Yujin dan minju semakin hari semakin mesra. Hyewon dan yuri semakin dekat.
Yena? Sedang menikmati sakitnya melihat yuri dan hyewon.
Chae?. Sakura masih marah karna hal sepele kemarin.
Udah lebih seminggu sakura cuekin chae gitu aja. Nggak menggubris chae dan terus mengancam putus.
"Sakura" panggil chae melihat sakura jalan di koridor sekolah.
Sekolah udah sepi karna udh sejam yang lalu bel sekolah berakhir.
Sakura menoleh kebelakang sebentar lalu pergi meninggalkan chae.
"Bukan aku yang salah. Kenapa aku yang dicuekin!" Teriak chae membuat sakura berhenti.
"Aku nggak ngerti kamu maunya apa. Kamu terlalu berlebihan" sambung chae
"Berlebihan?!" Sakura balik melihat chae lalu berjalan mendekat.
"Aku salah kalo cemburu? Iya?!" Bentak sakura.
"Tapi gak kayak gini. Ini masalah kecil" kata chae lembut memegang tangan sakura.
"Aku cuma gak mau kamu deket deket cewe lain" Akhirnya air mata sakura jatuh setelah mencoba menahannya dari tadi.
Chae menarik lembut sakura kedalam pelukannya. Tangisnya pecah karna terlalu merindukkan chae. Chae mengelus lembut belakang kepala sakura.
Pacarnya posesif, pikir chaeyeon.
"Udah jangan nangis" chae masih mengelus sakura. Gak lama tangis sakura berhenti.
"Aku kangen" ucap sakura memeluk chae erat.
"Aduhh gak nafas ni" kata chae sambil tertawa iseng.
"Yaudah!" Kata sakura sedikit kesal dan melepaskan pelukannya. Chae nggak melepaskan pelukannya.
"Kamu gak kangen aku, lepas" kata sakura mendorong dada chae berniat melepaskan pelukannya. Tapi tenaga chae jauh lebih kuat dari sakura.
"Becandaa. Aku juga kangen. Banget" ucap chae menyimpan wajahnya di ceruk leher sakura dan menghirup aroma tubuh pacar kesayangannya itu.
"Geli ih"
"Biarin"
Mereka diam saling peluk. Saling menyalurkan kerinduan.
"Ini sampai kapan pelukkannya?" Tanya sakura.
"Boleh di lanjutin lagi gak ntar dirumah?" Kata chae menggoda.
"Rumah siapa?"
"Rumah akulah. Ayok nginap" kata chae tersenyum.
"Ngpain nginep?" Tanya sakura sok nggak tau.
"Melepas rindu" kata chae mengedipkan mata.
"Caranya?" Tanya sakura menggoda.
Chae bergerak berbisik di telinga sakura membuatnya kegelian, "Nanti aku kasi tau caranya"
"Ih" kata sakura manja memukul pelan pundak chae.
"Hehehe yaudah yuk pulang" ajak chae.
"Aku ada masih rapat osis" jawab sakura sedih.
"Yaah" chae ikutan lemes.
"Kamu duluan aja, nnti aku ke rumah" kata sakura bersemangat.
"Okelah. Babay hun" ucap chae mengelus puncak kepala sakura.
Sakura melambaikan tangannya dan pelan pelan berlalu.
"Eh tunggu!" Kata chae berlari mendekati sakura.
"Muach!" Chae mencium pipi sakura cepat membuat sakura kaget.
"Sisanya nanti dirumah!" Teriak chae lalu berlari menjauh.
"Dasar" kata sakura pelan memegang pipi bekas ciuman chae dan tersenyum. Lalu sakura melihat sekitar dengan curiga, kali aja ada yujin atau orang lain yang melihat mereka.
.
.
.
.Disisi lain yena berjalan menuju ruangan musik, tentunya mencari yuri. Kangen katanya.
Saat yena baru membuka pintu sedikit, disana udah terlihat yuri yang mengayunkan tangan hyewon mengajarinya memetik gitar yang benar.
Yena diam sejenak, hatinya terasa berdenyut sakit. Lemas melihat gebetan dan temannya sendiri lagi deket. Pake pegang tangan lagi.
Yena menghembus nafas kasar. Benar kata chae, mungkin dia harus bersaing dengan sahabatnya sendiri. Yena memilih masuk ke ruangan, menyapa keduanya.
"Ha...Hai" kata yena kikuk.
"Loh bek, ngapain?" Tanya hyewon, yuri memasang tampang bingung tumben yena ke ruang musik.
"Ngga, tadi gue lewat ada elu. Jadinya ya mampir" bohong yena.
"Yaudah gapapa" jawab yuri tersenyum.
Adem bet dah senyum neng joyul, kata yena dalam hati.
"Tadi gimana? Gini ya?" Kata hyewon melanjutkan genjrengannya, mengambil alih perhatian yuri. Yuri kembali memegang tangan hyewon.
"Gak pake pegang pegang berapa pak?" Celetuk yena.
"Kan gue belajar, gimana sih" jawab hyewon.
"Belajar modusss" kata yena.
"Makanya gercep" kata hyewon santai.
"Makanya mundur" balas yena.
"Ntar kalo udah dapet"
"Gue geplak lu pake ni piano ya!" kata yena udah ancang ancang ngangkat piano besar.
"Eh eh, jangan ngrusak sarana dan prasarana!" kata yuri yang dari tadi diem aja.
"Neng joyul pulang bareng yuk" kata yena ke yuri.
"Yuri pulang sama gue" yang jawab malah hyewon.
"Yaudah kita pulang ber3 aja" ucap yuri.
"Mpus lo!" Kata yena penuh kemenangan.
Setelah beberapa saat yena menunggu yuri dan hyewon. Mereka pun mengemasi barang barangnya dan berjalan menuju gerbang bersama.
Yuri berada di tengah mereka. Melihat yuri menyandang tas gitar, hyewon dengan senang hati ingin membantu yuri.
"Sini biar gue bawain" kata hyewon. Yuri melepaskan tasnya dan tersenyum ke arah hyewon.
Yena panas melihat hyewon yang modus, mengambil alih tas gitar tersebut.
"Gue aja" Kata yena yang sudah memegang tas itu.
"Lah gue duluan!" Hyewon merebut kembali.
"Biar gue!"
"Gue njirr!"
"Gue bego!" Mereka saling berebutan tas demi mendapat simpati dari yuri.
Yuri yang pusing melihat tingkah mereka pun menarik tasnya kembali,
"GUE AJA!" Lalu berjalan meninggalkan yena dan hyewon.
"Lo sihh!" Ucap yena menendang betis hyewon dan lari mengejar yuri.
"Elo bego!" Hyewon mengejar yena dan menjitaknya.
"Kalian kalo brantem gak usah anterin gue!" Kata yuri nggas.
Yena dan hyewon menghentikan aksi perkelahian kecilnya dan menunduk. Mereka kicep, nggak berani kalo yuri udah ngegas.
----------

KAMU SEDANG MEMBACA
PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul Chaekkura
Fiksi PenggemarBagaimana Kelanjutan Percintaan Jinjoo, Yenyul dan Chaekkura?