Bagian Satu

18 8 1
                                    

"Vanessa!"Seseorang berteriak memanggil,sipemilik nama menoleh ke sumber suara.

"Kenapa Sal?"Vanessa bertanya ke pd sahabatnya yang kini sudah berada di hadapannya.

"Lo udah ngerjain tugas Kimia belum?"tanya Salma gadis yang memanggil Vanessa Kay Nancy,yang tak lain adalah teman sekelasnya.Mereka berdua sedang berada di koridor kelas XI.

"Udah.Kenapa emang nya?lo pasti belum ngerjainkan,mu nyontek kan lo..makannya lo manggil gue"Ketus Vanessa,karna seperti itulah sifat sahabat absurd nya ini datang kalau ada butuhnya.Tapi jangan salah Salma adalah sahabat terbaiknya Vanessa..gak ngertikan?Sama gue jugaa-_-

Sedangkan sahabatnya Vanessa memberikan cengiran kuda"ehehe lo tau ajaa.Udaah ntar gue pinjem buku lo,gue mau ke toilet dulu"

"Lo mau bok-?"

Belum selesai Vanessa mengucapkan kalimat menjijikan itu,Salma sudah mendahului ucapannya dengan cepat.

"Diem pe'a,lo jangan keras-keras ngomongnnya"bisik salma sambil melirik kana kiri takut ada siswa/siswi lain yang mendengarnkan ucapan Vanessa mau di taro di mana muka Salma nanti.Dan untung saja tidak ada yang mendengarnya.

Vanessa terkekeh pelan"Sorry-sorry,"

"Yaudadeh gue mau ketoilet dulu,dah gk kuat gue"setelah itu Salma ngacir ke toilet meninggalkan Vanessa yang dari tadi menertawainya.

Sedangkan disisi lain Vanessa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku konyol sahabatnya itu.

                            ******

Saat sedang berjalan di koridor menuju kelasnya Vanessa di kagetkan oleh sosok laki-laki gila,ralat yang membuat Vanessa tergila-gila pada laki-laki itu.

Laki-laki yang sudah satu tahun berada di samping Vanessa,laki-laki yang sudah meluluhkan hatinya,laki-laki yang telah membuat hidup Vanessa menjadi lebih berarti.

Yaah,David Arkana laki-laki yang sudah menetap di hati Seorang Vanessa Kay Nancy si Wanita cantik dengan hati yang baik.

"Hei Jelek"

"Apa monyet?"sergah Vanesaa dengan cepat.Vanessa melirik David yang kini tengah menatapnya dan menyandarkan tubuhnya ke dinding kelas.

David menghela nafas berat"Lo cantik,"jeda David

"Kalau di liat dari ujung sedotan"lanjutnya

Vanessa melotot mendengar kata-kata terakhir yang di ucapkan kekasinya itu.

Seketika Vanessa merasa di angkat ke surga yang sangat atas lalu di jatuhkan ke neraka yang sangat bawah.

"Setan lo emang"ketusnya

Seketika tawa David pecah setelah melihat ekspresi kekasihnya yang mengerucutkan bibirnya,sangat lucu.

"Sorry-sorry sayangg,aku cuma bercanda"Ucap David dengan kekehannya

"Tau ah gk lucu.Pagi-pagi udah bikin anak org BADMOOD aja lo"Vanessa menekankan kata badmoodnya

"Aku cuma bercanda sayang,kamu emang cantik ko.Beneran deh gk boong."

"Udah tau."ketusnya

David terkekeh pelan,lalu menegakkan tubuhnya ia merongoh saku celana belakanggnya,

"Nih,"David memberikan coklat batang ke pada Vanessa

"Makasih"ucap Vanessa masih dengan nada ketusnya.

David tersenyum melihat tingkah Vanessa,setelahnya mengacak lembut puncak kepalan Vanessa.

"Sekarang lo masuk kelas,bentar lagi bel masuk"Titah David

"Ish,,Iyaa"setelah itu Vanessa membalikkanbadannya berjalan meninggalkan David yang masih berdiri dan menatapnya.

"Saa?"
Baru Beberapa langkah berjalan Vanessa berhenti karena David memanggilnya,
Vanesaa membalikkan tubuhnya menatap David yang tengah menatapnya juga.

"Kenap-"Belum selesai berbicara,David sudah mendahului ucapannya,

"Senyum jangan Manyun"

#DaVa

Maaf kalau gk jelas sm alur ceritanya,
jangan di marahin.
Jangan lupa Vote sm Comment nya yaa.
Follow jga Ig aku @tarrylestari19.
                        
See you Next Part♡
THANKS-_

DaVaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang