Ceklek
Kututup pintu rumah dan beranjak pergi.
Kupandangi sepatu Converse KW3 ku dengan bangga, hihihi lucu saja terpasang di sepasang kakiku. Keren juga ternyata.
Kuangkat tangan kananku melongok jam yang melingkar disana menunjuk pukul 05.00 masih pagi dan segar udaranya, sengaja aku keluar minggu ini untuk jogging ke kota.
Melewati sepanjang rel kereta api sambil waspada kalo kalo ada kereta lewat. Heh, kebiasaan burukku ini sejak sekolah dulu, aku sering berangkat dan pulang lewat rel kereta sambil menghitung papan-papannya. Untungnya tidak terjadi kejadian yang fatal sampai saat ini. He he he jangan ditiru yaaa
Sampai melewati jalan raya pasar besi, disana berjejer jejer besi besi tua yang sengaja tergeletak di sepanjang kios-kios pasar. Terus melangkah dan mulai berlari kecil melewati rindangnya pohon mahoni di sepanjang pabrik rokok yang kulewati.
Sesekali pandangan mataku menyisir jalan setapak mencari reruntuhan biji mahoni yang jatuh seperti kincir angin. Suasana di sekitar pabrik ini begitu asri. Masih banyak pohon besar yang dibiarkan tumbuh dan menghiasi sekitar pabrik. Aroma daun basah, tembakau dan tanah basah bercampur jadi satu menyusup di penciumanku. Heeemm benar benar menenangkan menurutku.
Aku memakai kaus lengan panjang dan training pant berbentuk kulot lebar yang senada tak lupa jilbab yang menutup kepalaku. Bergaya casual tapi sopan dan nyaman menurutku. Beginilah aku, belum memproklamirkan diri menjadi wanita berhijab syar'i tapi harus menutup auratku sebagai kewajiban seorang muslimah.
Sengaja hari minggu ini aku keluar berniat mencari udara segar dan merilekskan pikiran yang selama seminggu jenuh dan berkutat dengan pekerjaan. Menghilangkan sedikit pikiran yang selama ini menggangguku, siapa lagi kalo bukan sosok itu. Bosku. Sebenarnya sudah kuputuskan untuk tidak memikirnya minimal hari ini saja. Dia lelaki yang tampan menarik dan baik, mempunyai manik mata hitam yang tajam, hidung mancung, rahang yang kokoh, rambut hitam legam dan tebal. Sempurna. Tak lupa senyuman manis yang menambah kadar ketampanannya. Semua pegawai mengelu elukannya. Dia menjelma menjadi idola bak artis ibukota. Tapi entah kenapa aku tak menyukainya. Ada apa dengan diri ini?
Melanjutkan tujuanku ke Alun-alun kota dan duduk santai disana, memandang takjub indah dan kokohnya masjid kebanggaanku yang berdiri gagah bagai istana, Nuansa hijau putih dan ornamen khas islami menambah kemegahannya. aku juga suka berlama-lama di dalamnya, seperti di dalam surga dunia pikirku.
Kutolehkan ke kanan dan kiri kepalaku ternyata masih disekitar pasar comboran, terus kuayun langkahku melewati pasar buah di belakang comboran. Berjejer beberapa kios pisang, semangka, melon dan buah pir. Ah segeeer.
Aku berhenti di pinggir jalan untuk sekedar jongkok dan meminum air mineral yang kubawa dari rumah. Sunahnya kalo minum air harus duduk atau jongkok, jangan berdiri karena lebih sehat dan yang terutama itu sunah. Jangan lupa tangan kanan yaa biar lebih afdol.
Beberapa menit kuterus berlari lari kecil sendirian, sudah banyak sih pejalan kaki dan juga orang orang yang beraktifitas ke pasar sekedar berbelanja atau mencari nafkah disana. Akhirnya sampai juga di Alun-alun Malang. Kota kelahiranku. Aku bangga menjadi AREMA Yess.
Memasuki Alun-alun kota, terus melangkah mencari bangku taman, tempat yang nyaman untuk mengistirahatkan bokong dan tubuhku. Lumayan berkeringat, sehat. Akhirnya aku dapat satu bangku kosong tepat lurus di depan Masjid Jami'. View faforitku. Aku sering dan suka masuk ke Masjid Jami', tempatnya indah, kokoh, dan menyejukkan. 'Aah nanti aku mampir kesana'.
Setelah nyaman mendaratkan bokongku, kakiku pun kuluruskan biar peredaran darahnya lancar, mencegah varises. Kubuka bekal dari tas kecil yang tersampir di tubuhku, tadi aku membawa 2 bungkus roti dan sebotol air mineral. Kukunyah roti ku dengan bismillah. dan meminum sebotol air mineral dgn sedotan yang kubawa dari rumah. Kata temanku baiknya minum air itu swdikit demi sedikit agar lebih sehat dan berasa sensasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kumpulan cerpen
Short StoryKisah Alia yang dilamar bos tampan gara-gara kaki kesleo dan digendong ala pengantin Cerita pendek