pertemuan

5 2 0
                                    

Jam menunjukan pukul 06.55 am

Sedikit lagi bel sekolah akan berbunyi dan gerbang akan ditutup.

"RISAAA sudah jam berapa ini?! Kenapa belum berangkat juga?", teriak dari wanita paruh baya yang keluar menuju pintu utama rumah dengan membawa kotak bekal ditangannya.

"Bentar maaaa sedikit lagi ini"

"Lama banget sih timbang ngiket sepatu doang"

"Duhhhhh, iya iya ini udah selesai kok. Yaudah Risa berangkat dulu ya ma"
Risa pun berpamitan dengan mamanya dan berlari membuka pintu pagarnya.

Tiba-tiba mama Risa memanggilnya ketika ia sudah berada di luar pagar rumahnya.

"WOI RISA! INI BEKAL KAMU KENAPA ADA DI MAMA?"

"ADUH MAAA KENAPA GAK MAMA KASIH KE AKU?",

"ADUH RISAA UDAH SINI BALIK LAGI AMBIL BEKALNYA"

"ADUH MAMAA KENAPA GAK MAMA AJA YANG KESINI?"

"ADUH RISA MAMA MU INI CUMA PAKEK BAJU TIDUR MASA KAMU SURUH MAMA KELUAR, MALU LAH MAMA"

Risa pun berlari menghampiri mamanya untuk mengambil kotak bekalnya.

Di perjalanan yang Risa lakukan hanya berlari dengan membawa tas dan kotak bekal ditanganya. Jam telah menunjukan pukul 7 tepat. Risa sangat kesal karna tak biasanya ia terlambat seperti ini.

Sesampainya di gerbang sekolah.

"Pakh... to...long... buka..in pagernya pak...", Ucap Risa dengan nada yang kelelahan.
Pak Cecep sang guru hanya melirik saja tanpa berucap apa-apa.
Tak lama kemudian datang 2 orang siswa yang berkepala botak berlari dari arah belakang Risa.

"PAKKKK BUKAIN PAK! SAYA KEBELET KENCING PAK", alasan agar diberi masuk.

"PAK GECE PAK BUKAIN, PANAS INI PAK, SAMPING SAYA PALANYA BOTAK", Ucap dari salah satu siswa lainnya

"WOI NGACA LU JUGA BOTAK"

"STOP! Masuk kalian!", Perintah Pak Cecep sambil membukakan pintu pagar.

"Buat barisan sejajar!"

Ketika sedang membuat barisan, dua orang siswa ini tak berbaris sesuai yang diinginkan. Mereka berbaris kebelakang dengan posisi Risa berada paling depan.

"SAYA BILANG KAN BARIS SEJAJAR"

"Lah pak ini kan udah sejajar", ucap dari salah satu siswa

"YANG BENAR!"

Kedua siswa itu pun berpindah posisi menjadi disamping Risa tetapi mereka menghadap kebelakang. Risa berada tetap di posisi awal.

"ASTAGFIRULLAH", Pak Cecep pun menarik kerah kedua siswa tersebut dan memutarkan mereka agar berhadapan dengannya.

Dari arah belakang para murid yang terlambat, Megan sang ketua osis melewati mereka yang  sehabis dari kantin.

"Megan sini kamu!", panggil Pak Cecep

"Ada apa ya pak?"

"Tolong catet nama-nama mereka dan kasih mereka hukuman!. Cape saya ngurusin bocah IDIOT", tekannya di kata bagian akhir.

"Iya pak"

Pak Cecep pun pergi meninggalkan mereka semua.

Megan menatap tajam semua murid yang terlambat.

"Catet nama dan kelas kalian di kertas!", Ucap Megan dengan nada tegas.

"Apa hak anda menyuruh kami?", Ucap Davin yang kebelet kencing

"Lo nantangin gue?", Tegas Megan

"Yaudah la tulis aja", Ucap Ardan dengan pasrah sambil menarik lengan Davin

"Selesai nulis, lo semua bersihin halaman sekolah!", Megan memerintah dan meninggalkan mereka.

"Berisik banget nenek sihir", Ejek Davin ketika Megan pergi.

Mereka bertiga pergi ke gudang untuk mengambil peralatan kebersihan.

Risa menyapu daun-daun yang berjatuhan dekat gerbang sekolah. Tak jauh dari sana Davin sedang memerhatikannya dan memanggil Ardan yang berada tak jauh disampingnya.

"Dan", Panggil Davin.

"Apaan?", Balas Ardan dengan nada bingung.

"Sini!", Paksa Davin

"Ngapain?"

"Sini! Lama banget lu", Paksa Davin sambil memerhatikan Risa

"Ngapa si?", Ucap Ardan sambil mendekati Davin

"Liat tuh cewe, cakep banget dah"

"Yaelah jones", Balas Ardan dengan malas lalu pergi tanpa sepengetahuan Davin.

Davin masih melanjutkan ocehanya,
"Beuh cakep banget dah, kek bidadari kejeledak dari surga. Siapa ya namanya?, Coba aja gua punya nomer telfonnya, beuhhhhh..."

Tiba-tiba Megan datang dari belakang dan berkata
"Cantik banget ya?"

Davin pun membalas
"Iya cakep bet"

Hening....
Davin menyadari bahwa suara yang ia dengar barusan tak begitu asing, ia pun melihat kebelakang dan..

"Bersihin yang betul!", Tegas Megan dengan nada tajam. Ia pun pergi meninggalkan Davin. Berjalan menuju Risa dengan kedua tangan berada di kantong almet osisnya.

Megan bertanya kepada Risa,
"Lo... bukannya anak osis ya?!"






#maap kalo ada kesalahan
#jangan lupa bintang sama komennya, ok?


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang