Sorry for typo.
🌃
Malam telah menyapa, pun nampak Sungkyu yang tengah berkutat di dapur membuat makan malam. Setidaknya dia berusaha terlihat sebagai istri yang baik dan peduli pada suaminya meskipun dia sungguh membenci Woohyun.
Berbicara tentang itu, kondisinya sudah membaik setelah di cekoki obat oleh ibunya dan juga Sungyeol tadi siang. Dan untuk pertama kalinya dia tidak melihat penampilan Myungsoo di atas panggung saat berada di Seoul, karena sejujurnya jika Myungsoo tampil di luar negeri sudah pasti dia tidak bisa menontonnya. Lalu sekarang, dia tidak bisa menonton karena tidak diperbolehkan suami sialannya dan juga sang ibu. Sedangkan Sungyeol, sudah jelas dia tetap berangkat untuk menonton.
"Aku pulang!"
Sungkyu yang tengah memotong wortel menoleh dengan cepat saat mendengar suara Woohyun di luar dapur, "Kau sudah mak— Aw!" Pekik Sungkyu saat tidak sengaja melukai jarinya. "Sial!" Gumamnya saat melihat darah yang mengalir di ujung jari.
Mendengar pekikan Sungkyu membuat Woohyun segera bergegas menuju sumber suara. Kini ia mendapati Sungkyu yang tengah berdiri membelakanginya di dapur. "Ada apa?" Tanyanya dan berjalan kearah Sungkyu yang tengah membersihkan jari dengan air wastafel.
"Terluka sedikit." Jawab Sungkyu pelan.
"Kenapa kau memaksakan diri untuk memasak?" Kesal Woohyun dan menarik tangan Sungkyu, "Sana obati jarimu, aku yang akan memasak."
"Kau kan tidak bisa memasak." Sinis Sungkyu dengan pandangan meremehkan.
Woohyun tersenyum sinis dan bersendikap, "Mari taruhan, jika aku bisa memasak dan masakanku enak, malam ini kau tidur di lantai dan aku di ranjang, sebaliknya jika masakanku tak enak kau yang tidur di ranjang."
Sungkyu nampak berpikir mengenai tawaran Woohyun ini, setahunya juga pemuda tinggi ini tidak bisa memasak apapun. "Baik." Sahutnya dan mengulurkan tangan.
Woohyun tersenyum remeh dan membalas uluran Sungkyu, "Deal?"
"Deal!"
Sungkyu segera mendudukkan diri di sofa kamar setelah membalut plaster ke jarinya. Menempelkan ponselnya ke telinga untuk menghubungi seseorang, mengetuk-ngetukkan sendal rumahnya ke lantai untuk mengurangi rasa bosan karena tak kunjung mendapat Jawaban.
"Halo? Selamat malam, selamat berbelanja di KoreaDesember."
"Pantatmu Yeol!" Seru Sungkyu saat Sungyeol menjawab panggilannya. Tak lama terdengar tawa di seberang panggilan. "Ada apa? Aku sedang di jalan akan pulang. Oh ya, kau tau, penampilan Myungsoo tadi sungguh menawan jika di tonton secara langsung, kau pasti menyesal hanya bisa melihatnya dari laptop."
"Berhentilah membuatku iri!" Kesal Sungkyu dan melemparkan bantal sofa ke lantai.
"Hahaha! Maaf-maaf, jadi ada apa?"
"Hei, Woohyun benar-benar tidak bisa masak'kan?" Tanya Sungkyu pelan, takut jika yang di maksud bisa mendengarnya meskipun pemuda tampan itu tengah berkutat di dapur.
"Ada yang bilang tidak, ada yang bilang iya. Tapi, aku pernah tidak sengaja melihat variety show yang dia datangi, dan disana dia memasak, MC bilang makannya enak."
Sungkyu menelan ludahnya, jika benar masakan Woohyun enak itu berarti dia harus tidur di lantai. "Shiro!"
"Heh? Apanya?"