Hari ini hari dimana semua siswa dan siswi SMA harus berperang melawan UJIAN NASIONAL/UNBK. Fanya pun sudah mempersiapkannya secara matang - matang dari jauh - jauh hari. Begitupun dengan Rafa dan lainnya.
Fanya pun tengah bersiap - siap untuk berangkat ke sekolah dengan seragam putih abu - abu khas anak SMA. Ia sangat semangat berangkat ke sekolah hari ini karena Rafa yang menjemputnya.
Setelah bersiap - siap ia pun langsung turun ke bawah. Mamanya sudah mempersiapkan sarapan pagi untuknya dan Papanya.
Sarapanpun selesai, setelah mendengar deruman motor sport milik Rafa ia segera berlari keluar untuk menemuinya setelah sebelumnya berpamitan dengan kedua orang tuannya.
"Selamat pagi nyonya Rafa." Sapa Rafa pada Fanya yang sukses membuat Fanya malu.
"Apaan sih Raf. Pagi - pagi udah gombal."
"Udah siap?"
"SIAP!!"
"Yook jalan...."
Skip>>
"Dah sampai.." Fanya pun turun dari motor Rafa.
"Yuk Raf."
"Besok - besok gue bawa mobil aja deh."
"Kenapa?" Tanya Fanya bingung.
"Gue gak mau orang liat apa yang gue punya." Fanyapun masih bingung.
"Apa sih Raf."
"Liat tuh laki - laki yang disana!" Ia pun menunjukkan arah telunjuknya ke arah segerombolan laki - laki yang tengah melihat ke arah Fanya.
"Dari tadi mereka merhatiin lo terus gue gak suka. Ya udah yuk masuk aja. Ngapain lama - lama disini." Ucap Rafa lalu menarik tangan Fanya.
Ujian Hari Pertama telah usai di laksanakan dengan diawali dengan mata pelajaran IPA.
Murid SMA Bima Sakti pun sudah berhamburan keluar sekolah setelah bel sekolah berbunyi.
Begitupun dengan Rafa dan Fanya yang keluar paling terakhir karna sangat malas jika keluar dengan berhimpit - himpitan dan desak - desakan.
Setelah beberapa menit murid - murid sebagian sudah keluar gerbang, barulah Rafa dan Fanya menuju parkiran untuk mengambil motor.
"Yuk naik."
"Pegangan ya." Titah Rafa.
"Okee."
Tak menunggu waktu lama mereka pun sampai dirumah Fanya. Dan kebetulan Vina, Mama Fanya tengah menyiram tanaman dihalaman rumah.
Setelah mengetahui motor Rafa telah berhenti sepenuhnya, Fanya langsung turun.
"Masuk sana." Perintah Rafa.
"Gak mau."
"Kenapa?"
"Masih kangen..." Rengeknya.
"Ih kayak anak kecil tau gak." Ucap Rafa sambil mengacak rambut Fanya hingga berantakan.
"Biarin."
"Eh kalian udah pulang?" Sapa Vina.
"Iya Mah. Baru aja." Jawab Rafa sopan.
"Gak mampir dulu Raf?" Tanya Vina.
"Gak usah deh Mah. Nanti kesorean pulangnya." Tolak Rafa dengan lembut.
"Ih kamu tuh ya. Emangnya masakan Mama gak enak ya sampe kamu nolak diajakin makan?"
"Eh eng- enggak kok Mah. Rafa cuma.. ituu.. anu...mmm.." Jawab Rafa kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )
Teen FictionCover by @BlackWhiteAN "Dan lo adalah orang kedua yang bikin gue nyaman setelah bunda gue" ~Rafael Albar Givano "Gue gak tau perasaan apa ini.Gue nyaman setiap deket elo,dan begitupun sebaliknya. Gue merasa seluruh dunia ngehindarin gue kalo lo gak...