"Momen"

178 83 7
                                    

     "Apa aku mengenalmu? Sepertinya aku pernah melihatmu. Kamu siapa?" tanya Johan. Suasana dimobil Johan sangat dingin, sekarang sedang hujan, jalan juga sangat ramai. Johan yang melihat Shima kedinginan kemudian memberhentikan mobilnya disebuah warung kopi.
     "Tunggu disini, aku ingin keluar sebentar", perintah Johan. Shima yang sedang kedinginan menganggukkan kepala. Johan kemudian membuka mobil dan menyiapkan payung. Setelah membeli kopi panas Johan masuk ke mobil dan memberikannya pada Shima. Shima yang kedinginan langsung hendak meminumnya, tapi Johan menghentikannya dan merebutnya. "Apa kamu tidak tau kalau kopi ini panas? Setidaknya kamu harus meniupnya seperti ini" ucap Johan. Gelaspun diberikan kepada Shima, dia yang memperhatikan contoh dari Johan kemudiaan dipraktikannya, tetapi Shima meniupnya sangat keras sehingga membuat kopinya hampir tumpah. Johan tersenyum melihat apa yang dilakukan Shima.
     Malam ini begitu indah, hujan sudah reda, Johan membawa Shima kerumahnya. Dirumah Johan terdapat Ray dan Daniel. Mereka selalu mengejek Johan karena dia membawa seorang wanita ke rumah. Karena kesal, Johan mengatakan bahwa dia mencintai Shima dan akan menikahinya, oleh karena itu Shima diajak kerumah.
"Apa urusan kalian, ini rumahku, kalian juga aku bawa kesini. Aisshh, baiklah, aku mencintai wanita ini, dan aku akan menikahinya" kata Johan dengan tegas. Shima yang mendengarnya langsung tersenyum malu dan menahan rasa bahagianya.
      Waktu menunjukkan pukul 22:45 malam, Johan menunjukkan kamar Shima. Kemudian mereka duduk diatas tempat tidur berdua sambil mengobrol.
     " Syukurlah Johan baik baik saja, aku sangat senang bisa menemuinya, tapi Johan sama sekali tidak ingat apapun tentangku. Tetapi aku akan tetap mencintainya", kata Shima dalam hati. "Apa kamu mengatakan sesuatu?" tanya Johan, kemudian Shima menjawab "Ti.. Tidak.. Sama sekali aku tidak mengakatan sesuatu". Johan hanya menundukkan kepala sambil tersenyum kecil. Kemudian Johan memeluk Shima, suasana sangat hangat dan haru, rasa rindu Shima terbayarkan. Setiap detik Shima selalu memikirkan Johan, akhirnya dia bertemu dengan Johan dan sekarang dia memeluknya seperti dia tidak kehilangan satu ingatan apapun.
      "Kenapa kamu menghapus ingatanku? Apa kamu tidak berfikir apa nantinya yang akan terjadi padaku? Bagaimana jika aku tidak mengingatmu. Bagaimana jika kamu harus mencintaiku sendirian? Setidaknya berikan aku kenangan tentangmu", ucap Johan dengan air mata dan masih memeluk Shima.
" Bagaimana kamu masih mengingatku? Bagaimana jika aku tak kembali selamanya?" tanya Shima sambil melepaskan pelukan dari Johan. Johan kemudian menatap mata Shima dan mencoba menenangkan Shima.
      "Setiap hari aku selalu menulis kenangan tentangmu, karena aku selalu memimpikan mu sebagai putri duyung, dan kamu menghapus ingatan seorang pangeran. Pangeran itu aku bukan? Itu mungkin petunjuk untuk ku, supaya aku bisa selalu mengingatmu. Dikehidupan dulu kita tidak bersatu, tapi sekarang aku akan memastikan jika kamu akan selalu disisiku. Dan jika ternyata kamu tidak pernah datang, aku akan tetap beruntung karena aku adalah satu satunya orang didunia ini yang akan mengingatmu" jawab Johan dengan menatap mata Shima.
     Kemudian Shima memeluk Johan dan dia merasakan kenyamanan, keamanan, dan ketentraman.
Johan kemudian meninggalkan Shima dan menuju ke kamarnya untuk tidur.

"Kenapa kamu terus menatapku?" tanya Johan.

"Karena aku ingin menggantikan saat saat aku tidak dapat melihatmu, aku ingin selalu memastikan bahwa kamu baik baik saja. Apa kamu berencana untuk menyukaiku? Jangan jawab sekarang, pikirkan dulu, aku akan tunggu" jawab Shima.

Bersambung...
Vote dan komen
     + follow
Salam : GhostLister

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang