergi menuju kamarnya, lalu ia mandi, dan juga mempersiapkan hal-hal lainnya.

"Ini kak Taeyong ditelepon kok gak diangkat-angkat" keluh Tasa seraya merebahkan badannya di atas kasur.

LINE!

Renjun

Jun

Kak Taeyong ada disana?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang