Tikung

2.6K 445 93
                                    

Hyewon berjalan sendiri di koridor sekolah setelah mengantar wonyoung ke kelas.

Saat hyewon berjalan, dia melihat sakura berjalan cepat tapi menunduk. Sakura yang tak melihat pun menabrak hyewon, pandangan mereka beradu. Saling tatap.


Tapi hyewon melihat mata sakura yang memerah seperti abis menangis. Lalu sakura memutuskan kontak mata dan pergi.

Hyewon cuma bisa melihat punggung sakura dan menaikkan bahu bingung. Anehnya dia nggak ngejar sakura.

Hyewon membiarkan sakura, dia nggak mau ganggu hubungan sakura dan chae karna chae adalah sahabatnya. Hyewon pun ngrasa mungkin dirinya udah move on.


Hyewon melanjutkan jalannya menyusuri sekolah sendirian, males balik ke kantin liat orang pacaran katanya.

Terdengar samar suara petikan gitar dan suara nyanyian dari ruang musik. Dia berjalan membuka ruang musik.

Disana ada yuri yang lagi main gitar, dan melihat hyewon yang baru aja masuk padahal dia bukan anak musik.


"Ngapain?" Tanya yuri.

"Boleh masuk?"

"Masuk aja" kata yuri. Lalu melanjutkan permainannya.

Hyewon duduk diam di depan yuri melihatnya bermain gitar dengan lihai.

"Mau pake?" Tanya yuri menunjuk gitarnya.

Hyewon menggeleng, "nggak bisa main gitar"

"Gue ajarin mau nggak?" Tanya yuri tersenyum.

Hyewon mengangguk antusias.

Yuri menyerahkan gitarnya, karna diruangan musik tersisa cuma satu gitar jadinya yuri cuma bisa ngajarin hyewon dengan menunjuk kuncinya.

"Yang ini kunci C, ini E" kata yuri.

"Aduh, pelan pelan. Masih kaku ni" protes hyewon.

"Ini lohhh" yuri memegang jari hyewon mengarahkannya dengan benar.


Deg. Suara jantung seseorang.


"Ohh ini" jawab hyewon.

Yuri dengan telaten mengajari hyewon kunci dasar gitar sambil sesekali bercanda ringan.

"Wahh bisa ni bisaaa" kata hyewon kegirangan karna bisa berpindah dari kunci satu ke kunci lainnya.

"Yeeee" kata yuri bertepuk tangan dan tersenyum.

Seketika yuri lupa sakit hatinya dengan yena yang nggak peka. Dan ternyata ngobrol sama hyewon juga asik pikirnya.

Bel masuk pelajaran selanjutnya berbunyi.

Yuri dan hyewon merapikan gitar dan kursi yang mereka pakai.

"Gue anterin ke kelas ya" kata hyewon.

"Nggak usah, nanti lo telat masuk"

"Kelas gue kosong kok ntar. Ibu nya lagi nglahirin hehe" bohong hyewon. Sebenernya dia ada kelas, cuma modua mau nganterin yuri.

"Yaudah" jawab yuri tersenyum.

Mereka pun jalan berdampingan menuju kelas yuri.

"Makasih yaa" kata yuri setelah sampai ke kelasnya.

"Sama sama" lambai hyewon yang melihat yuri masuk kelas.

Buru buru hyewon berlari menuju kelasnya takut dihukum.

.
.
.
.

"Misi bukk" kata hyewon ngosngosan.

"Dari mana kamu?!" Tanya gurunya.

"Wc buk. Masuk angin hehe" kata hyewon sembarangan.

"Yaudah, buruan masuk" perintah gurunya.

"Dari mana lo?" Tanya yujin pelan dari belakang.

"Ruang musik" jawab hyewon santai.

Yujin, chae dan yena sama sama bingung ngpain temennya ke ruang musik.

.
.
.
.

Bel sekolah pun berdering kuat tanda jam sekolah usai.

"Ngapain lo ke ruang musik?" Tanya chae yang masih penasaran sambil merapikan mejanya.

"Belajar musik"

"Musik apaan njir? Musik jaipong?" Tanya yujin sekenanya.

"Iya. Biar bisa di sawer" jawab hyewon seenaknya juga.

"Bego!" kata yena menoyor hyewon.

Mereka melanjutkan membereskan meja masing masing. Tiba tiba hyewon membuka suara lagi,

"Lo gak ada apa apa kan sama yuri?" Tanya hyewon.

"Lo nanya gue?" Tanya yena.

"Yaiyalah, masa nanya gue bego!" Kata yujin.

"O.. oh nggak ada apa apa kok" kata yena bingung.

"Temen" jawab yujin menegaskan.

Hyewon cuma bisa ngangguk tanda paham.

"Gue duluan. Udah janji sama pihak khyangan" kata yujin.

"Khyangan paan njirr?" Tanya yena heran dengan bibir majunya.

"Kan mau nganter bidadari, gimana sih lo" jawab yujin.

"Lebay bangsat!" yena menoyor kepala yujin yang bucinnya udah tingkat kecamatan dan sekitarnya.

"Gue duluan, mau nganter yuri" kata hyewon tiba tiba yang membuat kegiatan yena dan yujin serta chae terhenti.

"Ngapain nganter neng joyul?!" Tanya yena heboh.

"Mau pdkt" jawab hyewon sekenanya. Dan berjalan keluar.

Baru beberapa langkah, yena kembali meneriaki hyewon.

"Woe!"

"Apa? Kata lo temen" kata hyewon.

"A..i.." lidah yena terasa kelu, mau nglarang tapi gak ada hak.

"Dah ah" kata hyewon lalu hilang di balik pintu.

"Ditikung temen sendiri" kata chae santai.

"Mampus lo bebek!" Kata yujin mengumpat.










--------

Mpus bebek😝😝

PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul ChaekkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang