Kejar

3K 434 85
                                    

Hari ini yujin, chae, hyewon, yena, wonyoung, minju, sakura dan yuri tengah duduk di kantin.

Biasanya yujin ngga duduk bareng minju, sekarang malah mereka duduk bersama pasangan masing masing.

Chae sakura, yujin minju, yena yuri, dan yang jomblo kali ini juga duduk bareng alias wonyoung hyewon. Biar keliatan ada pasangannya.

Sakura merangkul tangan chae dan tidur dibahunya mesra. Tapi sakura dengan wajah lesu dan chae yang terlihat khawatir.

Yujin yang berada di depan chaekkura bertanya dengan kode kepala yang menghadap ke sakura.

Chae yang paham menjawab dengan 3 jari menghadap ke bawah, membentuk huruf M.

"Ihhh" kata sakura menurunkan tangan chae dan mencubit perutnya.

"Aww, sakit tauu" kata chae memegang perut yang di cubit.

Sakura mengelus perut chae yang kesakitan, padahal dia pelakunya.

"Mesra amat dah" kata yena. Sedangkan yena terus di cuekin yuri. Yuri belum mau ngobrol sama dia walaupun sedang duduk bersama.

"Kamu ngga mau kayak gitu? Nyender di bahu aku hehe" kata yujin ke minju.

"Ngarep!" Jawab minju yang masih malu malu karna yujin ceplas ceplos mulu.

"Ohiya, bentar lagi ada olimpiade. Yuri sama minju ikutan lomba. Tolong kalian semua bantu support ya. Terutama yujin yena" kata sakura.

"Kamu mau lomba?" Tanya yujin ke minju dan mendapat anggukan.

Yujin mengelus kepala minju,

"Aku pasti support kamu" kata yujin tersenyum dan di balas senyum oleh minju.

"Aku juga support kamu" kata yena pada yuri. Yuri diam aja sambil minum jus.

"Mujaer, lo lomba apa? Bisanya ngambek doang" kata yujin.

"Diam lo nyet!" Sergah yuri.

"Buset! Nggas bat dah!" Kata yujin.

"Diem lo kadal!" Kata yena membela yuri.

"Masa aku dibilang kadal" rengek yujin pada minju.

"Bukan kadal. Komodo" jawab minju bukannya membela.

"Tega mbanya" kata yujin dan mendapat tawa dari minju.

"Aduh jangan manis manis amat senyumnya. Bisa diabetes aku deket deket kamu" sambung yujin kagum melihat kecantikan pacarnya itu.

Yujin menerima lemaparan dari segala arah yang berasal dari chae, hyewon, wonyoung dan yena.

"Duh, jangan lempar lempar. Ntar kena pacar gua gimana" kata yujin.

"Ahn Bucin anjirr!" Kata yena kesal.

"Kamu jangan banyak banyak berteman sama anak kecil" kata sakura ke chae tiba tiba, karna melihat kelakuan mereka.

"Mereka ngga sekecil itu kok yang" kata chae tersenyum penuh makna ke arah teman temannya.

Dan disambut dengan senyum serta alis yang naik turun dari yujin cs.

"Iyaaa kamu aja ngga kecil" kata sakura menggoda, chae yang mendengar tiba tiba ngblush.

"Ampunilah hamba mu ini" kata hyewon yang sedari tadi melihat dan mendengar kemesraan teman temannya.

"Pacaran makanya!" Sergah yena.

"Ngaca kamu!" Kata yuri sedikit nggas padahl dari tadi hanya diam.

Yena menggaruk belakang kepalanya yang ngga gatal.

Yuri yang kesal pergi dari kantin dengan sedikit emosi, menahan kesal karna yena ngga peka.

Yena diam melihat kepergian yuri tanpa berbuat apa apa.

"Kejar bego bek!" Kata yujin.

"Takut gue" kata yena menciut.

"Bego kerjar!" Kata chae nggas.

Yena berdiri hendak mengerjar yuri, tapi hanya berdiri bukannya langsung berlari.

"Gue harus bilang apaa?" Tanya yena panik.

"Ya urusan lo. Udah sanaa" kata hyewon.

Yena pun berlari mengejar yuri yang udah ngga terlihat.

.
.
.
.

Yena berlari menuju kelas yuri, tapi disana ngga ada yuri. Yena lanjut berlari ke perpus, taman dan lapangan dan masih belum menemukan yuri.

Yena yang udah ngosngosan berlanjut ke ruang musik karna satu satunya tempat yang mungkin disinggahi yuri.

Benar aja, yuri disana tengah bermain piano dengan alunan yang terdengar menyayat hati.

Yena pelan pelan masuk dan mendekat tanpa suara. Yena yang mendengar alunan dari tuts piano sedikit paham node lagunya. Ia duduk di sebelah yuri dan ikut menekan tuts piano dengan satu tangan.

Yuri kaget atas kedatangan yena. Yena melihat ke arah yuri lalu tersenyum. Yuri mendadak memberhentikan kegiatannya dan diam.

"Kamu kenapa?" Tanya yena.

"Ga kenapa napa" jawab yuri cuek.

"Terus kenapa cuek?"

"Ngga cuek"

Yena berfikir semua cewe itu sama, ngga mau jujur. Giliran ngga di tanggepin malah marah ngga jelas.

"Kamu marah sama aku?"

"Ga"

"Aku ada salah?"

"Gatau"

"Emm"

"...." yuri dan yena diam masih duduk berseblahan.

"Kalau aku ada salah, aku minta maaf" kata yena membuka suara.

Yang cuma di jawab deheman dari yuri.

"Yaudah, maaf ganggu kamu. Lanjutin aja mainnya. Aku mau ke kelas" kata yena.

Lalu yena berdiri dan berjalan keluar ruangan musik.

Yuri yang melihat kepergian yena diam diam meneteskan air mata lalu menangis cukup kencang. Hatinya sakit teriris dengan perlakuan yena yang ngga mengerti dirinya sama sekali.

"Choi Yena bodoh!" Kata yuri didalam tangisnya.





--------


PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul ChaekkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang