22 'Amor's defeat 23 years ago'

705 49 0
                                    

Penyihir tua berwajah keriput itu berdiri bungkuk tersenyum licik didepan Taeyong yang menatap datar penyihir itu.
"Aku takut jika anak ingusan sepertimu akan kalah.." Ucap Amor dengan ejekanya, ekspresi dan segala gerak geriknya menandakan keyakinan bahwa dia dapat menang dari Taeyong.
"Kita lihat saja.." Balas Taeyong dengan datarnya, Taeyong sedikit menarik lengkungan mengejek disudut bibirnya.
Hutan gelap yang pekat akan hawa iblis, siluman, dan penyihir itu menjadi saksi pertarungan antara satu satunya penyihir berkasta tinggi dan keturunan vampir darah murni berkasta tinggi.
'Shuutt..prakk' 100 anak panah yang meluncur tepat dibelakang tubuh Taeyong musnah menjadi debu satu persatu tanpa Taeyong sentuh, Jangan ragukan kesiapan dan kekuatan Taeyong dalam hal bertarung dan taktik, Amor terkejut kala 100 anak panah beracun mematikanya dimusnahkan begitu mudahnya tanpa gerakan sedikitpun dari lawanya. Taeyong masih berdiri santai menatap datar lurus kearah Amor yang sedikit kaget dan Taeyong tau itu maka dari itu senyum kemenanganya sedikit muncul.
"Wah wah wah.. tidak kusangka nak! Kau sangat sensitif dalam gerakan kecepatan.. aku sedikit terkejut.. sedikit.. berarti tidak banyak!!" Amor melesat secepat kilat kearah Taeyong dan melayangkan pedang sihir yang muncul dari tulang tanganya.
'Shuutt...trinngg..' suara adu pedang tulang Amor dan Taeyong. Sekali kibasan pedang samurai yang Taeyong ciptakan dengan mudah dapat mementalkan tubuh Amor menabrak pepohonan hitam dengan kerasnya hingga pohon yang menahan tubuh Amor hampir tumbang. Mulut penyihir wanita itu sedikit mengeluarkan darah namun bukan Amor namanya jika ia menyerah dan tunduk begitu saja! Amor berdiri menumpu pedang dari tulang tanganya dan menatap benci Taeyong sedangkan sanga lawan? Masih tenang tanpa luka sedikitpun yang mengenai wajah dan tubuhnya.
"Apa kau menyerah?" Ejek Taeyong dengan dinginya, Amor mendesis dan melesat kembali mengadu pedangnya dengan pedang Taeyong hingga membuat dentingan sengit antara kedua kubu yang ingin saling menundukkan satu sama lain, Amor mendorong kuat pedang Taeyong yang beradu dengan pedangnya hingga vampir itu mundur namun masih belum terjatuh menyentuh tanah dan Amor benci hal itu, Taeyong langsung melesat tanpa membuang waktu tangan kokohnya menggenggam samurainya kuat dan melesat kearah Amor yang juga melesat kearahnya, lagi pedangnya beradu dengan pedang milik penyihir tua itu dan dalam satu detik saat  Amor lengah Taeyong langsung melayangkan tendangan kerasnya tepat disamping tulang rusuk sebelah kanan Amor dan srraakk.. brrakkk..Amor terpental kuat kearah pohon besar hitam berdaun ribun itu dan terjatuh menghantam tanah, dapat Amor rasakan tulang rusuknya patah hingga ia sedikit kesusahan saat akan berdiri, Taeyong berdiri dengan angkuhnya dan melesat cepat kearah Amor yang susah berdiri, Amor menatap bengis kearah Taeyong sesekali meringis akibat patahnya beberapa tulang rusuknya.
"Menyerah?" Tanya Taeyong dengan intonasi mengejek, Amor tertawa keras dan mencoba bangkit, kini pedangnya berubah menjadi tongkat untuk ia jadikan sebagai tumpuan agar mengurangi sedikit sakitnya saat ia ingin bergerak.
"Menyerah? Kurasa.." Lagi lagi Taeyong meloncat menghindar dari bola bola api yang diciptakan Amor dari tanganya, Amor tersenyum licik dan menatap satu tanganya yang diputari 10 bola api lahar yang ia ciptakan dan ia suka dengan sifat liciknya.
Taeyong berdiri beberapa meter dari Amor dan mendecih.
"Kurasa..kurasa akulah pemenangnya!!" Lanjut Amor dengan percaya dirinya, Dengan gesit Amor mengarahkan bola bola api laharnya kearah Taeyong yang menghindar dann krrttakk..membekukan satu persatu bola lahar ciptaan Amor menjadi bola bola es yang seketika mencair menjadi air, merasa terdesak lantas dengan gerakan gemulai ia merubah wujudnya menjadi wanita muda cantik berpakaian terbuka dan inilah kekuatan langkanya saat mulai terdesak, perlahan lahan mulai dari rambutnya yang semula putih ubanan menjadi hitam panjang, wajah keriputnya menjadi mulus pucat tanpa kerutan dengan mata indah dan bibir merahnya, lehernya yang semula berkerut tertutup perban kini terbuka mulus jenjang tanpa kerutan, tubuhnya yang semula bungkuk perlahan tegak dengan perubahan pakaianya pula, jubah hitamnya berubah menjadi pakaian yang sangat terbuka pada dada perut dan paha hingga kaki jenjangnya seakan bertujuan untuk menghoda melemahkan Taeyong. Taeyong masih berdiri angkuh menatap datar tanpa ekspresi perubahan Amor dan saat perlahan Amor melangkahkan kakinya maju mendekati Taeyong. Perlahan Amor memajukan kakinya yang berubah menjadi indah kearah Taeyong dengan menatap lenguh agar Taeyong lemah, saat sudah dekat dengan Taeyong yang masih berdiri tanpa gerakan Amor segera melancarkan aksinya tangannya gemulai menyentuh pundak naik hingga dagu  Taeyong dan sang pemilik pundak hanya datar menatap Amor yang bertujuan melemahkanya, tatapan lenguh Amor terus mencoba melemahkan Taeyong, kaki indah Amor kembali berjalan memutari tubuh Taeyong dan berhenti tepat dibelakang Taeyong.
"Tuan.. mari kita lakukan sesuatu yang menyenangkan.." Bisik Amor dengan nada menggoda tepat ditelinga kiri Taeyong, Sihir murahan  batin Taeyong secantik dan sesexy apapun Amor wujud palsu Amor namun tetaplah wujud aslinya wanita tua licik yang menjijikkan!
Taeyong tersenyum miring, dan menengokkan kepalanya.
"Sesuatu?" Tanya Taeyong, Amor mengangguk dan melingkarkan tanganya didada Taeyong.
"Seperti.." Srringg..belati kecil terarah tepat didepan dada Taeyong dan inilah yang Taeyong tunggu.
"Seperti ini.." Lanjut Amor dengan suara menggodanya lalu dengan cepat mengarahkan belatinya menusuk dada Taeyong dan jjrreepp..belati itu menusuk dalam dada Taeyong dan tubuh vampir itu jatuh seketika, Amor tersenyum menang masih dalam wujud wanita mudanya, Perlahan ia berdiri dan berjalan lalu duduk berjongkok didepan kepala Taeyong yang tengkurap.
"Dasar lemah.." Ucap Amor penuh kemenangan. Srtiingg..
Amor terbelalak merasakan ujung sebuah pedang berada tepat dibelakang lehernya hampir menusuk leher Amor.
"Kenyataanya kau sendiri yang terlalu lemah.." Ucap suara vampir laki laki dan Amor kenal betul suara itu! Taeyong!! Bagaimana bisa anak ingusan itu?!! Dia diperdaya!! Sialan!! Batinya..
"Bagaimana-" Taeyong masih berdiri mengarahkan samurai ditanganya tepat dibelakang leher Amor dan tersenyum licik.
"Bagaimana aku bisa memperdayaimu? Cih..karena aku memanfaatkan kebodohanmu.." Masih dalam wujud palsunya Amor tidak berani bergerak.
"Sialan rupanya kau!!" Hardik Amor, Taeyong sedikit mendecih dan kembali menatap datar kepala Amor.
"Berfikirlah 10ribu kali jika kau ingin bertarung denganku penyihir tua.." Sarkas Taeyong, Amor benar benar tidak menduga jika ia akan semudah ini ditundukkan.
"Sepertinya aku lebih memilih nyawaku agar tetap diragaku daripada melepaskanya demi pertarungan tidak berguna ini!" Ucapnya, perlahan Amor berdiri masih membelakangi Taeyong.
"Sesuai kesepakatan.." Ucap Taeyong dengan angkuhnya, wushh..wujud asli Amor kembali dengan tongkatnya untuk menyangga tubuhnya dan saat itulah peang Taeyong musnah seperti memudar bersama asap hitam yang kalut dihutan tempatnya ia bertarung memenuuhi tantangan yang dibuat Amor.
"Baiklah baiklah.. Aku bersumpah demi kasta penyihir dan demi kesetiaanku aku tunduk dan mengapdi kepadamu tuanku.." Ucap Amor didepan Taeyong, Taeyong menatap datar Amor dan membuat sebuah samurai lagi mengarahkanya tepat dileher tertutup perban kumal Amor lalu menatap tajam penyihir tua didepanya.
"Sumpahmu berarti kau menyerahkan nyawamu untuk mengapdi seumur hidupmu kepadaku! Dan jika kau menghiatiku maka.. aku tidak akan segan segan untuk memisahkan kepalamu dari tubuhmu!! Camkan itu!" Amor tersenyum dan selalu senyum licik yanh ia tampilkan.
Sengaja Taeyong menggoreskan ujung samurainya keleher Amor hingga darah sedikit merembes membuat noda diperban kumal penyihir tua itu.
"Secara otomatis goresan itu akan melingkar dan memisahkan kepalamu dari tubuhmu jika kau menghiatiku!" Ucap Taeyong lalu mengilangkan pedangnya kembali.
Amor mendecih dan meraba lehernya yang terasa sedikit perih.
"Aku salah memilih lawan sepertinya.." Ucap Amor dengan santainya, Taeyong tetap menatap tajam Amor dan menghilang begitu saja.
Amor mendecih sekali lagi dan berbalik menatap jasad palsu bayangan Taeyong yang perlahan memudar menyatu dengan tanah yang ditutupi dedaunan hitam kering.
"Kini aku memiliki batasan! Hah dasar!" Celah Amor lalu menghilang pula.

######
Haiiii....
Iseng iseng dulu bikin chapter dimana siAmor penyihir tua yang jadi pengabdi setia Taeyong itu dikalahkan sama Taetae..
Walaupun sikarakter Amor ini baru muncul sih..tapi tetep kok di part part selanjutnya pasti sering muncul..

Jadi biar asik lah ceritanyaa..
Dengan datangnya karakter pendukung baru gitu..

Yaudah stay next teruss yah baca ff aku ini.. gomawo..

     O iya..vommen^^ hhe..
              =ANYEONG=

           

I Love Your Body!![TaeyongXJisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang