Menunggu

2.8K 445 54
                                    

"Dasar cewek, maunya di mengerti mulu. Tiba tiba cuek, tiba tiba baik. Maunya apa sih." Gerutu yena pelan setelah keluar dari ruang musik.

"Woe!" Teriak yujin ke yena, setelah mengantar minju ke kelasnya.

"Ngapa lu?" Tanya yujin.

"Gak ngerti gue sama neng joyul" jawab yena.

"Makanya lu tembak aja kenapa dah?"

"Gue belum mau pacaran"

"Kalo gitu kenapa lo deketin yuri?"

"Kan gue cuma mau berteman"

"Teman lo bilang?! Lo baperin anak orang terus lo bilang cuma mau temenan?" Tanya yujin kesal. Yujin juga kasian sebenernya liat mujaer di gantungin.

"Terus kalau baper salah gue? Kan gue cuma mau temenan!" Jawab yena seenaknya.

"Bego lu ya," yujin menoyor kepala yena.

"Kalau ngga mau pacarin, mending jauhin" sambung yujin.

"Ngga bisa gitu dong. Kan gue udah bilang mau temenan bego! Bukan musuhan"

"Tau dah bek! Serah lo!" Kata yujin berlalu dengan perasaan kesal. Gimana yuri ngga kesal sama ini bebek.

"Gila ya, kok semua jadi pada sensi" gumam yena.

.
.
.
.

"Sayang" panggil sakura pada chae yang duduk disebelahnya. Mereka tengah duduk di belakang sekolah setelah dari kantin karna sekarang jam kosong.

"Hmm?" Jawab chae tersenyum.

Sakura yang manja pada chae, menaruh dagunya di bahu chae. Hembusan nafas sakura terasa dipipi chae.

"Kamu ngga ikutan lomba dance kan?" Tanya sakura.

Kemarin kaki chae sempat terkilir dan membuat sakura khawatir setengah mati. Tapi menurut chae sakitnya biasa. Dia masih bisa melanjutkan lomba dance harusnya. Tapi karna sakura yang minta, dia terpaksa mengikuti perintah sakura.

"Sakitnya biasa kok. Aku masih bisa ikut dance"

"Ngga boleh! Kaki kamu masih sakit chae"

"Tap--"

Chuuu.

Sakura mencium pipi chae,

"Bawel" kata sakura tersenyum jahil.

Chuuu.

Chae membalas ciuman sakura tepat di bibirnya singkat.

"Ihh, nyosor mulu" kata sakura.

"Kan kamu yang ajarin hehe" tawa chae.

.
.
.
.

Sore hari setelah bubar sekolah, minju nemenin yujin yang ada latihan basket. Karna sebentar lagi yujin juga akan melakukan lomba antar sekolah.

"Disini aja ya kak" kata yujin yang ingin masuk ke tengah lapangan.

"Yujin," panggil minju.

Yujin kembali mendekat ke minju. Lalu minju mengambil tangan yujin dan memasangkan gelang pelingdung dengan merk brand berlambang ceklis(✔)

"Semangat latihannya" ucap minju tersenyum manis.

"Kalo ada kamu mah jadi lebih semangat. Makasih ya" kata yujin tersenyum dan mengacak pelan rambut minju.

Minju duduk dipinggir lapangan menunggu yujin sambil membaca buku olimpiadenya dan sesekali melihat kegiatan yujin.

"Minju" panggil seseorang.

Minju menoleh ke sumber suara,

"Lah? Joyul belum pulang?" Tanya minju.

Ya, yang datang adalah jo yuri.

"Belum" jawab yuri dan duduk disebelah minju.

"Dari mana?"

"Ruang musik,"

"Enak ya yang udah pacaran, nungguin yang lagi main" kata yuri.

Minju tertawa pelan,

"Kan lo ada yena" kata minju.

"Gue bukan pacarnya"

"Emm, sabar ya yuri. Yujin juga dulu gantungin gue kok"

"Tapi yujin keliatan mau serius. Si bebek mah ngeselin!" Kata yuri kesal.

"Pasti ada waktunya. Sabar aja. Atau cari yang lain" kata minju lalu tertawa.

Yuri malah semakin kesal dengan orang yang sedang jatuh cinta ini.

.
.
.
.

Yujin selesai dengan latihannya, ia bersih bersih diri lalu pergi menemui minju yang masih setia menunggunya di lapangan. Yuri udah pulang duluan tadi.

"Ayok kak" ajak yujin.

Hari ini yujin membawa mobilnya karna dia membawa banyak peralatan olahraga.

Yujin membuka pintu penumpang untuk minju. Lalu berlari kecil ke kursi pengemudi.

Yujin membawa mobil dengan kecepatan biasa menuju rumah minju.

"Bentar lagi lomba. Kayaknya kita bakal jarang bareng ni kak" kata yujin sedih.

"Gapapa, biar kita sama sama fokus"

"Tapi fokus aku di kamu kak" jawab yujin.

"Lebay kamu"

"Hehehe. Nanti kalau kamu sibuk belajar, jangan lupa kalo punya pacar yaa" kata yujin.

Minju tersenyum ke arah yujin yang sedang fokus menyetir. Minju mengulurkan tangan dan memegang belakang kepala yujin lalu mengelus sayang.

"Ya ga bakal lupa lah" jawab minju senyum dan dapat senyuman balik dari yujin yang kesenangan dielus.

"Makasih" kata yujin.

"Kenapa kamu sering bilang makasih sih"

"Soalnya aku ngrasa bersyukur disayang kamu hehe" jawab yujin tersenyum manis.

Minju pun merasa bahagia dengan kata kata yujin yang selalu memujinya walau terkadang sedikit lebay.

Tetap saja minju juga semakin menyayangi yujin yang random itu. Begitu juga yujin yang hanya melihat minju tersenyum udah bikin hatinya ngga karuan.


---------

PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul ChaekkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang