~ PROLOG ~

77 32 3
                                    


Brakk.. Brakk..

Beberapa kali kepala ini ku benturkan ke atas meja Yuki.

“Ini semua berawal dari impian-impian konyol ku itu Yuki. Aku terlalu asyik dengan impianku dan mengabaikan semuanya. Aku anak yang tidak berguna..” Air mataku terus menetes tanpa henti. Andai aku lebih cepat mengetahui hal itu, maka aku mungkin bisa melakukan sesuatu.

“Tenanglah Mia. Masalah ini tidak akan terselesaikan dengan kamu terus membenturkan kepalamu ke meja itu. Sekarang bukan saatnya untuk meratapi semua yang terjadi, tapi sekarang saatnya kita melakukan sesuatu untuk memperbaiki semuanya.” Begitulah nasehat Yuki padaku, tentu saja dengan logat khas Jepangnya.

“Itulah mengapa aku kesini lagi, dan aku harap kali ini  Eun-Woo tidak perlu tahu kedatanganku. Aku ingin kamu berjanji Yuki.”

“Baiklah jika itu mau mu. Tapi aku tidak akan berjanji untuk mencegah Eun-Woo akan mengetahui semua ini. Karena bisa saja, dia akan mengetahuinya dari orang lain.”

“Aku akan berusaha menutupinya. Maka dari itu semuanya telah ku atur, termaksud namaku. Mulai sekarang tolong panggil aku dengan sebutan Rora.”

Itulah akhir percakapan kami malam itu. Dan sekarang aku akan fokus pada tujuanku untuk datang kesini. Yaah walaupun ini kedatanganku untuk yang kedua kalinya, tapi sekarang bukan untuk berlibur, melainkan untuk memperbaiki semuanya.

****

Pukul 06.00 waktu Korea Selatan. Aku menuju tempat kerja Yuki. Tentu saja ini hasil dari pembicaraan kami semalam. Yaah, Yuki adalah warga asli Jepang yang menetap di Korea untuk mengubah nasib. Aku akan mencoba untuk bekerja ditempat Yuki, kerja paruh waktu seperti Yuki mungkin bisa sedikit membantu. Apa lagi jika pekerjaan paruh waktuku lebih banyak, mungkin aku bisa lebih cepat mengumpulkan uang.

“Kamu tunggu aku disini ya, aku akan masuk dan berbicara dulu dengan bos.” Kata Yuki dan masuk kedalam sebuah rumah makan kecil yang terletak dipinggir jalan raya itu.

“Akh, aku harus bagaimana lagi. Jika bos tidak menyetujui semuanya, aku harus mencari kemana lagi.” Lamunan ini terhenti ketika Yuki keluar dan memperlihatkan wajah penyesalannya.

“Ohh, apakah bos tidak setuju untuk menerimaku ? Sudahlah. Melihat wajahmu yang seperti itu aku sudah mengerti.” Ku palingkan wajahku dari Yuki untuk menutupi kekecewaanku ini.

“Kamu tahu apa soal ekspresi wajahku, hah !” Bentak Yuki. Aku tersentak kaget mendengar perkataannya. “ Kamu...” Belum sempat kulanjutkan perkataanku, Yuki langsung memelukku dan berkata “Selamat Rora, bos setuju kamu kerja disini.”

Tanpa menghiraukan sekitar akupun loncat kegirangan. Ini tahap awalku untuk memperbaiki semuanya. Mah,, Pah,, tunggu aku. Kita akan berkumpul bersama lagi seperti dulu. Dan yaah, aku tidak akan puas dengan satu pekerjaan ini, aku akan mencari pekerjaan paruh waktu yang lebih banyak lagi. Dan Eun-Woo, aku mohon bersabarlah lebih sedikit lagi untuk menungguku..

.

Mohon bantuan dan dukungannya yaa ^_^
.
#Jangan lupa tekan Bintangnya
.
#Saran dan Kritik yang membangun juga sangat saya butuhkan ^_^

Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang