C2

2.9K 394 10
                                    

Penulisannya masih rada acak, kata baku ada, kata non baku juga ada

gimana suasana dan perasa di suasananya hehe

maaf terlambar untuk melakukan revisian

***

Suasana kelas terbilang cukup sunyi saat pembelajaran pertama dimulai; selembar kertas dimeja sebagai penjawab kenapa kelas terbilang cukup damai hari ini

30 menit berlalu dan terlihat belum ada tanda-tanda para siswa/i akan mengumpulkan ulangan harian

Begitu juga dengan Felix; focus nya hanya pada deretan angka-angka pada selembar kertas. Tak jarang tanganpun menjadi korban hitungan, Hanya tersisa satu soal dan jawaban masih belum ditemukan

"Tck!"

Decakan kesal terdengar membuat beberapa siswa tampak menoleh sekilas pada Felix, pria yang terkenal dengan kepintarannya ternyata kesulitan juga. Entah guru mereka sengaja atau tidak tapi Soal terumit termasuk belum diajarkan

Felix menghela nafas; meremas surai coklatnya saat tangan penuh dengan coretan korban hitungannya. Manik coklat terang itu beralih menatap guru kimia yang tengah asik memainkan ponsel

"sialan" batin Felix

Seluruh siswa diberi soal acak oleh Pak Han dan tentu siswa tidak dapat mencontek dengan mudah, dan Felix termasuk mendapatkan soal tersulit diantara yang lain

Suara dering ponsel terdengar; semua siswa mendongak menatap Pak Han

"Saya angkat telpon sebentar" Ujarnya

Suasana langsung berisik saat Pak Han pergi meninggalkan kelas, Felix menyenderkan punggung pada kursi. Ia rasa ingin menyerah saja pada Soal Kimia yang ia dapatkan

"Lix"

Felix menoleh pada Jeongin yang ternyata sama sepertinya; tangan penuh dengan coretan dan raut keputusasaan terlihat dari pria itu

Jeongin menunjukkan kertas soal; Felix mengambil selembar kertas milik Jeongin. Ia menaikkan kedua alisnya, Kenapa soal mereka sama?

"Kenapa?" Tanya Jeongin

Felix mengambil selembar kertasnya; menunjukkan selembar kertas miliknya dan Jeongin

"Sama?"

Memang tidak diragukan, Pak Han hanya memberikan soal rumit pada Felix dan Jeongin. Jawaban mereka juga ternyata sama

"Satu soal lagi" gumam Jeongin dan hanya diangguki Felix

Jeongin mengambil selembar kertas miliknya, menghela nafas berat karena putus asa dengan soal terakhir

"Sudah?"

Semua terkejut karena kedatangan Pak Han; serempak semua menjawab bahwa mereka belum selesai memecahkan soal

Felix terus memperhatikan deretan angka soal terakhir; terlihat mudah tapi susah di pecahkan. Sebelum angka yang membuatnya terus menerus menjadi objek itu mengganggu otaknya

"Logika?" gumam Felix

Seisi kelas menoleh pada Felix; melihat bagaimana juara kelas itu mulai menulis sesuatu dikertasnya, Jeongin beralih menatap selembar kertas miliknya

PRINCE ICE -HYUNLIX-✔ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang