"Heh cupu sini!" panggil seorang pria di seberang sana, siapa lagi kalo bukan genk nya Marchel.
"I-iya kak, ada apa?" jawab pria cupu itu dengan terbata.
"Lo punya duit kan?" tanya Alvin pada pria itu.
"I-iya kak punya," jawab pria itu dengan nada terbata.
"Berarti lo bayarin semua pesenan kita," timpal Jun kepada pria tersebut.
"B- ba-baik kak." Jawab pria cupu itu dengan nada takutnya.Marchel hanya melihat tingkah yang di buat sahabat-sahabatnya sambil menikmati makanannya.
"Eh gue cabut dulu ya," ujar Marchel pada teman-temannya.
"Mau kemana lo?!" teriak Jun pada Marchel yang tengah berjalan meninggalkan kantin, namun tidak dijawab Marchel.
Saat setelah meninggalkan kantin, Marchel berjalan menuju kamar mandi, saat di jalan....
Bughhh
Kepala Marchel terbentur tembok karena di tabrak seseorang dari belakang.
"Heh punya mata nggak sih lo?!" Maki Marchel pada seseorang yang telah membuat kepalanya terbentur. Untung saja tidak terjadi apa-apa.
"Sorry, Lagiankan cuma kebentur doang kan? Nggak sampek amnesia atau gagar otak kan? Masih normal kan? Lemah banget lo jadi cowok," ucap gadis itu sinis dengan tampang tanpa ekspresi.
"Ada apa ini, kok pada ribut gini?" ucap Alvin yang tiba-tiba datang dengan Jun.
Tanpa pamit gadis itu pergi meninggalkan Marchel n the genk nya. "Dasar cewek gila!!!" Teriak Marchel pada gadis itu, namun dihiraukan oleh gadis itu.
"Siapa sih cewek itu?" Tanya Marchel pada kedua sahabatnya.
"Cewek itu? Namanya Taran. Anak kelas sebelah," jawab Alvin.
"Kenapa bro? Lo suka?" tanya Jun dengan nada meledeknya.
"Nggak lah, cewek gila gitu mana mau gue," jawab Marchel.
"Jangan gitu lah, nanti lo suka beneran tau rasa lo." kata Jun dengan menaik turunkan alisnya.
"Ogah." jawab Marchel sambil meninggalkan teman-temannya yang memojokkan dia dengan pertanyaan-pertanyaan bodohnya.
Di kelas Taran terus ngedumel karena kejadian tadi. Sahabatnya yang melihatnya pun bingung, kenapa Taran yang biasanya cuek jadi banyak omong kayak gini. Apalagi ngedumel nggak jelas kayak gini, jelas bukan Taran banget.
Taran's POV.
"Heh lo kenapa sih Tar? Dari tadi gue perhatiin lo ngedumel nggak jelas. Kayak mak mak kos kosan yang nggak dapet jatah lo," tanya Vika sahabat sedari kecil sekaligus teman sebangku gue.
Enak aja gue disamain sama mak-mak kos-kosan yang nggak dapet jatah lagi. Tapi jatah apa dulu itu??, Batin taran.
"Tadi gue gak sengaja nabrak orang, dia maki-maki gue."
Vika mendengarkan cerita gue dengan saksama.
"Udah ah gue mau ke kantin, laper. Lo mau ikut nggak?"
"Boleh tuh. Gue juga laper dari tadi gue nyalin PR capek-capek malah jamkos. Ngeselin deh," Vika mencurahkan kekesalannya kepada gue.
Gue menoyor kepala Vika pelan. "salah sendiri lo nggak ngerjain di rumah,"
"Yeee elo, kan lo tau dirumah gue sibuk ngurusin anjing gue yang sekarang lagi sakit. Anjing aja gue urusin apalagi pacar," ucap Vika dengan menaikturunkan alisnya.
"Yaudah lo pacaran sama anjing lo aja, toh lo kan masih jomblo," goda gue ke Vika. "Kok jadi bahas anjing lo sih?!"
Author's POV.
Sesampainya Taran dan Vika di kantin, mata Taran tertuju pada salah satu meja yang terdapat 4 orang pria, dan ketiganya adalah Marchel n the genk, sedangkan yang satu itu adalah korban pembulian teman-temannya Marchel.
"Vik, itu tuh cowok yang tadi nggak sengaja gue tabrak terus maki-maki gue." tunjuk Taran ke salah seorang pria tampan yang ada diseberang sana.
Vika menautkan alisnya bingung." Lo gak kenal sama dia?" tanya Vika pada Taran. Maklumlah Taran anak pindahan jadi tidak terlalu mengenal orang lain kecuali teman sekelasnya di tambah lagi taran yang cuek dengan orang yang tidak ia kenal.
"Nggak lah, emang dia orang yang penting banget ya sampek gue harus kenal sama dia?!"
Disisi lain Marchel menyadari 2 orang gadis yang tengah membicarakannya. Yang satu dia kenal, Vika temen SD nya dulu yang sering dia bulli karena cupu. Tapi sekarang udah nggak karena Vika udah dewasa dan semakin cantik. Sedangkan yang satunya adalah gadis aneh tadi yang nabrak dirinya. Marchel mendengar percakapan mereka kemudian dia menghampiri kedua gadis yang tengah bercengkrama itu.
"Gue Marchel. Marchel Adiyatma Nugraha. Cowok tertampan di Adylon High School, tinggi gue 178 cm berat badan? Entahlah, gue bulan ini belum nimbang jadi gue gak tau, dan gue suka cewek manis kayak lo." dengan tampang songongnya Marchel memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya di depan Taran.
"Oh..." jawab Taran tampak acuh.
"Oh doang?!" tanya Marchel yang keheranan.
Gue mengucapkan kata-kata panjang kali lebar kali tinggi hanya di jawab oh doang. Emang bener-bener tu cewek ngeselin, batin Marchel.
"Heh asal lo tau aja ya banyak di luaran sana cewek yang ngantri mau kenalan sama gue dan jadi pacar gue." Ucap Marchel tersulut emosi.
Teman-teman Marchel yang melihatnya pun terbahak-bahak karena wajah Marchel yang lucu karena tidak di tanggapi oleh seorang gadis. "Baru kali ini Marchel seperti itu, biasa nya juga dia yang nyueki dan nolak cewek, sekarang malah kebalikan. Emang karma benar- benar ada." ucap Jun pada Alvin yang ada di sampingnya.
Marchel mendekati Taran yang tengah duduk di kursi kantin yang kini sedang memakan makanan yang ia pesan dan berbisik di telinga gadis cantik itu. "Gue akan buat elo jatuh cinta sama gue, gue pastikan itu," ucap Marchel di telinga Taran. Taran yang mendengar itu pun langsung tersedak makanannya.
Uhukk.... Uhukkk..... Marchel yang melihat Taran batuk-batuk karena tersedak makanannya pun mengambilkan minuman untuk gadis itu. "Makannya pelan-pelan dong," lalu Marchel meninggalkan kantin bersama teman temannya.
"Dasar cowok gila. Brengsek," maki Taran setengah teriak karena Marchel sudah meninggalkan tempat itu.
Marchel yang masih bisa mendengar makian Taran pun hanya bisa terkekeh pelan."Udahlah Tar, jangan anggep serius omongannya Marchel. Marchel emang gitu orangnya rada-rada gila." ucap Vika menenangkan Taran yang lagi emosi karena perkataan Marchel.
"Demi sempaknya Alex anjing lo, gue gasudi pacaran sama yang namanya Marchel," umpat Taran kepada cowok rese super nyebelin kayak Marchel.
"Lah kenapa anjing gue yang masih suci lo bawa-bawa sih?!" Protes Vika pada Taran. Pasalnya Alex nya yang masih suci bersih tanpa noda di bawa bawa apalagi bawa - bawa sempaknya Alex.
Alex sayang maafin temen gue ya, lo gak boleh dendam sama tante taran, dosa!!!, batin vika.
"Gue mau balik aja, kesel gue disini lama lama." ucap Taran pada Vika. Vika pun ikut balik daripada dia di sini sendirian di godain sama abang-abang tukang somay karena jomblo. Emang ngenes banget hidupnya Vika, jomblo gak kelar-kelar. Giliran udah punya pacar di tuduh jadi pelakor karena pacarnya playboy. Emang dunia ini bener bener nggak adil.
•
Gaje? Garing? Gaada feel? Maaf masih pemula jadi maklumin ya ges. Jangan bulli aku. Ya in aja kan biar cepet
Lanjut? Apa langsung end aja? Lanjut aja kali ya, masa baru awal langsung end kan nggak lucu ya ges ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! I Love You
RandomHIATUS! Masa lalunya membuat dia terjerat dalam rasa sakit yang membuat dirinya menutup hatinya hingga sekarang. Namun sebuah pertemuan sederhana dengan pria itu, membuat hatinya perlahan terbuka. Awal pertemuan yang nampak konyol, membuat keduan...