"Terkadang, percintaan remaja tak semuanya berjalan dengan mulus,
Mungkin itu karena cinta mereka yang tak terlalu tulus. "-Devanno Putra Pratama
Jadilah Readers yang baik dengan mendahulukan Vote sebelum comment;)
Happy Reading!
❤❤❤
"Devan"
Devan menengok lalu mengernyitkan dahi dan berkata,
"Kiran? "Kiran mengangguk sebagai tanda jawaban.
Devan tersenyum simpul lalu menghampiri Kiran,
"Tadi kenapa ga masuk? " tanya nyaKiran menunduk, "Sakit"
"Jangan nunduk, coba liat gue" kata Devan
Kiran langsung mendongakkan kepalanya untuk bisa melihat Devan.
"Lo sakit apa? " tanya Devan
"Ehm.. Tadi.. Gue.. Gue ga enak badan sedikit" ucap Kiran sembari tersenyum dengan gugup.
Devan mengernyit bingung,
"Kenapa gugup? ""Ehm.. Anu.. Itu.. Ehm.. "
"Yaudah, Lo istirahat aja" kata Devan sembari mengelus kepala Kiran.
Pipi Kiran mengeluarkan semburat merah, "Oke"
"Aku pulang ya" kata Devan
Kiran membelalakkan matanya terkejut,
"Ah, i.. Iya" jawabnyaDevan terkekeh pelan karena melihat tingkah Kiran yang menurutnya lucu.
"Bye"
Kiran tersenyum, "Bye"
Sekarang Devan sudah pergi dari rumah Kiran dengan menggunakan mobil sport Milik nya.
❤❤❤
Rashilla Pov:
"Eh kalian tau ga? " tanya Reina
Yang membuat ku menaikan satu alis ku."Katanya, besok ada murid baru loh"
"Demi apa?! " sahut Raisa yang mulai tertarik pada perkataan Reina.
Sedangkan aku malah engga tertarik lagi.
Toh, hanya murid baru."Iya beneran, dia tuh cowo" ucap Reina
"AAAA, OMG! Demi apa?! " tanya Raisa dengan logat alay nya.
"Demi miper dah" balas Reina yang sontak ngebuat ku sedikit tertawa
Raisa memutar bola matanya, "Gue serius ih! " katanya
"Lah, gue juga serius kali" balas Reina
Sementara aku hanya bisa ngedengerin ocehan mereka berdua tanpa berniat untuk ngeluarin sepatah kata pun.
Raisa memincingkan matanya, "jadi.... Anak baru nya cowo? " tanyanya yang di balas dengan anggukkan Reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Admire from a distance [REVISI]
Teen Fiction{TAHAP REVISI}:) Teruntuk kalian yang hanya bisa mengagumi dia dari kejauhan, yang hanya bisa menyimpan rasa dalam diam, menangis tanpa isakan dikala sunyi, mengharapkan dia yang tak pasti, menerima realita yang tak seindah dengan ekspetasi. Juga un...