-FOUR-

23 13 5
                                    

"Eh... Gue ke toilet bentar yah!" ujar Lavia

"Lav, makanan lo masih ada, gue habisin yah," kata Vano mencari kesempatan untuk menambah porsi basrengnya.

"Iya habisin aja."

"Huft,,,, "Cheysa menghembuskan napas kasarnya." Lo gak kenyang apa Van?" Cheysa menggelengkan kepalanya.

"Nggak. Dikit lagi baru kenyang," Cengir Vano tanpa dosa.

Lavia pun kembali dari toilet.
"Gue cabut dulu yah! Lav, mau bareng nggak?" ajak Cheysa.

"Uhm, boleh"

"Yaudah, gue ikut cabut juga." ujar Ezra

"Kok, lo semua pada cabut sih! Gak ada yg mau nemenin gue apa? Basrengny belum abis nih! Kan sayang," kesal Vano.

"Bye kita pulang dulu yah," ucap Cheysa, Lavia, dan Ezra bersama. Lalu segera meninggalkan Vano sendiri.

"Ehh Bangsul lo semua!" umpat Vano.

***

Di dalem sebuah mobil yang sumpek dengan hawa panas dan sang supir yang kesilauan.

"Chey, tolong ambilin kacamata gue dalem tas!" pinta sang supir a.k.a Ezra

"Nih!" Cheysa memberikan kacamata hitam ke Ezra yang masih sibuk nyetir, "Kira-kira kapan kita nyampe?" lanjut Cheysa.

"Bentar lagi!" jawab Vano santai.

"Serius?" tampaknya Cheysa tidak percaya dengan perkataan Vano.

"Duarius buat lo Chey!"

"Ok kalau gitu," mendengar sebentar lagi sampai Cheysa kembali santai, ia mengambil hp dari saku celananya dan membaca beberapa notifikasi. Sesekali Cheysa melirik kearah Lavia, sepertinya dia masih memikirkan masalahnya.

"Lav!" panggil Cheysa pelan.

"Kenapa Chey?" tanya Lavia dengan senyum hambarnya.

"Gak usah dipikirin lagi, sekarang lo happy dulu, ok! "

Lavia hanya bisa mengangguk mendengar perkataan Cheysa.

" Ngomong apaan sih!" tanya Vano tiba-tiba

"Nggak ngomong apa-apa kok! " jawab Cheysa  berbohong

" Dih serius, babang Vano kepo nih!"

"Gue serius , Van! "

" Beneran, Chey? " Vano memastikan

" Iya!"

"Akhirnya babang Vano diseriusin... " teriak Vano heboh dengan joget-joget gak jelas. Ezra dan Lavia hanya bisa geleng-geleng dan terkekeh, sedangkan Cheysa mengalami shock berat...

" Ngarep lo Van? "tanya Ezra, membuat Vano berhenti gilanya

" Iya donggg, selama inikan gak ada yang seriusin babang Vano. " jelas Vano dengan senyum bangga.

Lavia kembali terkekeh melihat tingkah Vano. Cheysa yang tadinya masih shock, melihat Lavia tersenyum ikut tersenyum.

" Pede-an lo Van, ogah kali gue seriusin lo! " ucap Cheysa sadis.

" Aduhh! Sakit hati babang Vano!"ucap Vano sambil mengelus dadanya. Yang lain tertawa terbahak-bahak melihat Vano, termasuk Lavia, cheysa ikut senang melihat Lavia senang.

Waktu yang kata Vano bentar lagi akan berlalu, tapi mereka belum sampai-sampai juga.

"Kata lo bentar lagi Van, boong lo ah! " kesal Cheysa.

4JSVRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang